Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kebijakan Libur Sekolah saat Ramadan akan Segera Diumumkan Mendikdasmen

Despian Nurhidayat
17/1/2025 17:28
Kebijakan Libur Sekolah saat Ramadan akan Segera Diumumkan Mendikdasmen
Ilustrasi, siswa sekolah.(Dok. Antara)

KEMENTERIAN Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan bahwa wacana mengenai libur sekolah saat Ramadan akan segera diumumkan oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti dalam waktu dekat.

“Pak menteri akan mengumumkan. Mohon ditunggu,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto kepada Media Indonesia, Jumat (17/1).

Lebih lanjut, Sekretaris Ditjen PAUD Dikdas dan Dikmen, Kemendikdasmen, Praptono mengatakan bahwa keputusan libur sekolah saat Ramadan juga masih menunggu rapat antara Kemendikdasmen, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri.

“Keputusan mengenai libur sekolah saat Ramadan masih menunggu hasil rapat lintas kementerian, antara Kemendikdasmen dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri),” ucap Praptono.

Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengatakan bahwa ada 3 usulan mengenai kegiatan anak selama Ramadan, di antaranya libur selama satu bulan, kemudian libur sekolah pada awal dan akhir Ramadan selebihnya dilakukan pembelajaran, dan terakhir tidak ada libur sama sekali selama Ramadan.

Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal PB PGRI Dudung menegaskan bahwa 3 usulan tersebut sebetulnya merupakan pertimbangan dari masyarakat secara langsung dan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

“Hal yang perlu diperhatikan adalah psikologis siswa, kultur di daerah dan kondisi orangtua. Ini harus jadi pertimbangannya. Ketiga hal ini menjadi pertimbangan untuk memilih usulan mana yang terbaik,” ujar Dudung.

Dia menekankan bahwa untuk memilih suatu kebijakan, sebaiknya berkaca dari penerapan kebijakan sebelumnya. Di mana pada tahun sebelumnya, siswa tetap bersekolah selama Ramadan dan terdapat pengurangan jam belajar.

Dudung menilai jika libur Ramadan diberlakukan selama satu bulan penuh, hal yang perlu dipersiapkan oleh pemerintah adalah kegiatan di tempat ibadah lingkungan siswa agar dapat terkontrol dengan baik.

“Kalau di sekolah kan ada pendalaman karakter dan materi yang membangkitkan semangat siswa dan di akhir Ramadan akan libur untuk mempersiapkan ibadah. Itu akan memberikan makna yang baik bagi siswa dan orangtua. Karena kalau libur full sebagian besar orangtua bekerja dan kalau kurang kontrol itu sulit. Jadi kalau masuk harus disesuaikan sekolah dengan kondisi yang ada,” tuturnya.

Menurut Dudung, sebetulnya kegiatan pembelajaran selama Ramadan sangat baik dilakukan. Pasalnya para siswa akan mendapatkan pengalaman berharga selama Ramadan, seperti toleransi antar umat beragama.

“Karena banyak pembelajaran seperti toleransi antara anak-anak bisa dipraktikkan secara langsung. Paling penting bagi kami proses belajar bagi anak harus menjadi inspirasi dan dibuat suasana yang menyenangkan walaupun mereka sedang ibadah puasa. Jadi selama Ramadan ada tambahan seperti salat duha, membaca surah pendek, dan lainnya yang membuat pembelajaran bergembira,” tegas Dudung.

“Kalau non-muslim misalnya anak-anak muslim tadarus pagi mereka juga diberi ruang pembelajaran dari guru agama masing-masing. Jadi ada toleransi di situ,” tandasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya