Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
VAKSIN pneumonia merupakan salah satu upaya mencegah peradangan paru. Pemberian vaksin ini juga dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi pneumonia. Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Rania Imaniar, dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Rabu (12/2)
"Pneumonia adalah kondisi di mana paru mengalami peradangan akibat infeksi bakteri maupun virus. Pada lansia dan anak-anak, peradangan paru dapat berisiko fatal. Oleh sebab itu diperlukan upaya pencegahan yang tepat, yakni dengan menerapkan pola hidup sehat, serta mendapatkan vaksin pneumonia," ungkap Rania.
Vaksin pneumonia, lanjutnya, adalah salah satu upaya menurunkan risiko seseorang terkena radang paru (pneumonia) akibat infeksi Streptococcus pneumoniae atau bakteri pneumokokus.
"Pemberian vaksin ini tidak berarti membuat seseorang terbebas dari risiko mengalami pneumonia. Namun, pemberian vaksin pneumonia dapat meringankan gejala serta mencegah risiko terjadinya komplikasi," kata Rania.
Pada dasarnya, vaksin diberikan untuk merangsang daya tahan tubuh agar menciptakan antibodi yang kemudian dapat mengenali kuman, sehingga tidak terinfeksi.
"Prinsip ini juga berlaku untuk pemberian vaksin pneumonia, yakni melindungi orang yang telah mendapatkan vaksin dari infeksi pneumonia maupun penyakit lain akibat infeksi bakteri pneumokokus, termasuk bronkopneumonia dan meningitis, bahkan sepsis," ujar Rania.
Berdasarkan tujuan utamanya, vaksin pneumonia diberikan pada beberapa kelompok maupun kondisi berikut ini:
Fungsi vaksin pneumonia adalah merangsang tubuh dalam membentuk antibodi, yang berguna untuk mengenali bakteri pneumokokus.
"Dengan demikian, orang yang sudah mendapatkan vaksin pneumonia akan lebih mampu melawan bakteri tersebut," tutur Rania.
Berikut ini adalah beberapa manfaat vaksin pneumonia yang bisa didapatkan:
Vaksinasi pneumonia juga sering kali diberikan pada para calon jamaah haji dan umroh sebelum keberangkatan.
Meskipun bukan merupakan salah satu vaksinasi wajib untuk beribadah haji dan umroh, vaksinasi pneumonia dapat membantu melindungi kesehatan para jamaah, sehingga ibadah dapat tetap dilakukan dengan optimal.
Rania mengungkapkan terdapat 2 jenis vaksin pneumonia yang tengah beredar, yang sama-sama efektif untuk mencegah infeksi akibat bakteri pneumokokus.
1. Pneumococcal conjugate vaccine (PCV)
Vaksin ini mencegah radang paru-paru yang disebabkan oleh 13-15 jenis bakteri pneumokokus. Vaksin pneumonia jenis ini diberikan pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang berisiko terinfeksi.
2. Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23)
Vaksin ini akan memberikan perlindungan terhadap 23 jenis bakteri penyebab pneumonia. Umumnya jenis vaksin pneumonia ini diberikan pada perokok aktif, lansia, orang dewasa, maupun anak yang berusia lebih dari 2 tahun.
Ada perbedaan jadwal pemberian vaksin pneumonia berdasarkan kelompok usianya. Berikut ini adalah jadwalnya:
Anak
Anak yang berusia kurang dari 1 tahun akan mendapatkan 3 dosis vaksin pneumonia, dengan jadwal vaksinasi pertama saat anak berusia 2 bulan, kemudian dosis ke-2 saat anak berusia 4 bulan, dan dosis terakhir pada saat anak berusia 6 bulan. Vaksin untuk dosis pengulangan diberikan pada saat anak menginjak usia 12–15 bulan.
Orang Dewasa
Orang dewasa akan mendapatkan vaksin pneumonia dalam 2 tahap. Vaksin pneumonia yang pertama diberikan adalah vaksin jenis PCV, sedangkan vaksin pneumonia jenis PPV diberikan dengan jeda waktu 1 tahun setelah pemberian vaksin PCV.
Sebelum mendapatkan vaksin pneumonia, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi. Dengan berkonsultasi, dokter dapat memberikan saran terbaik sesuai dengan kondisi Anda.
"Saat konsultasi, sebaiknya informasikan riwayat kesehatan Anda, termasuk obat dan suplemen yang rutin dikonsumsi, alergi, maupun adanya keluhan maupun alasan khusus melakukan vaksin ini," kata Raina.
Bagi pasien perempuan, tambahnya, status kehamilan, seperti sedang merencanakan kehamilan, hamil, maupun menyusui, juga perlu diinformasikan ke dokter saat konsultasi.
Riwayat kesehatan keluarga juga perlu diinformasikan, terutama menyangkut riwayat alergi dan kelainan perdarahan, maupun autoimun.
Anda juga sebaiknya menginformasikan jika memiliki salah satu kondisi yang merupakan kontraindikasi vaksin pneumonia berikut ini:
Selain itu, jika Anda sedang merasa kurang sehat atau mengalami gejala yang mengarah pada penyakit pneumonia, sebaiknya periksakan diri terlebih dahulu ke dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi.
"Apabila Anda dinyatakan sedang mengalami penyakit pneumonia, Anda perlu menjalani pengobatan terlebih dahulu sampai sembuh, barulah bisa mendapatkan vaksin pneumonia," tegas Rania.
Setelah dokter mengevaluasi dan memberikan arahan sekaligus jadwal vaksin pneumonia, Anda cukup mengikuti saran tersebut. Pastikan Anda cukup beristirahat, dalam kondisi prima, dan tidak sedang sakit mendekati jadwal pemberian vaksin pneumonia.
Prosedur vaksin pneumonia tidak memakan waktu lama. Hanya saja, pemeriksaan ulang untuk memastikan kondisi Anda prima ketika menerima vaksin tetap perlu dilakukan.
Pemantauan setelah vaksin disuntikkan juga dilakukan untuk memastikan tidak ada efek samping serius yang Anda alami.
1. Pemeriksaan fisik
Biasa dilakukan oleh petugas medis, dengan melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, suhu tubuh, saturasi oksigen, tekanan darah, frekuensi pernapasan, dan detak jantung.
2. Suntik
Ketika hasil pemeriksaan fisik normal, dan Anda dinyatakan prima untuk menerima vaksin, dokter akan mempersiapkan lokasi vaksin yang akan disuntikkan dengan mendisinfeksi menggunakan alcohol swab. Saat sudah kering, barulah dokter menyuntikkan vaksin pneumonia dan kemudian menutupnya menggunakan plester.
3. Pemantauan pascapenyuntikan
Setelah vaksin pneumonia disuntikkan, Anda akan dipantau sekitar 15-30 menit untuk memastikan tidak terjadi efek samping yang parah. Jika sudah dinyatakan aman dari efek samping vaksin pneumonia, Anda diperbolehkan pulang dan beraktivitas seperti biasa.
Sama seperti pemberian vaksin lain, vaksin pneumonia juga dapat menyebabkan beberapa efek samping, dari yang ringan hingga yang berat. Berikut ini adalah beberapa contoh efek samping yang mungkin terjadi:
Umumnya efek samping setelah vaksin pneumonia ini akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari.
Jika keluhan yang terjadi setelah mendapatkan vaksin tidak kunjung membaik dalam 3 hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (Z-1)
Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90% kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap mengurangi risiko kanker serviks.
PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) melalui tim environment, health, and safety (EHS), bekerja sama dengan tim public relations, menyalurkan 180 dosis vaksin influenza.
Sinergi antara dunia industri dan institusi pendidikan, akan memperkuat ketahanan kesehatan nasional serta mempercepat kemandirian industri farmasi dan vaksin di Indonesia.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
IMUNISASI anak wajib diberikan pada bayi baru lahir hingga individu usia 18 tahun. Kementerian Kesehatan mewajibkan vaksinasi pada anak untuk melindungi buah hati
PT Bio Farma (Persero) menyoroti pentingnya transfer teknologi, kemitraan strategis, dan pengembangan kapasitas produksi vaksin skala besar.
Vaksin pneumonia produksi Etana dirancang untuk melawan infeksi akibat Streptococcus pneumoniae, bakteri penyebab pneumonia terutama pada anak-anak.
Salah satu yang bisa tingkatkan risiko pneumonia pada anak adalah asap rokok. Namun, selain asap rokok, juga terdapat hal-hal lain yang bisa tingkatkan risiko pneumonia pada anak.
Berdasarkan studi International Longevity Centre UK, setiap US$1 yang diinvestasikan dalam imunisasi pneumonia dewasa menghasilkan US$19 kembali ke sistem kesehatan dan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved