Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
TIKTOK, bekerja sama dengan organisasi nirlaba Sejiwa Foundation, menggelar program school roadshow bertajuk Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok di enam SMA dan SMK di wilayah Jabodetabek.
Diluncurkan pada Oktober tahun lalu, selain menghadirkan diskusi panel, program ini juga mendalami perspektif remaja dan orangtua mengenai kesadaran akan keamanan digital melalui survei internal yang dilakukan pada saat acara tersebut yang melibatkan lebih dari 600 peserta, termasuk remaja, orangtua, guru, dan wali.
"Acara roadshow ini dengan jelas menunjukkan bahwa baik orangtua maupun anak remaja memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi isu keamanan di dunia digital. Survei internal dan diskusi yang diadakan selama acara memberikan wawasan yang berharga, membantu kami untuk lebih memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh kedua belah pihak. Dengan begitu, kami dapat menciptakan ruang yang lebih aman dan nyaman bagi remaja untuk menikmati dunia digital, sekaligus memberikan orang tua informasi mengenai fitur dan kebijakan keamanan remaja di TikTok yang dapat digunakan untuk mendampingi anak remajanya di dunia digital," ujar Communications Director TikTok Indonesia Anggini Setiawan.
Temuan utama dalam roadshow ini adalah meskipun remaja sangat aktif di platform digital, banyak dari mereka yang enggan berbicara tentang pengalaman digital mereka dengan orangtua.
Survei internal tersebut lebih lanjut menunjukkan bahwa hanya 26% remaja merasa membutuhkan pendampingan orangtua saat menghadapi tantangan di dunia digital. Sebagian besar remaja cenderung mencari bantuan dari kreator atau figur luar keluarga untuk mendapatkan informasi terkait masalah keamanan di platform digital.
Menanggapi temuan ini, Founder Sejiwa Foundation Diena Haryana menyampaikan, “Kunci untuk meningkatkan komunikasi dan kepercayaan anak remaja kepada orangtua dalam perjalanan digital mereka ialah bagaimana orangtua mampu menciptakan rasa nyaman agar anak remaja mau berbagi pengalaman digital mereka. Hal ini bisa dimulai dengan mengubah gaya komunikasi orangtua menjadi asertif, yaitu mau mendengarkan dan memahami tantangan yang dihadapi anak. Dengan demikian, orang tua dapat menjadi 'top of mind' atau sumber utama saat anak remaja menghadapi masalah di dunia digital.”
Di sisi lain, banyak orangtua menyadari bahwa banyak dari mereka masih kurang memahami tantangan yang dihadapi remaja di dunia digital. Hal ini tercermin dari hasil survei internal yang menunjukkan 80% orangtua menganggap wawasan tentang cara menghadapi tantangan digital sebagai informasi yang penting bagi mereka.
Selain itu, orangtua juga merasa dengan memahami fitur-fitur keamanan digital yang ada, membuat mereka menjadi lebih siap dalam mendampingi anak remajanya.
Wakil Kepala Sekolah SMAN 73 Jakarta Sri Sugiyartuti mengungkapkan bahwa program seperti ini sangat bermanfaat, terutama dalam memberikan wawasan baru tentang bagaimana orangtua bisa lebih terlibat dalam aktivitas digital anak melalui fitur Pelibatan Keluarga di TikTok.
"Fitur ini memungkinkan orangtua untuk memantau dan mendukung anak remaja mereka dengan cara yang lebih transparan. Kami juga diingatkan untuk terus mengikuti perkembangan dunia digital agar bisa membimbing anak dengan lebih baik, mengingat tantangan yang ada di dunia maya semakin kompleks,” ujarnya.
Survei internal dilakukan selama rangkaian program Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok yang digelar di enam SMA dan SMK di wilayah Jabodetabek, yaitu SMAN 53 Jakarta, SMAN 73 Jakarta, SMA Regina Pacis Jakarta, SMA Labschool Cibubur, SMA Rimba Madya Bogor, dan SMKN 3 Bogor.
Selain menghadirkan pembicara dari TikTok dan Sejiwa Foundation, program ini juga mengundang kreator muda TikTok seperti Lianna Nathania, Ghina Eroz, Rival Amir, dan Tiranissya, hingga kreator parenting TikTok seperti Halimah dan Reda Gaudiamo.
Ke depannya, TikTok dan Sejiwa Foundation terus berkomitmen untuk menciptakan semakin banyak ruang diskusi positif antara remaja dan orang tua mengenai keamanan digital remaja, sehingga remaja dapat menikmati pengalaman digital yang aman sekaligus kreatif. (Z-1)
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Rumah Pendidikan menyediakan layanan spesifik bagi berbagai pemangku kepentingan pendidikan, mulai dari Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan, Ruang Murid, Ruang Bahasa, hingga Ruang Sekolah.
Penetrasi asuransi masih rendah di kisaran 1,4%-2,7%. Kesenjangan perlindungan tetap menjadi tantangan besar, terutama di daerah perdesaan dan terpencil.
Transcosmos Indonesia (TCID), penyedia layanan omni channel contact center dan digital marketing, merayakan 12 tahun kiprahnya di Indonesia.
ADA sejumlah tantangan digitalisasi yang dihadapi oleh dewan kemakmuran masjid (DKM), seperti belum optimalnya pemanfaatan website dan terbatasnya literasi digital pengurus DKM.
DI tengah dunia yang semakin sibuk dan bising, kemampuan untuk mendengarkan menjadi keterampilan yang makin langka dan sering kali diabaikan.
Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok berupaya agar orangtua dan wali dapat lebih terlibat dalam mendampingi pengalaman digital anak remaja mereka
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Keterlibatan remaja sejak awal menjadi fondasi utama Gerakan RAW termasuk dalam merumuskan nama, nilai, dan arah strategis yang mencerminkan suara dan kebutuhan mereka.
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Banyak orang tua lupa memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, masa remaja rentan terhadap masalah pubertas
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved