Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bangun Kekuatan Organisasi dengan Model Kompetensi Tepat

Indrastuti
19/12/2024 21:21
Bangun Kekuatan Organisasi dengan Model Kompetensi Tepat
Ilustrasi(Dok PPM Manajemen)

BANYAK organisasi menghadapi hambatan signifikan dalam pengelolaan dan pengembangan tenaga kerja mereka. Perhatian utama berkisar pada ketidakjelasan atau miskonsepsi seputar kerangka kerja kompetensi karyawan yang sering mengakibatkan ketidaksesuaian antara persyaratan organisasi dan keterampilan individu-individunya. Hal ini dapat memengaruhi efisiensi operasional, tingkat output, dan stabilitas bisnis yang sedang berlangsung. 
 
Di tengah tantangan ini, organisasi akan membutuhkan model kompetensi yang efektif untuk menjamin bahwa tenaga kerja mereka memiliki keterampilan yang diperlukan saat ini serta diberikan pula bekal untuk beradaptasi dengan tuntutan di masa depan. 
 
Menurut Alphieza Syam, Kepala Divisi Riset dan Konsultasi PPM Manajemen, model kompetensi berfungsi sebagai kerangka kerja terstruktur yang menguraikan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku penting yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan dalam peran tertentu. 

Model ini memungkinkan organisasi untuk menyelaraskan tujuan strategis mereka dengan pertumbuhan masing-masing anggota tim. Implementasi model kompetensi itu akan mencakup beberapa tahap, termasuk penilaian kebutuhan organisasi, identifikasi kompetensi esensial, dan penggabungan model tersebut ke dalam prosedur perekrutan, pelatihan, dan evaluasi kinerja. 
 
Ia menekankan model kompetensi merupakan fondasi yang sangat penting bagi organisasi masa kini.

“Model kompetensi yang terdefinisi dengan baik menawarkan jalur jelas bagi pertumbuhan karyawan dan berfungsi sebagai aset berharga dalam menyelaraskan dengan tujuan bisnis."

"Dalam jangka panjang, organisasi yang menetapkan kerangka kerja kompetensi yang jelas akan menunjukkan kemampuan beradaptasi lebih besar terhadap perubahan dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan,” kata Alphieza. 
 
Alphieza lebih lanjut menjelaskan efek jangka panjang dari kerangka kerja kompetensi yang kohesif adalah menumbuhkan lingkungan kerja yang berkembang, meningkatkan loyalitas karyawan, dan mendorong inovasi di dalam organisasi. 

“Penyelarasan kompetensi individu dengan kebutuhan organisasi menciptakan sinergi yang berdampak positif terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan,” katanya.

Sebagai mitra strategis perusahaan, PPM Riset dan Konsultansi berpengalaman dalam membantu berbagai organisasi menyusun model kompetensi yang sesuai kebutuhan. 

"Dengan pendekatan berbasis riset dan pengalaman praktis, PPM Manajemen percaya solusi yang tepat dapat memperkuat daya saing perusahaan di tengah persaingan global," terangnya.

Didirikan pada 1967, PPM Manajemen menjadi mitra bagi berbagai organisasi baik organisasi pemerintah, BUMN, swasta, maupun organisasi nirlaba dalam berbagi pengalaman di bidang pembelajaran teori dan praktik manajemen. 

Tidak hanya itu, PPM Manajemen juga menjadi mitra bagi manajer dan calon manajer dalam upayanya mengembangkan keahlian atau kemampuannya di bidang ilmu manajemen.

In antara lain dilakukan melalui Program Pengembangan Eksekutif, Program Pelatihan Sertifikasi, Pembelajaran Inggriya (In-House Learning), Riset dan Konsultansi, Asesmen SDM, dan Sekolah Tinggi Manajemen. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya