Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Penemuan Fosil Mamalia Bergigi Tajam Berusia 145 Juta Tahun Ungkap Spesies Baru: Novaculadon mirabilis

Thalatie K Yani
13/7/2025 13:10
Penemuan Fosil Mamalia Bergigi Tajam Berusia 145 Juta Tahun Ungkap Spesies Baru: Novaculadon mirabilis
Novaculadon mirabilis(Hamzah Imran)

SEBUAH penemuan langka berhasil mengungkap potongan sejarah evolusi mamalia: rahang fosil berusia 145 juta tahun dengan gigi tajam menyerupai pisau, milik spesies yang sebelumnya tidak dikenal. Fosil tersebut ditemukan Benjamin Weston, 22, mahasiswa paleontologi Universitas Portsmouth, saat mengikuti ekspedisi lapangan di Durlston Bay, kawasan pesisir di Dorset, Inggris.

Hasil analisis yang dipublikasikan dalam Proceedings of the Geologists' Association mengungkap temuan itu merupakan rahang bawah dari spesies baru dalam kelompok multituberkulata, sekelompok mamalia kecil yang hidup berdampingan dengan dinosaurus dan dikenal lewat gigi belakangnya yang unik. Spesies ini kemudian diberi nama Novaculadon mirabilis, yang berarti “keajaiban bergigi tajam.”

Fosil Pertama Sejenisnya dalam Lebih dari 100 Tahun

Rahang sepanjang 16,5 mm ini menampilkan satu gigi seri depan yang runcing, diikuti celah, lalu empat gigi premolar bergerigi tajam. Meski sekilas mirip rahang kelinci, struktur gigi khas tersebut mengindikasikan bahwa hewan ini berasal dari ordo multituberkulata — kelompok mamalia purba yang kini telah punah.

"Saya langsung curiga kalau yang saya temukan bukan fosil biasa," kata Weston. "Tapi saya tidak pernah membayangkan sejauh ini dampaknya. Saya sangat bersyukur pada tim dan universitas yang telah membantu saya mengambil langkah awal di dunia paleontologi akademik."

Ini adalah fosil rahang multituberkulata pertama yang ditemukan di Swanage sejak era Victoria, lebih dari seabad lalu.

Dari CT Scan hingga Cetak 3D: Teknologi Buka Tabir Masa Lalu

Fosil tersebut sempat tertutup batu dan sulit dipelajari. Tim peneliti kemudian memanfaatkan pemindaian CT (computed tomography) di Universitas Portsmouth untuk melihat isi batu tanpa merusak fosil. File digital hasil pemindaian dikirim ke Jake Keane, alumnus jurusan paleontologi yang kini bekerja di Uni Emirat Arab.

Dalam hitungan jam, Jake berhasil membersihkan “batu digital” dari model dan melakukan "bedah gigi digital" untuk memisahkan struktur gigi satu per satu. Cetakan 3D ukuran 10 kali lebih besar dari ukuran asli lalu dibuat oleh teknisi John Fearnly agar para peneliti bisa menelitinya tanpa merusak fosil aslinya.

Makhluk Kecil dengan Gigi Tajam dan Diet Omnivora

Berdasarkan bentuk gigi dan rahangnya, Novaculadon diperkirakan merupakan hewan kecil berbulu yang memakan serangga dan cacing. Gigi seri yang tajam dan premolar seperti bilah pisau menunjukkan strategi makan yang berbeda dari hewan pengerat modern seperti tikus atau tupai.

Ilustrasi makhluk ini dibuat oleh mahasiswa paleontologi lain, Hamzah Imran, yang menggambarkannya sebagai hewan mungil dengan bintik dan garis-garis di tubuhnya.

Penemuan Kolaboratif dan Jejak Evolusi

Profesor emeritus David Martill, yang memimpin proyek ini bersama Dr. Roy Smith dan Dr. Steve Sweetman, mengatakan keberhasilan studi ini berkat kolaborasi lintas jurusan: dari dosen, teknisi, alumni, hingga mahasiswa. "Penelitian ini benar-benar kerja tim — dan luar biasanya, semua anggotanya berasal dari Universitas Portsmouth,” kata Martill.

Penemuan ini menambah pemahaman ilmuwan tentang bagaimana mamalia awal mampu bertahan dan beradaptasi di lingkungan yang didominasi dinosaurus. Meskipun multituberkulata berhasil melewati peristiwa kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu, mereka akhirnya punah sekitar 33 juta tahun yang lalu pada zaman Oligosen.

Multituberkulata dikenal sebagai ordo mamalia Mesozoikum paling beragam, dengan lebih dari 200 spesies yang ukurannya bervariasi dari seukuran tikus hingga sebesar berang-berang.

Universitas Portsmouth: Rumah Para Pemburu Fosil Muda

Program S1 Paleontologi Universitas Portsmouth kian dikenal karena pendekatan praktiknya yang kuat. Berlokasi dekat Pulau Wight yang dijuluki “Pulau Dinosaurus,” kampus ini rutin mengadakan ekspedisi ke situs fosil terkenal, memberikan pengalaman langsung di lapangan kepada mahasiswanya.

Program ini telah terakreditasi Geological Society of London dan menawarkan fleksibilitas karier melalui struktur “Connected Degree,” yang memungkinkan mahasiswa mengambil tahun kerja atau wirausaha berbayar sebelum lulus. (Science Daily/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya