Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DOKTER Spesialis Anak yang juga Ahli Gastro Hepatologi jebolan Universitas Indonesia Ariani Dewi Widodo mengungkapkan fakta menarik, yakni kondisi saluran cerna bisa menjadi penyebab anak berperilaku negatif seperti mudah marah atau sulit bersosialisasi.
"Permasalahan yang berkaitan dengan perilaku itu sering kali dibilang karena asuhan orangtuanya pasti tidak benar, padahal, yang banyak
tidak diketahui orang adalah mood dan perilaku itu banyak dipengaruhi oleh kondisi saluran cernanya," kata Ariani, dikutip Senin (28/4).
Ia menjelaskan bahwa suasana hati atau mood yang baik sangat memengaruhi kemampuan anak untuk bersosialisasi. Ketika mood buruk,
anak cenderung agresif, mudah tersinggung, hingga menolak bermain.
Namun. hal yang mengejutkan, banyak kasus mood buruk ini ternyata berkaitan dengan kesehatan pencernaan, bukan semata-mata pola asuh.
"Ada yang namanya gut-brain axis, itu adalah hubungan antara usus dengan otak, ternyata ada hubungannya, dan usus itu disebut sebagai otak kedua, karena hal-hal yang ada di dalam usus itu ternyata memengaruhi hal-hal yang ada di otak," ujar Ariani.
Dia menjelaskan, hubungan antara usus dan otak dikenal sebagai gut-brain axis, yaitu jalur komunikasi dua arah antara saluran cerna dan otak.
Di dalam usus, terdapat jutaan bakteri baik yang berperan penting dalam metabolisme dan kestabilan emosi.
Sayangnya, konsumsi makanan ultra-proses seperti mi instan hingga gorengan bisa merusak keseimbangan bakteri ini. Akibatnya, pencernaan terganggu dan berdampak pada perilaku anak. Ia menekankan pentingnya menjaga saluran cerna tetap sehat dengan memberikan anak makanan bergizi dan seimbang.
"Jika saluran cernanya tidak sehat, bakteri baiknya akan kurang, sehingga nanti akan sangat memengaruhi. Itu yang terjadi kalau anak tidak mendapatkan nutrisi yang baik," pungkas Ariani. (Ant/Z-1)
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Batuk pilek yang berulang selain mengganggu perkembangan anak, kondisi ini juga bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lain jika tidak ditangani dengan baik.
Paparan polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Virus yang menempel di saluran pernafasan juga dapat cepat terbuang saat cuci hidung dan diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Konsumsi makanan dengan kadar air tinggi disarankan untuk mencegah gangguan pencernaan, seperti sembelit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved