Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KINDERFIELD Highfield (KFHF) School turut mempromosikan gaya hidup sehat kepada komunitas sekolah. Selain itu, sekolah tersebut berupaya menginspirasi orangtua dan siswa untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kepedulian sosial.
"Untuk itu, KFHF menggelar Family Fun Run/Walk for Charity di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (11/1). Acara ini berlangsung dalam rangkaian memperingati ulang tahun sekolah Kinderfield Highfield Indonesia yang ke-25," ujar Ketua Penyelenggara, January Sugiarto.
Ajang itu diikuti oleh tiga sekolah dari cabang Bekasi, Duren Sawit, dan Sunter. Ini merupakan acara yang pertama kali dan terbesar di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kinderfield Highfield School Indonesia.
Ketua Tim Entertainment Amelia menambahkan bahwa acara ini dikemas dengan konsep yang menyenangkan dan bertema karnaval. "Selain lari, kami menyediakan berbagai permainan seperti mini carousel, ring toss, mini bowling, dan lainnya. Ada juga door prize, live band, serta penampilan siswa dari ketiga cabang sekolah Bekasi, Duren Sawit, dan Sunter," ujarnya.
Dalam sambutan penutup, Executive Principal Bekasi Sri Rejeki Samosir menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin. Dengan demikian, komunitas sekolah dapat berkolaborasi untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak-anak, sehingga mereka tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam hidup (responsible to life). (Ant/Z-2)
Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) bukan masa perpeloncoan atau masa senioritas
Sementara itu Kepala SDN Kertasari 3, Sofia Widawaty, menjelaskan bahwa kini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 18 siswa aktif.
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved