Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Beberapa Alat Kesehatan Teknologi Tinggi akan Diproduksi Lokal

Wisnu Arto Subari
15/1/2025 23:06
Beberapa Alat Kesehatan Teknologi Tinggi akan Diproduksi Lokal
(MI/HO)

SEJUMLAH produk alat kesehatan (alkes) Indonesia terus diarahkan untuk memenuhi standar internasional. Saat ini beberapa alkes dengan teknologi menengah hingga tinggi, seperti MRI dan alat diagnostik penyakit menular, sedang dalam tahap produksi lokal.

Itu disampaikan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia. Hal tersebut mengenai tiga program percepatan yang diamanahkan ke Kemenkes ialah pelayanan kesehatan gratis, menurunkan insidensi penyakit sebesar 50% dalam lima tahun, dan membangun rumah sakit lengkap berkualitas di seluruh kabupaten dan kota.

"Pemerintah memastikan seluruh pengadaan alkes untuk program ini memprioritaskan produk dalam negeri," kata Rizka dalam acara Musyawarah Nasional ke-3 Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) di Jakarta, Rabu (15/1).

Dia juga menyoroti berbagai pencapaian industri alat Kesehatan nasional, misalnya kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tengok saja, jumlah industri alkes meningkat menjadi 819 unit pada 2024.

"Indonesia telah berhasil meningkatkan nilai investasi sektor alkes menjadi Rp1,25 triliun pada 2024. Pertumbuhan rata-rata mencapai 377% dalam tiga tahun terakhir. Ini pencapaian luar biasa yang menunjukkan komitmen kita terhadap penggunaan produk dalam negeri," ujarnya.

Kemudian, katanya, sebanyak 17 dari 19 alkes prioritas nasional kini mampu diproduksi di dalam negeri, termasuk perangkat ultrasound dan mobile X-ray yang digunakan dalam program skrining kesehatan gratis serta pemberantasan tuberkulosis.

"Produk alkes dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di atas 50% meningkat tiga kali lipat sejak 2021. Selain itu, produk alkes Indonesia kini mampu menembus pasar internasional. Afrika sebagai salah satu tujuan ekspor yang potensial," kata Rizka.

Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan pentingnya industri alkes dalam
mendukung ketahanan kesehatan nasional sekaligus sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi. "Industri alkes ini tidak hanya menjadi tulang punggung ketahanan kesehatan nasional, tetapi juga memberikan kontribusi besar pada lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi," ujar Luhut.

Untuk mendukung kemandirian ini, katanya, pemerintah memastikan bahwa seluruh belanja pemerintah, termasuk pengadaan fasilitas kesehatan yang dibiayai BPJS Kesehatan, wajib menggunakan produk alkes lokal dengan standar internasional. (Ant/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya