Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PALEONTOLOG dari Universitas Wisconsin-Madison telah berhasil menemukan spesies dinosaurus baru yang dinamai Ahvaytum bahndooiveche, yang ditemukan di wilayah Wyoming.
Penemuan ini sangat signifikan karena menunjukkan bahwa dinosaurus telah menghuni belahan Bumi utara, jutaan tahun lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu terungkap dalam laporan yang diterbitkan di Zoological Journal of the Linnean Society.
Dikutip dari disovermagazine, Senin (13/1), peneliti di Museum Geologi Universitas Wisconsin Dave Lovelace mengatakan, "Kami telah menemukan, dengan fosil-fosil ini, dinosaurus ekuatorial tertua di dunia dan juga yang tertua di Amerika Utara."
Dalam hal habitat, para ahli paleontologi meyakini dinosaurus pertama kali muncul di bagian selatan superkontinen Pangea sekitar 230 juta tahun yang lalu, di wilayah yang dikenal sebagai Gondwana.
Mereka tinggal di sana selama jutaan tahun sebelum beranjak ke utara ke Laurasia, sekitar 6 hingga 10 juta tahun kemudian.
Namun, fosil A. bahndooiveche, yang baru teridentifikasi, juga berasal dari periode sekitar 230 juta tahun lalu, menjadikannya dinosaurus tertua yang diketahui dari Laurasia.
Penemuan awal terhadap potongan fosil kaki A. bahndooiveche terjadi pada 2013, ketika sisa-sisa tersebut ditemukan terbenam dalam Formasi Popo Agie.
Proses identifikasi sebagai spesies baru dan penentuan usia fosil ini membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Dengan sedikitnya fragmen tulang yang ditemukan, tim berhasil memperkirakan ukuran dan berat A. bahndooiveche serta mengonfirmasikan bahwa hewan ini termasuk dalam keluarga dinosaurus.
"Ukuran A. bahndooiveche kira-kira seukuran ayam, tetapi dengan ekor yang sangat panjang," jelas Lovelace dalam siaran pers.
"Kita sering menganggap dinosaurus sebagai hewan raksasa, tetapi mereka tidak memulai sebagai spesies besar," lanjutnya.
A. bahndooiveche diperkirakan memiliki tinggi sedikit lebih dari 30 centimeter dan panjang sekitar 90 centimeter.
Walaupun tengkoraknya tidak ditemukan, tim yakin hewan ini adalah omnivora, mirip dengan dinosaurus yang menyerupai sauropoda pada zamannya.
Penemuan lain di lokasi yang sama menunjukkan bahwa A. bahndooiveche kemungkinan hidup selama atau segera setelah periode perubahan iklim besar yang dikenali sebagai episode pluvial Carnian, yang dipandang sebagai masa diversifikasi bagi spesies dinosaurus.
"Dari penelitian ini, kami seperti sedang mengisi teka-teki cerita yang masih kosong dan kami menyadari bahwa beberapa ide yang kami pegang selama ini yang didasarkan pada bukti tidak sepenuhnya akurat," kata Lovelace.
"Kini kami memiliki bukti yang menunjukkan bahwa dinosaurus ada di belahan bumi utara jauh lebih awal dari yang kami kira," tambahnya.
Dalam hal pemberian nama, tim peneliti memilih menamai spesies ini dengan menggunakan istilah dari bahasa Suku Shoshone Timur, mengingat daerah tersebut merupakan tanah budaya mereka tempat fosil ditemukan.
Anggota Suku Shoshone Timur, termasuk para tetua dan anak-anak, berkontribusi dalam pemilihan nama ini yang berarti "dinosaurus zaman dahulu" dalam bahasa Shoshone.
Para anggota suku juga berpartisipasi dalam penggalian, sehingga tim penelitian dapat menghormati tanah tersebut dan memperoleh wawasan serta pengetahuan berharga dari mereka. (Z-1)
Sekitar 160 juta tahun lalu, seekor dinosaurus kecil berayun di antara pepohonan purba di Tiongkok dengan sayap mirip kelelawar
Mahasiswa paleontologi Inggris menemukan fosil rahang mamalia purba berusia 145 juta tahun dengan gigi tajam seperti pisau.
Penemuan jejak cakar fosil di Victoria, Australia, menunjukkan kelompok amniota telah hidup di darat 35 juta tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya.
Hadrosaurus, yang dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek, bukan hanya sekadar pemakan tumbuhan, tetapi juga hewan sosial yang berinteraksi dalam kelompok-kelompok berdasarkan usia.
Dinosaurus yang jadi korban diidentifikasi sebagai Psittacosaurus, hewan herbivor seukuran anjing besar sedang diserang oleh Repenomamus robustus, hewan mirip luak, seeokor mamalia.
Penemuan dan analisis ulang fosil Kryoryctes cadburyi di Australia menunjukkannenek moyang ekidna dan platipus hidup di air.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved