Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Perubahan Iklim Tingkatkan Potensi Infeksi Jamur yang Mengancam Nyawa, Bagaimana Bisa Terjadi?

Ihfa Firdausya
26/5/2025 13:12
Perubahan Iklim Tingkatkan Potensi Infeksi Jamur yang Mengancam Nyawa, Bagaimana Bisa Terjadi?
Ilustrasi jamur beracun pada makanan.(Dok. Freepik)

PENYEBARAN jamur beracun Aspergillus flavus dapat meningkat sekitar 16%, sehingga 1 juta orang lebih berisiko terinfeksi patogen jamur yang mematikan ini di Eropa. Jamur ini terus mengalami pertambahan jumlahnya akibat perubahan iklim. Diketahui jamur tersebut menyebabkan infeksi jamur parah dan resisten terhadap banyak antijamur yang tersedia.

Infeksi jamur yang terjadi saat ini menunjukkan tren yang sangat memprihatinkan karena banyak infeksi jamur memiliki angka kematian yang tinggi, sebagian karena kurangnya diagnostik, vaksin, dan pilihan pengobatan serta kurangnya kesadaran akan infeksi jamur.

Selain itu, karena jamur lebih mirip dengan manusia daripada patogen lainnya, mengembangkan pengobatan antijamur tanpa efek samping yang toksik merupakan tantangan.

Prediksi tersebut juga menunjukkan bahwa penyebaran Aspergillus fumigatus dapat meningkat hingga 77,5% dan berpotensi menginfeksi 9 juta orang di Eropa. Ini adalah salah satu patogen jamur paling umum yang menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa pada manusia dan menyerang paru-paru.

Sementara peningkatan suhu global akan meningkatkan penyebaran jamur di Eropa, suhu di Afrika bisa menjadi sangat tinggi sehingga beberapa jamur tidak akan mampu bertahan hidup di benua tersebut.

Jamur merupakan komponen penting bagi ekosistem yang berfungsi, menguraikan bahan tanaman dan hewan untuk memasukkan kembali nutrisi ke dalam tanah. Jamur juga berkontribusi pada siklus karbon yang mengatur iklim dan suhu global.

Resistensi antijamur juga didorong oleh penggunaan fungisida di bidang pertanian, yang digunakan untuk melindungi tanaman dan mendukung produksi pangan. Para peneliti juga mengamati bagaimana perubahan lingkungan memengaruhi penggunaan fungisida.

Viv Goosens, Manajer Riset di Wellcome mengatakan patogen jamur menimbulkan ancaman serius infeksi jamur bagi kesehatan manusia dengan menyebabkan infeksi dan mengganggu sistem pangan. Perubahan iklim akan memperburuk risiko ini.

“Untuk mengatasi tantangan ini, kita harus mengisi kesenjangan penelitian yang penting. Dengan menggunakan model dan peta untuk melacak penyebaran jamur, kita dapat mengarahkan sumber daya dengan lebih baik dan mempersiapkan masa depan,” ungkapnya.

Infeksi jamur ditularkan melalui spora jamur di udara yang kita hirup. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit penyerta, dan faktor risiko lainnya paling rentan terhadap infeksi.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya