Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Harus Ada yang Awasi Siswa saat Libur Sekolah Sepanjang Ramadan

Irvan Sihombing
19/1/2025 15:03
Harus Ada yang Awasi Siswa saat Libur Sekolah Sepanjang Ramadan
Suasana di sekolah.(Antara)

KEPALA Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri menilai wacana libur sekolah sepanjang bulan Ramadan perlu dipikirkan terkait dengan persiapan seluruh elemen di lingkungan anak.

Menurut Imam, harus ada pihak yang mengawasi anak agar tetap melakukan kegiatan dan belajar selama libur Ramadan. Karena jika lingkungan tidak mendukung, anak-anak justru tidak belajar. Oleh karena itu, perlu dipikirkan cara belajar seperti apa yang akan diputuskan.

"Libur Ramadan saya kira Kemendikdasmen harus memikirkan dengan serius dampaknya terhadap pembelajaran karena kalau itu tidak dipikirkan serius ada ancaman learning loss bagi anak-anak kita," kata Iman saat dihubungi, Minggu (19/1).

Jika para siswa dibekali tugas atau kegiatan selama Ramadan dari sekolah, elemen-elemen penunjangnya juga harus dipikirkan. Pertama ketika di rumah mengerjakan tugasnya seperti apa, pengawasannya seperti apa karena profesi orangtua beda-beda sehingga siapa yang mengawasi.

"Saya kira ini harus kerja sama, jangan hanya diberi tugas yang banyak karena anak kalau diberikan tugas yang sangat banyak, mereka juga tidak akan mengerjakan. Itu jadi sistem pengawasannya juga harus dipikirkan," ujar dia.

Kemudian bentuk kegiatan sekolah yang dititipkan di rumah maka dibutuhkan kesiapan lingkungan seperti melibatkan masyarakat setempat baik, lurah, RT, atau lingkungan tetangga.

"Jadi kami kira sebelum itu diputuskan libur harus dikaji terlebih dahulu dampaknya bagi anak itu sendiri. Pengawasannya, orang tua, lalu juga dampaknya terhadap kegiatan di bulan suci Ramadan karena potensi anak menatap layar lebih banyak itu sangat tinggi dan tanpa pengawasan orangtua," ungkapnya.

Kemudian juga karena penugasan ini melakukan koordinasi secara daring dengan sekolah berarti siswa ini lebih banyak pakai gawai, bagaimana kontrolnya.

"Sekiranya justru berbeda dengan tujuan bulan Ramadan atau puasa seperti menonton konten kekerasan, pornografi, atau konten yang sifatnya tidak edukatif," pungkasnya. (Iam/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya