Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
KEPALA Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri menilai wacana libur sekolah sepanjang bulan Ramadan perlu dipikirkan terkait dengan persiapan seluruh elemen di lingkungan anak.
Menurut Imam, harus ada pihak yang mengawasi anak agar tetap melakukan kegiatan dan belajar selama libur Ramadan. Karena jika lingkungan tidak mendukung, anak-anak justru tidak belajar. Oleh karena itu, perlu dipikirkan cara belajar seperti apa yang akan diputuskan.
"Libur Ramadan saya kira Kemendikdasmen harus memikirkan dengan serius dampaknya terhadap pembelajaran karena kalau itu tidak dipikirkan serius ada ancaman learning loss bagi anak-anak kita," kata Iman saat dihubungi, Minggu (19/1).
Jika para siswa dibekali tugas atau kegiatan selama Ramadan dari sekolah, elemen-elemen penunjangnya juga harus dipikirkan. Pertama ketika di rumah mengerjakan tugasnya seperti apa, pengawasannya seperti apa karena profesi orangtua beda-beda sehingga siapa yang mengawasi.
"Saya kira ini harus kerja sama, jangan hanya diberi tugas yang banyak karena anak kalau diberikan tugas yang sangat banyak, mereka juga tidak akan mengerjakan. Itu jadi sistem pengawasannya juga harus dipikirkan," ujar dia.
Kemudian bentuk kegiatan sekolah yang dititipkan di rumah maka dibutuhkan kesiapan lingkungan seperti melibatkan masyarakat setempat baik, lurah, RT, atau lingkungan tetangga.
"Jadi kami kira sebelum itu diputuskan libur harus dikaji terlebih dahulu dampaknya bagi anak itu sendiri. Pengawasannya, orang tua, lalu juga dampaknya terhadap kegiatan di bulan suci Ramadan karena potensi anak menatap layar lebih banyak itu sangat tinggi dan tanpa pengawasan orangtua," ungkapnya.
Kemudian juga karena penugasan ini melakukan koordinasi secara daring dengan sekolah berarti siswa ini lebih banyak pakai gawai, bagaimana kontrolnya.
"Sekiranya justru berbeda dengan tujuan bulan Ramadan atau puasa seperti menonton konten kekerasan, pornografi, atau konten yang sifatnya tidak edukatif," pungkasnya. (Iam/P-3)
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Dari 224.925 calon siswa baru yang lolos SPMB tahun 2025 sebanyak 221.319 calon siswa melakukan daftar ulang.
Bertepatan dengan hari jadi, Bonvie meluncurkan program sosial bertajuk “Tumbuh Bersama Bonvie”.
Visi dan misi yang jelas dari SMA Labschool Kebayoran ini, tambahnya semakin kuat dan jelas dengan didukung kepemimpinan yang efektif dalam mencapai keberhasilan sekolah.
DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendorong Pemprov memfasilitasi pembelajaran agama tambahan, seperti tadarus Alquran hingga pesantren kilat selama Ramadan
PEMERINTAH secara resmi mengumumkan, bahwa dipastikan pelajar tidak jadi libur Ramadan selama satu bulan penuh.
"Besok paling lambat Senin kita akan umumkan," kata Nasaruddin
Kemendikdasmen memastikan bahwa wacana mengenai libur sekolah selama Ramadan akan segera diumumkan oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam waktu dekat.
MENYOAL wacana libur sekolah saat Ramadan ditanggapi oleh pengamat pendidikan dari Institut Media Digital Emtek (IMDE), Totok Amin Soefijanto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved