Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
MENGALAMI epilepsi selama kehamilan tentu menjadi tantangan dan menimbulkan kekhawatiran pada ibu hamil. Bukan hanya menyangkut keselamatan ibu hamil, tetapi juga pada janin dalam kandungan.
Penyakit epilepsi ini tentu membutuhkan obat-obatan yang bisa menyebabkan risiko cacat lahir. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang memiliki riwayat epilepsi juga berisiko mengalami kejang saat mereka tumbuh dewasa.
Dampak penyakit epilepsi bagi ibu hamil dan janin dapat memperlambat detak jantung, menyebabkan cedera pada janin, risiko lahir prematur, dan meningkatkan potensi keguguran akibat trauma atau kejang yang menyebabkan ibu hamil jatuh.
Gejala epilepsi sebenarnya tidak jauh berbeda dari epilepsi sebelumnya. Ibu hamil yang menderita epilepsi akan mengalami kejang-kejang secara tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya. Berikut beberapa gejala yang menyebabkan epilepsi pada ibu hamil, seperti:
Pencegahan epilepsi pada ibu hamil dapat mengontrol kondisi, mencegah kejang berulang, dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi pada janin. Berikut beberapa cara pencegahan epilepsi pada ibu hamil:
Agar epilepsi saat hamil tidak terjadi, ibu hamil dapat menerapkan selalu pola hidup sehat. Kebiasaan ini juga akan mendukung tumbuh kembang janin lebih optimal. Konsumsi makanan bernutrisi tinggi setiap hari dan jangan lupa minum vitamin prenatal. Selain itu, batasi konsumsi kafein, seperti kopi dan teh serta hindari merokok dan minuman beralkohol.
Ibu hamil yang memiliki riwayat epilepsi dianjurkan lebih rutin mengontrol kehamilan ke dokter. Bumil mungkin akan disarankan melakukan USG dan pemeriksaan darah lebih sering. Hal ini bermanfaat mengetahui kadar obat dalam darah dan pertumbuhan janin selama kehamilan. Epilepsi saat hamil memang memiliki risiko bagi Bumil dan janin. Namun, tak perlu khawatir berlebihan. Dengan penanganan yang tepat, risiko epilepsi dan komplikasinya bisa dicegah.
Asam folat merupakan nutrisi penting yang perlu dicukupi selama masa kehamilan. Jika ibu hamil memiliki riwayat epilepsi, asam folat dapat membantu menurunkan risiko terjadinya komplikasi pada janin. Namun, konsumsi obat antikejang dapat mengubah cara tubuh dalam menyerap asam folat. Jadi, ibu hamil biasanya akan diresepkan suplemen asam folat dosis tinggi oleh dokter agar kebutuhan nutrisi ini tetap terpenuhi.
Untuk mengontrol kejang dan mencegahnya kambuh, ibu hamil tetap perlu mengonsumsi obat antikejang atau antikonvulsan. Selama masa kehamilan, dosis dan jenis obat antikejang yang diminum harus disesuaikan dengan kondisi ibu hamil.
Pasalnya, beberapa jenis obat antikejang dosis tinggi dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan cacat tabung saraf. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan dosis yang aman. (alodokter/Halodoc/Hello Sehat/Z-2)
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Mengonsumsi makanan seperti ikan yang kaya omega-3 dapat membantu perkembangan otak dan mata janin.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka.
Diagnosis prenatal membantu mendeteksi potensi kelainan pada janin sebelum lahir. Hal ini memungkinkan orangtua untuk merencanakan langkah terbaik bagi masa depan anak mereka.
Nutrisi lengkap tidak hanya bagi tumbuh kembang janin, tetapi juga untuk menjaga kebugaran dan kesiapan ibu menghadapi peran barunya.
Ibu hamil harus menghindari gerakan minim trauma hingga mengurangi gerakan yang berpusat pada core atau inti tubuh yang ada di area perut.
Ibu Hamil agar menghindari latihan yang terlalu melibatkan otot perut.
Ibu hamil bisa mengonsumsi beberapa makanan yang mendukung perkembangan kognitif janin hingga membuat janin lebih pintar.
Dengan perubahan fisiologi yang dialami ibu hamil, infeksi virus influenza mampu menyebabkan komplikasi hingga mengakibatkan ibu hamil dirawat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved