Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BAYANGKAN jika seorang ibu bisa kembali mendengar tawa cucunya atau seorang kakek yang selama bertahun-tahun hanya tersenyum saat berkumpul, kini bisa ikut berbincang hangat di meja makan.
Itulah keajaiban yang bisa dihadirkan oleh kesehatan pendengaran. Namun sayangnya, banyak dari kita masih mengabaikan pentingnya menjaga kemampuan mendengar, padahal, seperti jantung dan mata, telinga kita pun butuh perhatian.
Gangguan pendengaran jarang terjadi secara tiba-tiba. Gejalanya merayap perlahan: suara mulai terdengar samar, percakapan di restoran jadi sulit diikuti, kita lebih sering berkata, “Maaf, bisa diulang?” Awalnya dianggap sepele.
Tapi tanpa disadari, lama-lama kita mulai menarik diri dari pergaulan, tidak lagi nyaman ikut arisan, malas ikut rapat, dan enggan menelepon cucu. Kesendirian pun perlahan mengikis kebahagiaan.
Yang jarang kita ketahui, gangguan pendengaran bukan hanya persoalan telinga. Ketika suara yang diterima otak berkurang, otak dipaksa bekerja lebih keras untuk menebak kata demi kata. Lama-kelamaan, kelelahan kognitif terjadi, memicu risiko demensia.
Penelitian dari Johns Hopkins University menunjukkan bahwa gangguan pendengaran yang tidak diobati bisa meningkatkan risiko demensia hingga lima kali lipat.
Laporan dari The Lancet Neurology bahkan menyebutkan gangguan pendengaran sebagai faktor risiko demensia yang paling bisa dicegah. Ini menunjukkan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat.
Sayangnya, tidak banyak orang yang memasukkan tes pendengaran dalam rutinitas pemeriksaan kesehatan mereka. Padahal, seperti halnya tes mata atau cek tekanan darah, tes pendengaran seharusnya menjadi hal rutin setiap tahun.
Meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan pendengaran turut mendorong kehadiran berbagai solusi alat bantu dengar modern, salah satunya dari SOUNDLIFE Hearing Center.
SOUNDLIFE menghadirkan alat bantu dengar dari merek global seperti Phonak dan ReSound, dengan teknologi AI yang memungkinkan suara terdengar jernih dan alami, bahkan di lingkungan ramai.
Salah satu inovasi terbaru adalah Phonak Audeo Infinio Sphere, alat bantu dengar pertama di dunia yang dilengkapi chip AI khusus DEEPSONIC. Dengan teknologi deep neural network (DNN) yang telah “belajar” dari jutaan cuplikan suara nyata, perangkat ini mampu memisahkan suara ucapan dari kebisingan latar secara cerdas.
Hasilnya, percakapan jadi lebih mudah diikuti, suara terdengar lebih alami, sehingga momen bersama keluarga kembali terasa hangat dan penuh makna.
“Jika alat bantu dengar membantu Anda mendengar lebih baik, berinteraksi lebih lancar, dan menjalani hidup dengan lebih percaya diri,” ujar IM Chen, CEO/Founder SOUNDLIFE Hearing Center.
Menjaga pendengaran bukan hanya soal mendengar dengan jelas, tapi juga berkaitan dengan kesehatan otak dan kualitas hidup. Deteksi dini gangguan pendengaran dapat membantu mencegah risiko serius seperti demensia. Jika Anda sering mengulang percakapan atau merasa lelah saat berbicara, tes pendengaran bisa jadi langkah awal yang penting.
“Setiap orang berhak merasakan kualitas hidup yang lebih baik, dan pendengaran yang sehat adalah kuncinya,” tutupnya. (Z-1)
OMSK adalah kondisi infeksi pada rongga telinga tengah ditandai adanya robekan lubang atau gendang telinga yang dapat menyebabkan keluar cairan dari liang telinga.
Dokter THT mengatakan bahwa gendang telinga berlubang dapat disebabkan oleh luka maupun infeksi, yang berpotensi mengganggu pendengaran.
PEMERINTAH telah memulai program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di puskesmas. Program itu juga bisa dimanfaatkan untuk skrining pendengaran.
KETUA Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia Yussy Afriani Dewi menyebut 60 persen gangguan pendengaran dapat dicegah.
Orangtua bisa memeriksakan bayi ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan sebelum berusia satu bulan untuk mengetahui kemungkinan adanya gangguan pendengaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved