Banyak Orang Sadar Hidup Sehat, Tapi Kurang Panduan Tepat

KESADARAN untuk menjalani gaya hidup sehat tidak lagi terbatas pada lansia, tetapi telah meluas ke berbagai kelompok usia, termasuk generasi muda.

Namun, meskipun kesadaran ini meningkat, banyak individu, terutama dengan jadwal sibuk, kesulitan untuk berkonsultasi rutin dengan dokter. Antrean panjang di fasilitas kesehatan sering menjadi alasan utama seseorang menunda pemeriksaan kesehatan.

Baca juga : Sekolah Dorong Gaya Hidup Sehat dan Peduli Sosial

Ahli Gizi Klinik, Ida Gunawan, menjelaskan bahwa banyak orang yang sudah sadar pentingnya hidup sehat tetapi masih kurang panduan dalam memahami dasar-dasar gaya hidup sehat.

"Mereka tahu bahwa penyakit bisa datang kapan saja, kepada siapa saja, dan bisa dicegah. Tapi bagaimana cara pencegahannya? Banyak yang tidak tahu secara detail," ungkap Ida dalam konferensi pers yang diadakan Prodia pada Rabu (15/1).

Ida juga menjelaskan bahwa meskipun banyak yang memahami pentingnya makan sehat dan olahraga teratur, penerapan kedua hal tersebut sering tidak dilakukan dengan benar.

Baca juga : Ingin Berat Badan Tetap Ideal? Ini Tips dari Para Ahli

"Makannya harus benar, olahraganya juga harus benar. Banyak yang hanya tahu konsep dasarnya, tetapi tidak punya panduan yang jelas untuk menerapkannya," tambahnya.

Sebagai contoh, Ida membagikan pengalamannya saat menangani pasien yang sering mengaku sudah makan dengan benar, tetapi menyalahkan nasi sebagai penyebab utama kegemukan.

"Banyak yang bilang, 'Saya makan nasi, dok,' lalu menyalahkan nasi sebagai penyebab gemuk. Padahal, apakah nasi itu salah? Tentu tidak. Yang perlu diperhatikan adalah porsi nasi dan dengan apa nasi itu dimakan, misalnya dengan gorengan atau makanan lain yang tinggi kalori," jelasnya.

Baca juga : Pemprov Jabar Luncurkan Cek Kesehatan Gratis, Simak Tanggal Mulainya

Ida menyarankan perlunya panduan lebih jelas agar individu bisa memahami dan menerapkan gaya hidup sehat dengan tepat. Menurutnya, kesehatan itu sifatnya sangat personal dan tidak bisa disamaratakan antara satu orang dengan yang lainnya. Oleh karena itu, setiap orang harus memahami kondisi tubuh mereka sendiri, bukan hanya meniru gaya hidup orang lain.

Melihat kebutuhan ini, Prodia memperkenalkan inovasi terbaru mereka, Smart Report 2.0 dan fitur Health Plan di aplikasi U by Prodia. Inovasi ini mendukung gaya hidup sehat masyarakat Indonesia melalui layanan yang lebih personal.

Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk, Dewi Muliaty, menjelaskan bahwa Smart Report 2.0 memberikan hasil pemeriksaan kesehatan secara holistik dengan rekomendasi yang terpersonalisasi dan mudah dipahami.

“Kami juga menghadirkan fitur Health Plan yang dirancang berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan, memberikan rekomendasi pola makan dan program olahraga yang relevan untuk membantu pelanggan menjaga kondisi kesehatan mereka,” jelas Dewi.