Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MUCORMYCOSIS atau yang dikenal sebagai "jamur hitam," adalah infeksi jamur langka tetapi berpotensi fatal. Penyakit ini disebabkan kelompok jamur yang disebut mucormycetes, terutama dari genus Rhizopus.
Infeksi ini biasanya menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita diabetes, pasien COVID-19 yang parah, serta mereka yang dalam masa pemulihan dari infeksi tersebut. Selain itu, orang yang telah menjalani transplantasi organ, memiliki jumlah sel darah putih rendah, mengidap HIV, atau mengonsumsi obat imunosupresan juga berisiko tinggi terkena mucormycosis.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus mucormycosis diperkirakan berkisar antara 0,005 hingga 1,7 per juta orang di seluruh dunia. Namun, beban penyakit ini jauh lebih tinggi di negara-negara tertentu, seperti India, yang mencatat jumlah kasus sekitar 80 kali lebih banyak dibandingkan negara lain. Faktor lingkungan, seperti iklim dan dominasi spesies jamur tertentu, diyakini berkontribusi terhadap tingginya angka kasus di wilayah tersebut.
Di Amerika Serikat, insiden mucormycosis belum diketahui secara pasti karena sifatnya yang langka dan tidak adanya program pemantauan nasional. Sebuah studi di San Francisco pada akhir 1990-an memperkirakan bahwa ada sekitar 1,7 kasus baru per juta penduduk setiap tahunnya.
Jamur mucormycetes secara alami terdapat di lingkungan, seperti di tanah, daun yang membusuk, kompos, kotoran hewan, serta di udara. Infeksi dapat terjadi ketika seseorang menghirup atau menelan spora jamur ini, atau ketika spora masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka atau luka bakar.
Pada banyak orang, spora mucormycetes hidup secara tidak berbahaya di dalam tubuh. Namun, bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, jamur ini dapat menyerang pembuluh darah, menyebabkan pembekuan darah, serta menghambat aliran oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh, yang akhirnya menyebabkan kematian jaringan (nekrosis).
Meskipun sebagian besar kasus terjadi secara acak, wabah mucormycosis dapat terjadi, terutama di fasilitas layanan kesehatan jika spora jamur mengontaminasi peralatan medis atau sistem ventilasi.
Gejala infeksi mucormycosis bervariasi tergantung pada bagian tubuh yang terkena. Infeksi ini dapat menyerang sinus, paru-paru, kulit, lambung, dan usus.
Sebagian besar kasus mucormycosis terjadi pada sinus atau paru-paru setelah seseorang menghirup spora jamur dari udara. Gejala yang muncul meliputi pembengkakan wajah, sakit kepala, demam, batuk, serta nyeri dada. Jika infeksi menyebar dari sistem pernapasan, organ lain seperti otak, limpa, dan jantung juga dapat terpengaruh.
Tingkat kematian akibat mucormycosis tergolong tinggi, bahkan dengan penanganan medis yang tepat, lebih dari 50% kasus berakhir dengan kematian. Meskipun demikian, mucormycosis tidak menular dari orang ke orang. Seseorang dapat tertular dari lingkungan, tetapi tidak dapat menyebarkan penyakit ini ke individu lain.
Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dari mucormycosis. Penanganan utama melibatkan pemberian obat antijamur, seperti amphotericin B, yang berfungsi membunuh jamur penyebab infeksi. Selain itu, tindakan pembedahan diperlukan untuk mengangkat jaringan yang telah mati guna mencegah penyebaran spora jamur ke bagian tubuh lain.
Karena tingkat keparahannya yang tinggi, pencegahan sangat dianjurkan, terutama bagi individu yang memiliki faktor risiko. Menjaga kebersihan lingkungan, menghindari paparan langsung terhadap sumber spora jamur, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh menjadi langkah utama dalam mengurangi risiko infeksi mucormycosis. (Live Science/Z-2)
Ilmuwan dari Universitas Southampton telah merancang ulang antibodi menjadi versi super kuat yang mampu memperkuat sistem imun dalam menyerang kanker
Kurang tidur tak hanya berdampak pada suasana hati dan daya pikir, tetapi juga berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh.
Penelitian terbaru menemukan lingkungan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) terlalu steril, sehingga dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan astronot.
Cacar Api, atau dikenal sebagai Herpes Zoster, merupakan penyakit yang dapat menyerang individu yang sebelumnya pernah terkena cacar air.
Untuk mendapatkan kekebalan tubuh, lebih baik berolahraga ringan asalkan rutin ketimbang olahraga berat namun jarang.
PENYEBARAN jamur beracun Aspergillus flavus dapat meningkat sekitar 16%, sehingga 1 juta orang lebih berisiko mengalami infeksi jamur yang mematikan ini di Eropa.
PARA peneliti dari Universitas Manchester telah memperkirakan akan ada peningkatan risiko infeksi jamur selama beberapa tahun mendatang akibat perubahan iklim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved