Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
NYAMUK, serangga kecil yang sering mengganggu kenyamanan, ternyata memiliki preferensi khusus dalam memilih target gigitannya. Penelitian ilmiah terus mengungkap berbagai faktor yang memengaruhi daya tarik seseorang bagi nyamuk, menjadikan fenomena ini semakin menarik untuk dipelajari.
Salah satu faktor utama yang sering dibahas adalah golongan darah. Studi menunjukkan bahwa individu dengan golongan darah O lebih sering menjadi sasaran gigitan nyamuk dibandingkan golongan darah lainnya.
Hal ini disebabkan oleh zat kimia tertentu yang dikeluarkan oleh orang dengan golongan darah O, yang terdeteksi oleh reseptor penciuman nyamuk.
Tak hanya golongan darah, komunitas bakteri yang hidup di kulit seseorang juga memegang peranan penting. Kombinasi unik dari bakteri ini menghasilkan senyawa kimia yang bisa menarik atau justru mengusir nyamuk.
Itulah sebabnya beberapa orang tampaknya lebih sering digigit dibanding yang lain, meskipun berada di lingkungan yang sama.
Nyamuk memiliki kepekaan tinggi terhadap karbon dioksida (CO2) yang dihembuskan manusia. Orang dengan ukuran tubuh lebih besar atau wanita hamil cenderung mengeluarkan lebih banyak CO2, sehingga lebih mudah ditemukan oleh nyamuk.
Selain itu, aktivitas fisik seperti berolahraga juga meningkatkan produksi CO2 dan panas tubuh, menjadikan seseorang lebih menarik bagi serangga penghisap darah ini.
Kandungan asam laktat, asam urat, dan amonia dalam keringat juga berperan dalam menarik nyamuk. Selain itu, pola makan seseorang bisa mempengaruhi aroma tubuhnya, yang pada gilirannya dapat menarik perhatian nyamuk lebih banyak.
Nyamuk tertarik pada sumber panas, sehingga orang yang memiliki suhu tubuh lebih tinggi—misalnya karena sedang demam atau berolahraga—lebih rentan digigit. Warna pakaian juga menjadi faktor penting; nyamuk lebih tertarik pada warna gelap seperti hitam dan biru tua dibandingkan warna cerah.
Mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan suhu tubuh dan mengubah aroma tubuh seseorang, yang membuatnya lebih menarik bagi nyamuk. Faktor genetik juga berperan dalam menentukan seberapa menarik seseorang bagi serangga ini, karena beberapa orang secara alami menghasilkan senyawa kimia yang lebih menarik bagi nyamuk.
Mengetahui faktor-faktor yang membuat seseorang lebih disukai nyamuk dapat membantu dalam mengambil langkah pencegahan. Beberapa cara yang efektif antara lain:
Menggunakan losion atau semprotan anti nyamuk.
Mengenakan pakaian berwarna cerah dan berlengan panjang.
Menghindari aktivitas luar ruangan saat nyamuk paling aktif, terutama di pagi dan sore hari.
Menghilangkan genangan air di sekitar rumah untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Dengan memahami pola dan preferensi nyamuk, kita bisa lebih waspada dan mengurangi risiko gigitan yang tidak hanya mengganggu, tetapi juga bisa menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit. (Halodoc/Z-10)
Mungkin Anda pernah melihat ada nyamuk yang hanya mengincar orang tertentu. Misalnya dalam satu ruangan, ada orang yang diserang habis-habisan oleh nyamuk, sedangkan yang lain tidak.
Sebelum dioleskan, minyak cengkeh harus diencerkan terlebih dahulu agar dapat terserap kulit dan mencegah efek gatal dan alergi.
Musim hujan sering kali membawa berbagai risiko kesehatan, salah satunya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Belakangan ini, wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin marak di sejumlah wilayah di Indonesia.
Kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Kutai Barat tersebar di seluruh wilayah.
SEORANG pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Marsidi Judono Kabupaten Belitung Provinsi Bangka Belitung (Babel) dikabarkan meninggal dunia diduga salah transfusi Golongan darah.
Sistem ABO dan faktor Rh membagi darah menjadi beberapa jenis, dengan O+ sebagai yang paling umum dan Rh-null sebagai yang paling langka.
Golongan darah memainkan peran vital dalam dunia medis, terutama dalam transfusi darah dan kehamilan.
Penelitian terbaru ungkap individu dengan golongan darah A dan B berisiko lebih tinggi mengalami pembekuan darah berbahaya, yang dapat meningkatkan serangan jantung.
Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved