Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
NYAMUK kerap dianggap sebagai musuh manusia, terutama karena peran mereka dalam menyebarkan penyakit berbahaya seperti malaria, demam berdarah dengue atau dbd, dan virus Zika. Namun, apakah dunia akan menjadi tempat yang lebih baik jika semua nyamuk tiba-tiba lenyap? Shune Oliver, seorang Medical Scientist dari National Institute for Communicable Diseases, memberikan penjelasan komprehensif mengenai dampak hilangnya nyamuk dari muka bumi.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Oliver menekankan bahwa kita perlu terlebih dahulu memahami apa itu nyamuk. Ia menjelaskan, nyamuk sebenarnya adalah kelompok besar serangga. Mereka adalah lalat, yang berarti nyamuk dewasa terlihat sangat berbeda dari bayi nyamuk, yang dikenal sebagai larva. Nyamuk dewasa juga hanya memiliki dua sayap, tidak seperti lebah dan tawon yang memiliki empat.
Nyamuk yang kita kenal sebenarnya terdiri dari 3.500 jenis serangga berbeda, dan tidak semua menggigit manusia. Orang mungkin tidak menyadarinya, tetapi hanya nyamuk betina yang menggigit kita, karena mereka membutuhkan darah kita agar bisa bertelur. Nyamuk jantan meminum nektar — cairan manis yang dibuat oleh tanaman — untuk bertahan hidup. Oliver juga menjelaskan bahwa dari ribuan spesies nyamuk, hanya sekitar 40 yang benar-benar berbahaya bagi manusia karena mampu menularkan penyakit.
“Dari semua spesies nyamuk tersebut, hanya nyamuk betina dari sekitar 40 jenis yang benar-benar berbahaya karena mereka dapat menularkan penyakit yang membuat orang sakit,” jelas dia.
Namun, meski jumlahnya kecil, jenis-jenis nyamuk ini menyebarkan penyakit ke ratusan juta orang setiap tahun, terutama di Afrika. “Jika hanya nyamuk yang menyebabkan malaria yang lenyap, lebih dari 500 ribu nyawa akan terselamatkan setiap tahun, sebagian besar adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun. Jika hanya nyamuk penyebar malaria yang lenyap, dunia akan menjadi jauh lebih sehat,” bebernya.
Meski terdengar ideal, Oliver mengingatkan bahwa pemberantasan nyamuk dari bumi bukanlah solusi yang tanpa risiko. Dalam ekosistem, semua makhluk hidup memiliki peran, termasuk nyamuk.
“Ada miliaran nyamuk. Itu adalah jumlah serangga yang sangat banyak yang bisa menjadi santapan bagi hewan lain. Sekarang, kita memang tidak mengetahui adanya hewan yang hanya memakan nyamuk, tetapi karena nyamuk sangat banyak dan mudah diburu, banyak hewan yang memakannya,”
Larva nyamuk, misalnya, merupakan makanan favorit ikan mosquito fish. Hewan lain seperti katak, capung, semut, laba-laba, tokek, dan kelelawar juga memangsa nyamuk. Oliver mengilustrasikan dampaknya dengan perumpamaan sederhana, bayangkan jika semua beras di dunia lenyap. Tidak ada orang yang hanya makan nasi, tetapi jika beras lenyap besok, banyak orang akan kehilangan sebagian besar makanannya. Tidak hanya itu, nyamuk jantan juga membantu proses penyerbukan.
“Nyamuk jantan juga dapat membantu tanaman bereproduksi dengan menyerbuki, memberi tanaman kesempatan untuk menyebar dan tumbuh di tempat berbeda. Mereka memang tidak seefektif lebah, tetapi mereka jelas penting untuk beberapa tanaman seperti anggrek Blunt-leaf,” kata dia.
Meski demikian, para ilmuwan masih berselisih pendapat tentang dampak besar dari menghapus nyamuk sepenuhnya. Para ilmuwan berpikir bahwa menghapus semua nyamuk dari dunia mungkin tidak akan memberikan dampak buruk secara keseluruhan terhadap lingkungan. Tapi tidak ada dari kita yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi pada ekosistem kecil dan apakah mereka akan lebih baik tanpa nyamuk. (H-4)
Bulan tidak jatuh ke Bumi karena keseimbangan antara gaya gravitasi dan kecepatannya yang membentuk orbit stabil. Fenomena ini juga dijelaskan dalam Al-Quran.
Penelitian terbaru mengungkap rata-rata 6 fragmen Bulan mengorbit Bumi sebagai minimoon setiap saat.
Sunspot 4136 di Matahari memicu ledakan magnetik mini bernama Ellerman bombs. Fenomena ini berpotensi memengaruhi sistem satelit di Bumi.
Bumi muda dipenuhi oleh lautan magma raksasa di bawah permukaannya—dan sisa-sisanya mungkin masih memengaruhi dinamika planet ini hingga sekarang
PT Bumi Resources meraih penghargaan pada ajang Indonesia Excellence Good Corporate Governance Awards 2025.
Para ilmuwan memprediksi rotasi Bumi akan meningkat pada Juli dan Agustus 2025, membuat hari-hari menjadi lebih singkat.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
MENINGKATNYA angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya edukatif kepada masyarakat.
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Penurunan kasus DBD di Klaten, menurut Anggit, karena faktor kesadaran masyarakat meningkat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah.
DINAS Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) menerapkan gerakan 3M Plus termasuk memerangi jentik nyamuk dalam menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) yang jumlahnya terus meningkat.
demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya dilaporkan terus meningkat sejak bulan Januari hingga Juli 2025. Tercatat, 471 orang positif terserang nyamuk aedes aegypti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved