Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PERUBAHAN iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan fisik, tetapi juga mempengaruhi kesehatan manusia secara signifikan. Kenaikan suhu udara, peningkatan intensitas cuaca ekstrem, hingga penurunan kualitas air menjadi sejumlah faktor pemicu meningkatnya penyakit menular. Salah satunya adalah tuberkulosis (TB), penyakit yang hingga kini masih menjadi perhatian nasional dan global.
Peneliti Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) BRIN, Dianadewi Riswantini, mengungkapkan bahwa perubahan iklim turut berkontribusi terhadap penyebaran penyakit Tb di Jawa Barat.
"Studi Climate Epidemiology yang kami lakukan bertujuan untuk memahami, merencanakan, dan mencegah berbagai dampak perubahan iklim. Selain itu, hasilnya diharapkan dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengantisipasi risiko kesehatan dan menyusun strategi adaptasi untuk melindungi kesejahteraan masyarakat," kata Diana dalam keterangannya, Sabtu (24/5).
Perubahan ekologi vektor akibat perubahan iklim dapat memicu peningkatan penyakit yang ditularkan melalui hewan perantara seperti nyamuk, termasuk malaria, demam berdarah (dengue), dan cikungunya.
Selain itu, perubahan cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan gangguan pernapasan, seperti asma dan alergi. Dampak lain dari perubahan iklim juga menyebabkan penyakit, seperti tifus, kolera, diare, serta gangguan gizi (malnutrisi).
"Kondisi lingkungan yang semakin tidak stabil turut mempengaruhi kesehatan mental masyarakat. Paparan panas ekstrem juga meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke, yang dalam kasus tertentu dapat berujung pada kematian," ungkapnya.
Dalam riset bertajuk Potential Risk of New Tuberculosis Cases in West Java, tim peneliti BRIN melakukan analisis risiko spasial dan temporal terhadap sebaran kasus TB baru di wilayah Jawa Barat.
Penelitian tersebut memanfaatkan data dari tahun 2019 hingga 2022 yang bersumber dari BPJS, BPS Jawa Barat, Open Data, serta data iklim dari Copernicus Climate.
Hasilnya menunjukkan bahwa Kabupaten Karawang, Majalengka, dan Kuningan memiliki interaksi spasio-temporal yang kuat terhadap penyebaran TB.
"Artinya, kasus baru meningkat secara signifikan dalam dimensi ruang dan waktu. Sementara itu, wilayah Kabupaten Bogor, Sukabumi, Karawang, dan Bandung secara konsisten menunjukkan tingkat risiko relatif tinggi, dengan nilai risiko berkisar antara 1 hingga 15," ujarnya.
Kebijakan dan strategi pengendalian penyakit Tb perlu mendapatkan perhatian lebih untuk wilayah di atas, terutama Kabupaten Karawang.
Penelitian ini juga dilanjutkan dengan pemetaan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap insidensi TB. Melalui metode analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data spasial dengan mempertimbangkan efek waktu dalam bentuk persamaan regresi.
Tim peneliti mengidentifikasi sejumlah variabel signifikan, antara lain curah hujan harian, kelembaban udara, kepadatan penduduk, proporsi rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi layak, tingkat kemiskinan, serta partisipasi masyarakat dalam angkatan kerja.
"Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat memberikan masukan berbasis data kepada pemerintah daerah, khususnya dalam menetapkan prioritas wilayah intervensi kesehatan dan strategi adaptasi terhadap dampak perubahan iklim," pungkasnya.
Studi ungkap letusan vulkanik Franklin dan pelapukan batuan cepat 720 juta tahun lalu memicu peristiwa Snowball Earth yang membekukan seluruh planet.
Tahun 2023 catat gelombang panas laut terbesar dan terlama. Fenomena ini rusak ekosistem, ganggu perikanan, dan jadi sinyal titik balik iklim.
Penelitian ungkap lahan gambut Amazon Peru berubah dari penyerap karbon menjadi netral karbon akibat cahaya berlebih dan penurunan muka air.
ICJ mengeluarkan putusan bagi negara-negara untuk saling menggugat terkait perubahan iklim.
Indonesia menghadapi ancaman krisis planetari, termasuk perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
INDONESIA memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
Menurut Hanarko Djodi Pamungkas, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran.
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
INDONESIA melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan menjadi tuan rumah gelaran World Science Forum (WSF) ke-12 pada 2026. Ini menandai pertama kalinya WSF diselenggarakan di Asia.
KEPALA BRIN Laksana Tri Handoko menekankan Indonesia tak perlu ikut-ikutan jejak negara maju seperti Amerika Serikat yang menciptakan ChatGPT atau Tiongkok yang menciptakan DeepSeek dalam AI
Solar maksimum merupakan fase siklus 11 tahun aktivitas bintik (sunspot) pada matahari yang diperkirakan terjadi pada Juli ini.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved