Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
SELAMA ini, kita tahu bahwa kurang tidur buruk bagi kesehatan otak. Tapi tahukah Anda, tidur terlalu lama juga bisa menimbulkan risiko serupa—termasuk meningkatkan potensi Alzheimer?
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa durasi tidur lebih dari 9 jam per malam dapat berkaitan erat dengan penurunan fungsi kognitif dan penumpukan protein abnormal di otak, seperti beta-amiloid dan tau—dua indikator utama penyakit Alzheimer.
Tidur adalah momen krusial bagi otak untuk "membersihkan diri". Sistem glimfatik, mekanisme alami yang membersihkan racun dari otak, bekerja paling efektif saat tidur. Namun, tidur berlebihan justru bisa mengganggu proses ini.
"Meski tidur cukup penting untuk otak, terlalu banyak tidur bisa menjadi tanda adanya masalah mendasar, bahkan berisiko memicu Alzheimer," ujar Dr. Sudha Seshadri, profesor neurologi dari Boston University School of Medicine.
Bagi kebanyakan orang dewasa, tidur ideal berada di kisaran 7–9 jam per malam. Bila Anda tidur lebih lama tapi tetap merasa lelah, itu bisa menjadi sinyal gangguan yang perlu diwaspadai.
Meski masih terus diteliti, temuan ini cukup kuat untuk mengingatkan kita: tidur berlebihan tak kalah berbahaya dari kurang tidur. Keseimbangan adalah kunci. Tidur berkualitas adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan otak. (Hello Sehat/Halo doc/Z-10)
Penemuan terbaru dari dunia medis membawa harapan baru dalam pengobatan stroke dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Demensia adalah istilah umum untuk kumpulan gejala penurunan kognitif, sedangkan Alzheimer merupakan salah satu jenis demensia
Peneliti ETH Zurich berhasil menciptakan lebih dari 400 jenis sel saraf dari sel induk manusia menggunakan kombinasi morfogen dan rekayasa genetik.
Penelitian terbaru mengungkap duduk terlalu lama berkaitan dengan penurunan fungsi otak dan peningkatan risiko Alzheimer.
Peneliti melatih dan menguji AI pada lebih dari 3.600 pemindaian, termasuk gambar dari pasien dengan demensia dan orang tanpa gangguan kognitif.
FDA menyetujui tes darah pertama untuk deteksi dini Alzheimer. Diagnosis kini lebih mudah, cepat, dan tanpa prosedur invasif seperti PET scan dan pungsi lumbal.
Tenaga medis dan layanan kesehatan menegaskan pentingnya mengenali penyebab kelelahan sejak awal. Dengan memahami faktor-faktor tersembunyi
Tidur yang kurang bisa bersifat akut atau kronis, dan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, mental, serta fungsi otak.
Jika kurang tidur, maka akan selalu mengantuk di siang hari, sulit fokus dan mudah lupa, mudah emosi atau moody, hingga merasa lelah terus-menerus.
Jika hal tersebut terjadi, terutama pada remaja maka dapat mengganggu kesehatan fisik, mental, dan kinerja sehari-hari.
Tidur yang cukup adalah 7 sampai 9 jam. Agar cepat tidur di malam hari baiknya jangan menggunakan gadget dan pastikan ruang kamar terasa nyaman.
Umumnya, orang dewasa membutuhkan sekitar 7–9 jam tidur per malam. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi secara terus-menerus, tubuh dan otak tidak dapat berfungsi secara optimal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved