Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENCEGAHAN gangguan telinga sebaiknya dimulai sejak dini, bahkan sejak bayi baru lahir. Bayi bisa dilakukan pemeriksaan setelah 24 -48 jam setelah dilahirkan. Salah satu metode pemeriksaan awal pendengaran yang umum dilakukan adalah menggunakan otoacoustic emission (OAE).
Otoacoustic emission (OAE) adalah sebuah tes pendengaran yang sederhana dan cepat dilakukan. Tes ini dapat mengukur respons suara yang dihasilkan oleh bagian dalam telinga saat rangsangan suara diterima. Prosedur ini umumnya memakan waktu kurang dari satu menit untuk dilakukan.
Dengan melakukan pemeriksaan pendengaran menggunakan metode OAE pada bayi yang baru lahir, gangguan pendengaran dapat dideteksi secara dini. Ini memungkinkan untuk adopsi tindakan medis lebih lanjut jika ditemukan adanya kelainan atau gangguan pendengaran pada bayi.
Baca juga : Yuk Ketahui Jenis Ganguan Telinga dan Cara Mengatasinya
Proses OAE merupakan screening dalam pengecekkan organ pada pendengaran. Jika adanya keanehan dalam organ pendengaran, bisa melakukan tindakan medis seperti typanometry, yaitu pemeriksaan kelenturan gendang telinga.
“Tympanomentry memeriksa kelenturan gendang telinga, kayak gendang dipukul akan nyari bukan bug-bug,” jelas Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Ashadi Budi, Sp. THT-BKL. Jakarta, Rabu (28/2).
Pemeriksaan audiometry adalah suatu metode yang penting dalam mengevaluasi fungsi pendengaran seseorang, baik anak-anak maupun orang dewasa. Audiometry menggunakan konsep respons terhadap suara untuk menilai ambang pendengaran seseorang terhadap berbagai frekuensi suara.
Baca juga : Mengenal Pemeriksaan Real-ear Measurement (REM) untuk Atasi Masalah Pendengaran
Untuk anak-anak, terdapat beberapa metode audiometri yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan mereka. Salah satunya adalah play audiometry, di mana anak diminta untuk merespons dengan mengangkat atau memasukkan objek ke dalam kotak ketika mendengar suara.
Metode itu dirancang untuk membuat pengalaman pemeriksaan lebih interaktif dan ramah anak.
Jika hasil pemeriksaan play audiometry kurang memuaskan atau jika anak sulit untuk fokus, prosedur play audiometry dapat diulang atau diganti dengan metode lain seperti audiometry bermain. Audiometry bermain menggunakan permainan yang disesuaikan dengan usia anak untuk menilai respons pendengaran mereka.
Baca juga : Bagian-Bagian Telinga Manusia serta Proses Mendengar pada Hewan
Untuk anak-anak di bawah 2 tahun, atau jika hasil audiometri lainnya tidak memadai, pemeriksaan ABR (Auditory Brainstem Response) atau BERA (Brainstem Evoked Response Audiometry) dapat dilakukan.
Proses itu melibatkan penggunaan obat tidur untuk anak agar tetap tenang dan tidak terganggu oleh suara atau gerakan selama prosedur berlangsung. Data yang diperoleh dari ABR atau BERA memberikan informasi tentang fungsi pendengaran dari level saraf hingga otak.
Ini adalah metode yang sangat berguna dalam mengevaluasi gangguan pendengaran pada anak-anak yang belum dapat berpartisipasi dalam tes pendengaran yang memerlukan respons aktif. (Z-5)
Alat dengar yang digunakan sehari-hari disarankan yang memiliki noise cancelling untuk meredam suara bising dari luar.
Cedera bising kronik yang berlangsung lama biasanya karena penggunaan listening device untuk mendengarkan musik dengan volume kencang lebih dari 60% selama berjam-jam.
SALAH satu organ yang harus dijinakkan ialah pendengaran. Memuasakan telinga atau pendengaran sangat dianjurkan oleh para salikin atau sufi.
Alat bantu dengar ini ditanam atau dimasukkan ke dalam koklea atau rumah siput melalui prosedur operasi, sehingga dapat langsung merangsang syaraf pendengaran.
Orangtua bisa memeriksakan bayi ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan sebelum berusia satu bulan untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan pendengaran.
Gangguan pendengaran pada anak sering kali tidak terdeteksi sejak dini karena gejalanya tidak disadari oleh orangtua.
OMSK adalah kondisi infeksi pada rongga telinga tengah ditandai adanya robekan lubang atau gendang telinga yang dapat menyebabkan keluar cairan dari liang telinga.
Dokter THT mengatakan bahwa gendang telinga berlubang dapat disebabkan oleh luka maupun infeksi, yang berpotensi mengganggu pendengaran.
PEMERINTAH telah memulai program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas. Program itu juga bisa dimanfaatkan untuk skrining pendengaran.
KETUA Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia Yussy Afriani Dewi menyebut 60 persen gangguan pendengaran dapat dicegah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved