Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERPUASA selama bulan Ramadan memiliki begitu banyak manfaat bagi seseorang. Namun, apakah puasa juga memberi dampak bagi kesehatan mental?
Menurut Guru Besar IPB University Prof Hamim, Ramadan merupakan momentum yang tepat untuk memperbaiki kondisi diri, baik raga maupun jiwa. Suasana Ramadan yang berbeda dengan bulan lain bisa menciptakan ketenangan yang dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan.
"Ramadan merupakan momentum yang sangat penting bagi kaum muslim, karena, selama bulan Ramadan, Allah Swt menjadikan suasana dan lingkungan yang berbeda dengan bulan-bulan biasa. Dalam salah satu penggalan sabdanya, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa '...setan-setan akan dibelenggu...," ucap Prof Hamim.
Masalah kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang terjadi pada seseorang karena faktor lingkungan atau masalah yang dihadapi. Kondisi ini membuat seseorang merasa tertekan bahkan terhantui secara personal sehingga akhirnya menghadapi situasi yang tidak biasa.
Prof Hamim menambahkan, salah satu faktor seseorang memiliki masalah kesehatan mental muncul karena latar belakang masa lalu. Secara kejiwaan, Islam memberikan solusinya, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
"Jadikan Ramadan ini bulan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak dzikir, banyak membaca Al-Qur'an misalnya, sehingga jiwa menjadi tenang dan meminta ampun atas segala dosa untuk hidup lebih baik ke depan," ujarnya.
Ramadan dalam konteks seorang muslim bukan berarti terlepas dari aktivitas keseharian. Justru, sebut Prof Hamim, aktivitas keseharian terwarnai nilai-nilai spiritual karena Allah Swt.
"Saya yakin aktivitas seperti kuliah, penelitian, diskusi, dan bekerja tidak akan terganggu karena Ramadan, bahkan semua itu, bagi seorang Muslim akan dinilai sebagai ibadah," jelasnya.
Dalam konteks kesehatan mental, Prof Hamim melanjutkan, seseorang yang dihantui oleh dosa-dosanya dan terbebani secara mental, justru di bulan Ramadan ini akan terlepas dari beban tersebut.
Secara perlahan, seseorang akan kembali kepada Allah dalam situasi yang jernih dengan semangat baru. Allah Swt mendorong kebaikan agar tidak bercampur dengan keburukan. Niat yang baik dan pelaksanaan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik.
"Islam mendorong kita untuk mencapai kondisi keseimbangan yang optimal di bulan Ramadan. Allah Swt berjanji jika seseorang dengan sepenuh iman dan bersungguh-sungguh dalam beribadah Ramadan, Allah Swt akan mengampuni dosa masa lalu, sekelam apapun dosa kita," ucapnya.
"Inilah saatnya kita menyeimbangkan dan menyelaraskan antara kehidupan kita dengan hubungan vertikal dengan Allah yang diatur oleh agama dalam satu kesatuan," ajak Prof Hamim. (Z-1)
Kamar mandi kini dipandang tidak lagi sebagai ruang fungsional semata, melainkan sebagai bagian penting dalam mendukung kesehatan mental dan pemulihan diri.
Merasa seperti sedang diawasi meski sendirian? Pelajari penyebab ilmiah dan pentingnya intervensi dini untuk menjaga kesehatan mental.
Program Mental Ease at Workplaces menjadi komitmen jangka panjang Otsuka Group dalam bidang keberlanjutan sumber daya manusia dan kesejahteraan karyawan.
Banyak yang percaya posisi tidur mencerminkan kondisi emosional atau mental seseorang. Namun, benarkah demikian?
Kesehatan mental yang baik berawal dari kebiasaan kecil, termasuk apa yang Anda konsumsi setiap hari. Tahukah Anda bahwa makanan tertentu mampu meningkatkan mood secara alami?
Ketika anak terlalu sering melihat konten negatif yang muncul seperti kekerasan mereka bisa menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa atau wajar.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto disebut-sebut menjalani tirakat dengan berpuasa tiga hari tiga malam di dalam Rumah Tahanan (Rutan) KPK.
Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan amalan sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Dzulhijjah.
Puasa mendorong tubuh untuk membersihkan sel-sel yang rusak, yang dapat memperlambat proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa enam hari Syawal harus berurutan atau boleh terpisah, hukum membatalkan puasa Syawal, dan saat silaturahmi sebaiknya melanjutkan puasa Syawal atau boleh dibatalkan.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Sebuah studi terbaru di Annals of Internal Medicine menemukan bahwa metode puasa intermiten 4:3 mampu menghasilkan penurunan berat badan yang sedikit lebih signifikan dalam 12 bulan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved