Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENYAKIT kanker usus merupakan jenis kanker yang sering berkaitan dengan pola makan yang tidak teratur. Hal ini bisa terjadi pada pria maupun perempuan.
Seseorang yang kerap mengonsumsi makanan tidak sehat akan meningkatkan risiko penyakit ini terjadi.
Kanker usus terjadi karena kelainan karsinogenik yang memengaruhi usus. Kanker ini bermula dengan adanya gumpalan sel kecil non-kanker yang disebut dengan polip dan berkembang menjadi tumor ganas.
Makanan ini dapat memicu kanker karena diproses menggunakan suhu tinggi yang dapat menghasilkan senyawa akrilamida yang sifatnya karsinogenik. Senyawa tersebut dapat merusak DNA dan menyebabkan kematian atau mutasi sel. Bahkan bukan hanya kanker, mengonsumsi gorengan berlebih juga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.
Rasa asin pada makanan memberikan kenikmatan sendiri. Ternyata mengonsumsi makanan tinggi garam terlalu sering menjadi pemicu kanker terjadi pada tubuh. Garam memiliki efek karsinogenik yang dapat mendorong pertumbuhan sel, terutama pada pengidap infeksi Helicobacter pylori.
Bahan makanan pemicu kanker yang satu ini juga diketahui dapat meningkatkan laju proliferasi yang membuat sel menjadi lebih aktif dalam membelah, sehingga memungkinkan adanya pertumbuhan sel abnormal penyebab kanker.
Konsumsi daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit kanker usus. Makanan pemicu kanker ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi. Daging yang diolah seperti dibakar, digoreng, ata di panggang dapat mendorong pembentukan zat atau senyawa karsinogenik yang dapat memicu timbulnya risiko beberapa jenis kanker.
Makanan berpengawet mengandung zat nitrat yang berpotensi memicu kanker usus apabila dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, jenis makanan ini memiliki kandungan garam dan lemak tinggi, di mana garam tersebut juga bisa meningkatkan risiko kanker lambung.
Peradangan kronis dapat terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi gula pada makanan dan minuman. Peradangan ini menjadi penyebab utama kanker usus. Gula bisa membuat seseorang menambah berat badannya. Obesitas dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko kanker. (Siloam Hospital/Halodoc/Z-3)
Konsumsi berlebihan mi instan dan junk food bisa meningkatkan risiko kanker usus.
Pelajari cara efektif mencegah kanker usus melalui pola makan sehat, olahraga rutin, dan gaya hidup aktif. Lindungi diri Anda dari risiko kanker kolorektal sejak dini.
MENGONSUMSI ayam secara teratur dapat menggandakan risiko kematian akibat 11 jenis kanker yang berbeda, termasuk kanker usus dan lambung.
Mereka yang sering mengejan, duduk dalam waktu lama, kurang mengonsumsi serat, atau berisiko obesitas lebih rentan mengalami ambeien.
Pemeriksaan kanker yang termasuk dalam layanan CKG antara lain, kanker paru, usus, leher rahim, dan payudara pada orang dewasa.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved