Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis telinga, hidung, dan tenggorok serta bedah kepala dan leher dari RSUD Pasar Rebo, Indah Trisnawaty, menjelaskan faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab gangguan pendengaran pada anak.
Indah menyebut otitis media efusi sebagai salah satu faktor yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran pada anak.
Otitis media atau infeksi telinga tengah adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Setelah infeksi hilang, lendir dan cairan yang muncul berpotensi menumpuk di telinga tengah. Kondisi yang disebut otitis media efusi ini bisa mengganggu fungsi pendengaran.
"Amandel mulut dan belakang hidung atau yang kita sebut adenoid itu posisinya ada di antara saluran telinga dengan tenggorok. Jadi kalau itu tertutup, cairan yang dihasilkan di telinga tengah itu engak bisa keluar, jadi numpuk di situ," kata Indah.
"Ketika ada cairan di dalam ruangan itu, tentunya suara itu akan terhalang. Jadi bisa bikin gangguan dengar," tambahnya.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menyampaikan bahwa otitis media efusi bisa muncul setelah anak batuk dan pilek.
"Otitis media efusi itu, kalau misalnya kita habis batuk pilek, nah, habis batuk pilek, masih belum bagus tuh salurannya, akhirnya
cairannya ngumpul di situ," katanya.
"Jadi, masalahnya telinga tengah, yang (karena) cairan itu adalah fungsi tubanya itu enggak bagus, saluran antara telinga dan tenggorok, entah karena rhinitis alergi atau karena infeksi telinga tengah berulang," ungkap Indah.
Selain karena masalah pada telinga tengah, Indah menjelaskan, gangguan pendengaran juga dapat disebabkan oleh masalah pada bagian telinga luar dan telinga dalam.
"Kalau untuk yang telinga luar itu adalah kotoran telinga, serumen. Penyakit yang lain, misalnya infeksi telinga luar, biasanya telinganya lebih sempit, kemerahan, keluar cairan," jelas Indah.
Sementara masalah telinga dalam, menurut dia, bisa muncul karena bawaan lahir.
Indah menyampaikan bahwa infeksi virus juga bisa menjadi pemicu gangguan pendengaran pada anak.
"Ada juga yang bisa didapat, misalnya habis sakit gondongan. Kalau ada demam, gondongan itu yang paling sering infeksi virus, yang paling sering menyebabkan gangguan dengar," katanya.
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorok - Bedah Kepala dan Leher (PERHATI-KL) Cabang DKI Jakarta Tri Juda Airlangga menyampaikan bahwa orangtua perlu memeriksakan anak ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorok untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan pendengaran.
Kalau mendeteksi adanya gangguan pendengaran pada anak, dokter spesialis akan menyarankan pengobatan atau terapi yang diperlukan untuk mengatasinya. (Ant/Z-1)
Peneliti menemukan ikan zebera memiliki kemampuan regenerasi sel rambut sensorik, sel halus di telinga.
Penggunaan earphone dalam waktu yang lama dengan volume kencang biasanya dilakukan untuk mendengarkan musik.
Telinga kanan berdenging dalam Islam? Temukan makna spiritual, pertanda baik atau buruk, dan tafsir lengkapnya di sini!
OMSK adalah kondisi infeksi pada rongga telinga tengah ditandai adanya robekan lubang atau gendang telinga yang dapat menyebabkan keluar cairan dari liang telinga.
Paparan suara dengan volume tinggi dalam durasi yang lama dapat mengganggu pembuluh darah ke arah koklea sehingga berisiko menyebabkan kerusakan telinga.
Menggunakan korek kuping seperti cotton bud untuk membersihkan telinga dapat mendorong serumen ke bagian dalam telinga dan menimbulkan risiko penyumbatan.
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved