Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan siklus matahari, seharusnya bulan Maret merupakan periode di mana matahari mulai bergerak ke utara dan daerah konvergensi antar-tropis (ITCZ) berada di sekitar ekuator. Namun, kenyataannya berbeda.
"Kalau melihat dari pergeseran matahari atau gerak semu matahari, mestinya sekarang pusat konvergensinya ada di sekitar ekuator. Dalam hal ini, di wilayah-wilayah seperti Kalimantan dan Sumatera. Tetapi ternyata sistem tekanan rendah tidak terbentuk di sana," ungkap Erma, Kamis (6/3).
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang menyebabkan perubahan pola ini, salah satunya adalah pertemuan gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby di Samudra Hindia. "Meeting point-nya itu ada di dekat Lampung dan Jawa bagian barat, sehingga menyebabkan konvergensi dan pembentukan sistem tekanan rendah di sana," lanjutnya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa durasi musim hujan di Indonesia cenderung lebih panjang, namun dengan pola yang tidak biasa. "Musim hujan sekarang lebih panjang, tetapi diiringi dengan dry spell atau hari-hari kering yang lebih sering. Jadi, meskipun masih musim hujan, ada periode panjang tanpa hujan. Sekali hujan, intensitasnya bisa sangat ekstrem," jelas Erma.
Hasil penelitian BRIN memetakan wilayah-wilayah di Indonesia yang menjadi hotspot daerah yang mengalami kekeringan dan curah hujan ekstrem secara bersamaan.
"Untuk Pulau Jawa, wilayah yang paling terdampak adalah Jawa bagian tengah dan timur. Bahkan, Bandung dan Garut juga termasuk dalam kategori ini," katanya.
Dalam proyeksi iklim hingga tahun 2064, penelitian BRIN menemukan bahwa Jawa Timur akan menjadi wilayah paling sensitif terhadap perubahan iklim. "Jawa Timur menghadapi dua ancaman sekaligus, yaitu hujan ekstrem dan angin ekstrem," ujarnya. (H-3)
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Dengan kandungan bioaktif yang telah dibuktikan secara ilmiah, kunyit, temulawak, dan meniran menjadi pilihan alami untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Tips aman berkendara saat musim hujan: jaga keselamatan di jalan! Kurangi risiko kecelakaan, periksa kendaraan, dan waspadalah terhadap aquaplaning. Baca
Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, resmi rampung 100%
Musim hujan sering kali dikaitkan dengan rentetan perubahan suasana hati yang cenderung negatif.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved