Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Hari Peduli Sampah Nasional 2025 Dorong Pengelolaan Sampah Terintegrasi

Atalya Puspa
03/2/2025 21:27
Hari Peduli Sampah Nasional  2025 Dorong Pengelolaan Sampah Terintegrasi
Ilustrasi(Dok KLH)

HARI Peduli Sampah Nasional diperingati setiap 21 Februari sebagai pengingat atas tragedi runtuhnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah pada 2005 yang menelan banyak korban jiwa. 

Dua dekade berlalu, peristiwa ini tetap menjadi pengingat bagi Indonesia untuk melakukan perubahan dalam sistem pengelolaan sampah dengan melibatkan seluruh pihak dari hulu ke hilir.  

Tahun ini, peringatan HPSN mengusung tema Kolaborasi untuk Indonesia Bersih, yang bertujuan memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah, partisipasi masyarakat, serta keterlibatan produsen dan pelaku usaha dalam implementasi bisnis hijau. Selain itu, tema ini juga menekankan pentingnya membangun mata rantai pengelolaan sampah yang sistematis dan terintegrasi.  

Peringatan HPSN 2025 bertujuan untuk memperkuat komitmen pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah, meningkatkan partisipasi publik dalam upaya mencapai zero emisi melalui gerakan memilah sampah, serta mendorong produsen dan pelaku usaha menerapkan green business dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor.  

Sekretaris Utama KLH/BPLH Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan bahwa Peringatan HPSN 2025 akan berlangsung selama Februari dan Maret melalui rangkaian kegiatan Bulan Peduli Sampah Nasional 2025. 

"Hari ini kita meluncurkan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2025 sebagai upaya pengelolaan sampah yang melibatkan semua pihak dalam kolaborasi untuk Indonesia Bersih," ujarnya, Senin (3/2). 

Puncak peringatan akan digelar pada 21 Februari 2025 di Kampung Adat Cirendeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat dengan doa bersama masyarakat.  

Sebagai bagian dari rangkaian acara, HPSN 2025 akan mengadakan Kampanye Aksi Peduli Sampah Nasional yang mencakup delapan lokasi aksi, yaitu pantai, gunung, mangrove, desa, pesantren, pasar, sekolah, dan kampus. Dalam konferensi pers tersebut, Vivien juga menyampaikan pesan Menteri Lingkungan Hidup/BPLH, Hanif Faisol, agar penyelenggaraan HPSN 2025 di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi tetap dilakukan secara sederhana dan khidmat. 

"Kampanye publik akan melibatkan berbagai pihak, termasuk kampus, sekolah, pesantren, dan komunitas, guna mendorong gaya hidup minim sampah," jelasnya. 

Sebagai langkah konkret, penyelenggaraan acara HPSN 2025 akan dirancang untuk meminimalkan timbulan sampah. Panitia akan menghindari penggunaan kemasan dan alat makan plastik sekali pakai serta lebih mengutamakan bahan yang mudah dikelola, seperti bambu, pandan, atau pelepah pinang. Selain itu, acara akan menerapkan tata kelola sampah sesuai dengan prinsip less waste event.  

Direktur Penanganan Sampah KLH/BPLH Novrizal Tahar menambahkan bahwa kementerian tidak hanya meluncurkan tema, tetapi juga logo utama kegiatan serta berbagai informasi terkait agenda HPSN 2025. 

"Diharapkan logo dan tema HPSN 2025 dapat diterapkan dalam setiap kampanye atau aksi yang berkaitan dengan pengelolaan sampah," ujarnya. 

Rangkaian kegiatan aksi telah dimulai sejak awal 2025 melalui sosialisasi kepada pemerintah daerah dan akan berlangsung hingga akhir Maret. KLH/BPLH juga bekerja sama dengan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Agama, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Kementerian Pertanian, untuk memastikan keterlibatan lintas sektor dalam gerakan ini. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya