Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SELAMA ini, kita tahu bahwa kurang tidur buruk bagi kesehatan otak. Tapi tahukah Anda, tidur terlalu lama juga bisa menimbulkan risiko serupa—termasuk meningkatkan potensi Alzheimer?
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa durasi tidur lebih dari 9 jam per malam dapat berkaitan erat dengan penurunan fungsi kognitif dan penumpukan protein abnormal di otak, seperti beta-amiloid dan tau—dua indikator utama penyakit Alzheimer.
Tidur adalah momen krusial bagi otak untuk "membersihkan diri". Sistem glimfatik, mekanisme alami yang membersihkan racun dari otak, bekerja paling efektif saat tidur. Namun, tidur berlebihan justru bisa mengganggu proses ini.
"Meski tidur cukup penting untuk otak, terlalu banyak tidur bisa menjadi tanda adanya masalah mendasar, bahkan berisiko memicu Alzheimer," ujar Dr. Sudha Seshadri, profesor neurologi dari Boston University School of Medicine.
Bagi kebanyakan orang dewasa, tidur ideal berada di kisaran 7–9 jam per malam. Bila Anda tidur lebih lama tapi tetap merasa lelah, itu bisa menjadi sinyal gangguan yang perlu diwaspadai.
Meski masih terus diteliti, temuan ini cukup kuat untuk mengingatkan kita: tidur berlebihan tak kalah berbahaya dari kurang tidur. Keseimbangan adalah kunci. Tidur berkualitas adalah investasi jangka panjang bagi kesehatan otak. (Hello Sehat/Halo doc/Z-10)
FDA menyetujui tes darah pertama untuk deteksi dini Alzheimer. Diagnosis kini lebih mudah, cepat, dan tanpa prosedur invasif seperti PET scan dan pungsi lumbal.
Kebiasaan tidur larut malam atau begadang terbukti dapat meningkatkan risiko demensia, termasuk Alzheimer.
Lansia di Indonesia menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Menciptakan tes berbiaya rendah dinilai sangat penting karena dapat mempermudah pemeriksaan tahunan untuk penyakit Alzheimer
DOKTER spesialis Kejiwaan Tiur Sihombing mengungkapkan mencegah demensia alzheimer bisa dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas tidur.
alzheimer atau demensia terjadi tidak langsung memunculkan semua gejala, namun bertahap. Demensia merupakan gangguan otak pada lansia yang bisa mempengaruhi berbagai fungsi kognitifnya
Tidur yang kurang bisa bersifat akut atau kronis, dan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, mental, serta fungsi otak.
Jika kurang tidur, maka akan selalu mengantuk di siang hari, sulit fokus dan mudah lupa, mudah emosi atau moody, hingga merasa lelah terus-menerus.
Jika hal tersebut terjadi, terutama pada remaja maka dapat mengganggu kesehatan fisik, mental, dan kinerja sehari-hari.
Tidur yang cukup adalah 7 sampai 9 jam. Agar cepat tidur di malam hari baiknya jangan menggunakan gadget dan pastikan ruang kamar terasa nyaman.
Umumnya, orang dewasa membutuhkan sekitar 7–9 jam tidur per malam. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi secara terus-menerus, tubuh dan otak tidak dapat berfungsi secara optimal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved