Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Masyarakat Waspada, Demam Berdarah Dengue Tembus 6 Ribu Kasus pada Awal 2025

Media Indonesia 
20/2/2025 11:03
Masyarakat Waspada, Demam Berdarah Dengue Tembus 6 Ribu Kasus pada Awal 2025
ilustrasi(Dok.MI)

KASUS Demam berdarah dengue (DBD) tercatat melonjak dengan jumlah yang signifikan pada awal 2025. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 1 Januari hingga 3 Februari 2025, ada 6.050 kasus DBD dengan 28 kematian yang tersebar di 235 kabupaten/kota di 23 provinsi. Lonjakan kasus itu, menurut Direktur Penyakit Menular Kemenkes Ina Agustina Isturini terjadi di wilayah Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. 

"Yang tinggi itu ada di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, tapi untuk angka detailnya saya belum ada datanya," ujar Ina saat menjadi pembicara dalam diskusi oleh PT Takeda Innovative Medicines bertajuk Langkah Bersama Cegah DBD di Central Park Mall, Jakarta Barat, Sabtu (15/2).
Kemenkes RI mencatat, sepanjang 2024 Indonesia mengalami 244.409 kasus DBD dengan 1.430 kematian. Bahkan, hingga 23 Januari 2025, DKI Jakarta menjadi daerah keenam dengan kasus tertinggi di Indonesia yakni sebanyak 257 kasus, setelah NTT, Jawa Timur, Bali, Lampung, dan Jawa Barat.

Menurutnya, tingginya kasus DBD pada awal Januari 2025 dipengaruhi oleh perubahan iklim. Nyamuk Aedes aegypti yang merupakan vektor utama pembawa virus penularan DBD semakin aktif akibat adanya peningkatan suhu.
Ia menjelaskan nyamuk cenderung menggigit apabila suhu meningkat. 

"Jika pada suhu 18 derajat Celsius nyamuk menghisap darah setiap 5,5 hari sekali, saat suhu naik menjadi 33 derajat Celsius mereka menggigit setiap 2 hari sekali," terang dia.

Kemenkes mengimbau masyarakat waspada sebab keparahan akibat DBD sebesar 0,4%.

"Ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih waspada," tukasnya. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya