Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEBUAH penemuan langka berhasil mengungkap potongan sejarah evolusi mamalia: rahang fosil berusia 145 juta tahun dengan gigi tajam menyerupai pisau, milik spesies yang sebelumnya tidak dikenal. Fosil tersebut ditemukan Benjamin Weston, 22, mahasiswa paleontologi Universitas Portsmouth, saat mengikuti ekspedisi lapangan di Durlston Bay, kawasan pesisir di Dorset, Inggris.
Hasil analisis yang dipublikasikan dalam Proceedings of the Geologists' Association mengungkap temuan itu merupakan rahang bawah dari spesies baru dalam kelompok multituberkulata, sekelompok mamalia kecil yang hidup berdampingan dengan dinosaurus dan dikenal lewat gigi belakangnya yang unik. Spesies ini kemudian diberi nama Novaculadon mirabilis, yang berarti “keajaiban bergigi tajam.”
Rahang sepanjang 16,5 mm ini menampilkan satu gigi seri depan yang runcing, diikuti celah, lalu empat gigi premolar bergerigi tajam. Meski sekilas mirip rahang kelinci, struktur gigi khas tersebut mengindikasikan bahwa hewan ini berasal dari ordo multituberkulata — kelompok mamalia purba yang kini telah punah.
"Saya langsung curiga kalau yang saya temukan bukan fosil biasa," kata Weston. "Tapi saya tidak pernah membayangkan sejauh ini dampaknya. Saya sangat bersyukur pada tim dan universitas yang telah membantu saya mengambil langkah awal di dunia paleontologi akademik."
Ini adalah fosil rahang multituberkulata pertama yang ditemukan di Swanage sejak era Victoria, lebih dari seabad lalu.
Fosil tersebut sempat tertutup batu dan sulit dipelajari. Tim peneliti kemudian memanfaatkan pemindaian CT (computed tomography) di Universitas Portsmouth untuk melihat isi batu tanpa merusak fosil. File digital hasil pemindaian dikirim ke Jake Keane, alumnus jurusan paleontologi yang kini bekerja di Uni Emirat Arab.
Dalam hitungan jam, Jake berhasil membersihkan “batu digital” dari model dan melakukan "bedah gigi digital" untuk memisahkan struktur gigi satu per satu. Cetakan 3D ukuran 10 kali lebih besar dari ukuran asli lalu dibuat oleh teknisi John Fearnly agar para peneliti bisa menelitinya tanpa merusak fosil aslinya.
Berdasarkan bentuk gigi dan rahangnya, Novaculadon diperkirakan merupakan hewan kecil berbulu yang memakan serangga dan cacing. Gigi seri yang tajam dan premolar seperti bilah pisau menunjukkan strategi makan yang berbeda dari hewan pengerat modern seperti tikus atau tupai.
Ilustrasi makhluk ini dibuat oleh mahasiswa paleontologi lain, Hamzah Imran, yang menggambarkannya sebagai hewan mungil dengan bintik dan garis-garis di tubuhnya.
Profesor emeritus David Martill, yang memimpin proyek ini bersama Dr. Roy Smith dan Dr. Steve Sweetman, mengatakan keberhasilan studi ini berkat kolaborasi lintas jurusan: dari dosen, teknisi, alumni, hingga mahasiswa. "Penelitian ini benar-benar kerja tim — dan luar biasanya, semua anggotanya berasal dari Universitas Portsmouth,” kata Martill.
Penemuan ini menambah pemahaman ilmuwan tentang bagaimana mamalia awal mampu bertahan dan beradaptasi di lingkungan yang didominasi dinosaurus. Meskipun multituberkulata berhasil melewati peristiwa kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu, mereka akhirnya punah sekitar 33 juta tahun yang lalu pada zaman Oligosen.
Multituberkulata dikenal sebagai ordo mamalia Mesozoikum paling beragam, dengan lebih dari 200 spesies yang ukurannya bervariasi dari seukuran tikus hingga sebesar berang-berang.
Program S1 Paleontologi Universitas Portsmouth kian dikenal karena pendekatan praktiknya yang kuat. Berlokasi dekat Pulau Wight yang dijuluki “Pulau Dinosaurus,” kampus ini rutin mengadakan ekspedisi ke situs fosil terkenal, memberikan pengalaman langsung di lapangan kepada mahasiswanya.
Program ini telah terakreditasi Geological Society of London dan menawarkan fleksibilitas karier melalui struktur “Connected Degree,” yang memungkinkan mahasiswa mengambil tahun kerja atau wirausaha berbayar sebelum lulus. (Science Daily/Z-2)
Penemuan jejak cakar fosil di Victoria, Australia, menunjukkan kelompok amniota telah hidup di darat 35 juta tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya.
Hadrosaurus, yang dikenal sebagai dinosaurus berparuh bebek, bukan hanya sekadar pemakan tumbuhan, tetapi juga hewan sosial yang berinteraksi dalam kelompok-kelompok berdasarkan usia.
Dinosaurus yang jadi korban diidentifikasi sebagai Psittacosaurus, hewan herbivor seukuran anjing besar sedang diserang oleh Repenomamus robustus, hewan mirip luak, seeokor mamalia.
Penemuan dan analisis ulang fosil Kryoryctes cadburyi di Australia menunjukkannenek moyang ekidna dan platipus hidup di air.
Para peneliti menemukan fosil tupai terbang raksasa di Tennessee yang berusia sekitar 5 juta tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved