Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai sistem anyar penerimaan siswa yaitu Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tidak menyelesaikan masalah yang mengakar di sistem Pendidikan. Perubahan yang dilakukan Kemdikdasmen dari PPDB menjadi SPMB lebih terlihat sebagai pergantian istilah semata.
"Sekilas memang ada kesan di publik Kemendikdasmen hanya mengubah istilah saja. Jalur Zonasi jadi Domisili, Jalur Perpindahan Orang Tua menjadi Mutasi, nama PPDB menjadi SPMB. Kalau didalami memang ada perubahan, tapi tidak signifikan dalam menyelesaikan soal pemerataan akses pendidikan bagi seluruh anak," kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, Sabtu (1/2).
P2G menyoroti salah satu masalah terbesar dalam PPDB/SPMB, yaitu ketidakmerataan jumlah dan kualitas sekolah negeri di berbagai daerah.
"Ada wilayah yang sekolah negerinya tak mampu menampung calon siswa karena ruang kelas terbatas, sedangkan calon siswa lebih besar, seperti di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Namun, ada juga wilayah yang sekolahnya justru kekurangan murid, seperti di Solo, Jepara, dan Gunung Kidul," ujar Satriwan.
P2G menegaskan bahwa penyelesaian masalah ini tidak bisa hanya menjadi tugas Kemdikdasmen. Harus ada solusi komprehensif yang menjadi tanggung jawab lintas kementerian, seperti Kemen PUPR, Kemendagri, Kemenhub, Kominfo, Kemenag, selain Kemdikdasmen dan Pemda, agar ketidakmerataan infrastruktur sekolah diselesaikan.
Kebijakan ini juga dinilai bisa menghidupkan kembali konsep Sekolah Favorit, yang berpotensi memperbesar ketimpangan akses pendidikan.
"Persoalan pokok sistem SPMB ini akan tetap muncul dan akan menimbulkan diskriminasi baru bagi hak anak untuk mendapatkan akses pendidikan dan sekolah," tambahnya.
Selain itu, P2G juga menyoroti masih maraknya kecurangan dalam proses PPDB/SPMB, seperti pungli, jual beli kursi di sekolah negeri, dan manipulasi data kependudukan. (Z-11)
SMA Mardisiswa Kota Semarang yang pada tahun ajaran baru ini akan membuka 4 rombel dan 1 rombel untuk siswa afirmasi kemitraan Pemprov Jawa Tengah, hanya mendapat dua siswa.
SMAN 5 Kota Tasikmalaya telah melakukan simulasi di kelas dengan jumlah 50 siswa. Hasilnya hanya mampu menampung 42 siswa.
HAMPIR 100% siswa miskin di Jawa Tengah bisa sekolah gratis karena terserap di SMA/SMK Negeri dan sekolah swasta yang masuk dalam kemitraan.
PERWAKILAN Ombudsman Jawa Barat (Jabar) telah menerima secara resmi 10 laporan aduan mengenai Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahap dua untuk jenjang SMA/SMK.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
ANGGOTA Ombudsman RI, Indraza Marzuki Rais, mengatakan bahwa pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) masih mengulang kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan PPDB.
PADA 124 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina mengumumkan kebijakan politik etis Belanda untuk rakyat kolonialnya.
SOSIALISASI Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari sosialisasi strategis BPIP
KEMENTERIAN Agama RI dengan meluncurkan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai wajah baru pendidikan Islam yang lebih humanis, inklusif, dan spiritual.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
Aspek demografis ialah wilayah kajian yang kompleks karena di dalamnya kita berhadapan dengan jumlah, persebaran, dan perpindahan penduduk.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya 76% anak-anak yang tidak bersekolah disebabkan oleh faktor ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved