Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PEMERINTAH menargetkan pembangunan 100 sekolah rakyat yang dibiayai APBN pada tahun ini. Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memaparkan asumsi rencana anggaran kebutuhan operasional sekolah rakyat di 100 lokasi untuk tahun ajaran 2025-2026 totalnya sekitar Rp2,3 triliun.
Kebutuhan itu untuk 100 lokasi dengan 340 rombongan belajar (rombel), dengan 25 siswa per rombel. Totalnya sekitar 8.850 siswa.
“Ini masih berupa asumsi, karena nanti kemungkinannya bisa lebih dari 10.000. Indeks pembiayaan per siswa itu sekitar Rp48,25 juta per tahun. Itu sudah termasuk seragam, alat-alat sekolah yang lain seperti laptop, sepatu, dan lain-lain,” kata mensos saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/5).
Ia merinci, dana untuk dukungaan sarana-prasarana untuk 100 lokasi adalah Rp487,14 miliar. Itu termasuk sarana laboratorium seperti komputer, sarpras kesenian, perpustakaan, asrama, dapur, kelas, dan sebagainya.
Kemudian untuk penyusunan kurikulum dibutuhkan Rp3,66 miliar. Kebutuhan guru dan tenaga pendidik sebesar Rp1,11 triliun. Operasional dan dukungan sekolah rakyat masing-masing Rp187,73 miliar dan Rp116 miliar lebih.
Mensos menyebut per hari ini sudah ada 63 titik sekolah rakyat yang sudah dinyatakan siap. “Dari 63 titik itu nanti ada 247 rombongan belajar menampung sekitar 6.105 siswa. Itu tahap 1A. Sementara tahap 1B yang sekarang sudah berproses, sedang disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum, ada 37 titik,” paparnya.
“Jika nanti ini bisa memenuhi syarat dan dilakukan renovasi, akan menampung tidak kurang dari 185 rombel. Jumlah siswanya 4.625 siswa. Jika semua dijumlahkan, maka lebih dari 10.000 siswa di tahun (ajaran) 2025-2026,” katanya.
Mensos juga menekankan bahwa tidak ada tes akademik untuk calon siswa sekolah rakyat. Yang ada hanya seleksi administrasi untuk memastikan calon siswa benar-benar dari keluarga miskin ekstrem dan miskin di desil 1 dan desil 2.
“Tidak ada tes akademik. Yang ada mungkin nanti tes kesehatan. Karena ini berasrama, maka anak-anak yang sekolah di situ harus dites kesehatannya. Jika misalnya ada salah seorang siswa yang memiliki penyakit menular, maka oleh Presiden diminta untuk disembuhkan. Bukan ditolak, tapi disembuhkan. Setelah sembuh, dia bisa masuk ke sekolah rakyat,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Natuna melalui program Sekolah Rakyat siap menampung 100 siswa baru pada tahun ajaran 2025.
Direncanakan kuota untuk Sekolah Rakyat tingkat SD sebanyak 50 siswa dan mereka akan dibagi ke dua kelas
Ia memastikan tiap anak Sekolah Rakyat akan dipetakan potensi dan talentanya. Sehingga, pengarahannya akan lebih tepat.
Selain 100 titik awal, pemerintah juga tengah menyiapkan 100 titik tambahan untuk gelombang kedua.
. Sekolah tahap pertama ini merupakan sekolah rintisan yang menggunakan gedung atau bangunan milik Kementerian Sosial.
Kepala sekolah akan berasal dari ASN sementara guru-guru direkrut dari PPPK dan lulusan pendidikan profesi guru.
Mensos berharap pemerintah daerah dapat menaati seluruh peraturan yang ada agar distribusi bansos dapat berjalan lancar dan tepat sasaran.
Gagal salur ini disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya adanya perubahan nama atau ada ketidakcocokan administrasi.
Program sekolah kemitraan dapat menampung sekitar 5.000an peserta didik dari keluarga miskin, miskin ekstrem, dan anak tidak sekolah atau putus sekolah.
Mensos tidak hanya meninjau fasilitas sekolah. Tetapi juga menyambangi rumah salah satu calon siswa untuk melihat langsung kondisi kehidupan keluarga penerima manfaat.
Gus Ipul mengatakan namanya selalu langganan muncul jelang muktamar PPP. Dia menanggapi situasi itu dengan santai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved