Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

BRIN: Kolaborasi Global Dukung Implementasi Ekonomi Biru

Media Indonesia
19/7/2025 13:24
BRIN: Kolaborasi Global Dukung Implementasi Ekonomi Biru
Ilustrasi(Dok Ist)

INDONESIA berhasil menjalin diplomasi dengan kekuatan-kekuatan global baik dengan Amerika Serikat (AS), BRICS dan Uni Eropa mendukung pengembangan ekonomi biru. Hal tersebut disampaikan Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amarulla Octavian di Jakarta, Kamis (17/7).

"Jadi kesempatan pemerintah Republik Indonesia ini untuk bekerjasama semuanya dengan kekuatan-kekuatan dunia ini baik BRICS, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Ini merupakan suatu langkah cerdas dari pemerintah Presiden Prabowo Subianto telah melakukan diplomasi yang menurut saya sangat luar biasa dalam mendukung ekonomi biru," ujar Amarulla.

Amarulla mengatakan, Pemerintah Indonesia cerdik melihat peluang untuk bekerjasama dengan AS, BRICS dan Uni Eropa.

"Kita semuanya memiliki kekuatan. Kita semua Indonesia harus bersatu untuk bisa memanfaatkan semua skema bisnis yang ada dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, maupun BRICS untuk sepenuhnya bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia," katanya.

Kesepakatan tarif dengan pemerintah Amerika Serikat, semua bisa melihat di mana mereka pada akhirnya bisa memberikan konsesi.

"Kita akan melihat bagaimana sebetulnya implementasi nanti di lapangan dan sebagainya. Mudah-mudahan semua yang dicapai oleh pemerintah ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya untuk realisasi dari ekonomi biru. Ini sebetulnya peluangnya," ujar Amarulla.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tarif impor senilai 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke negaranya, berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

Presiden RI juga mengatakan tarif ekspor barang dari Indonesia ke Uni Eropa hampir seluruhnya nol persen melalui perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Perjanjian tersebut akan diteken pada September 2025.

Prabowo juga menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Brazil. Keikutsertaan itu menjadi debut diplomasi Indonesia sebagai anggota BRICS dalam pertemuan tahunan tersebut.

Lestarikan Lingkungan Maritim

Para pegiat lingkungan juga menanggapi positif upaya ketahanan pangan melalui pelestarian lingkungan maritim. Pembina Yayasan Garuda di Lautku, Hanarko Djodi Pamungkas mengatakan,  ketahanan pangan selalu berdampingan dengan ekosistem laut yang sehat.

Menurutnya, ketahanan pangan harus dibarengi dengan tanggung jawab menjaga laut dari pencemaran. “Aktivitas perikanan yang berlebihan dapat merusak keseimbangan alam,” kata Djodi.

Dalam hal pelestarian, kata dia, kini lebih mudah menjalankan aksi nyata berkat dukungan data riset dari BRIN. Bahkan, menurutnya,  keterbukaan akses data dan hasil kajian disebut sangat membantu gerakan di lapangan.

“Dengan adanya keterbukaan informasi dari BRIN, kami tidak perlu riset ulang. Semua data sudah tersedia dan terbuka,” ucapnya.

Garuda Di Lautku merupakan sebuah gerakan sosial yang diinisiasi oleh TNI Angkatan Laut (AL). Dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat pada pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut.(Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya