Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Genjot Inovasi, Kampus UBM Hadirkan Pakar Industri Perhotelan Internasional

Syarief Oebadillah
18/12/2024 15:35
Genjot Inovasi, Kampus UBM Hadirkan Pakar Industri Perhotelan Internasional
Ilustrasi(Dok UBM)

MENGHADAPI tuntutan globalisasi yang semakin tinggi, industri perhotelan memerlukan profesional yang tidak hanya memahami kebutuhan tamu internasional, juga mampu memberikan layanan yang personal berbasis kesadaran budaya. Untuk menjawab tantangan ini, Program Studi Hospitality & Pariwisata Universitas Bunda Mulia (UBM) menggelar The UBM Studium Generale (TUSG) Series 019 bertema “Bridging Cultural Divides: Understanding the Impact of Cultural Awareness in Global Hospitality.” 

Acara yang digelar secara daring ini menghadirkan Peter Caprez, Cluster General Manager JW Marriott Bangkok, sebagai keynote speaker atau pembicara utama.

Wakil Rektor UBM  Kandi Sofia Senastri Dahlan M.B.A., Ph.D., mengutarakan TSGU dirancang guna membekali  pengetahuan dan wawasan yang diperlukan untuk menavigasi kompleksitas dewasa ini. 

"Kami UBM beruntung dapat bersama-sama dengan pembicara terkemuka, pemimpin-pemimpin terbaik, dan praktisi industri yang akan berbagi pengalaman, keahlian, dan strategi mereka untuk memberikan layanan luar biasa dalam pengaturan multikultural,"kata Kandi Sofia Senastri Dahlan dalam keterangannya hari ini.

Sementara itu,Peter Caprez, Cluster General Manager JW Marriott Bangkok, yang berpengalaman lebih dari 50 tahun di industri perhotelan, dan lebih dari 33 tahun sebagai General Manager di jaringan hotel internasional terkemuka seperti Marriott Hotels berbagi wawasan mendalam mengenai pentingnya cultural awareness dalam memberikan layanan berkualitas kepada tamu dari berbagai latar belakang budaya. 

Dalam presentasinya, Peter menyampaikan, “Quality delivery is never final (kualitas penyampaian selalu dapat ditingkatkan)." Ia  menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan dalam industri perhotelan.  Acara yang digelar pekan lalu secara daring ini   dihadiri oleh 284 peserta, yang terdiri dari mahasiswa Kampus UBM Ancol dan kampus UBMSerpong, serta dosen dan karyawan UBM. Peserta memperoleh wawasan berbagai hal antara lain pentingnya kesadaran budaya dalam membangun loyalitas pelanggan.

Selain itu juga tips praktis untuk sukses di pasar kerja global, termasuk keterampilan adaptasi, bahasa, dan etika kerja internasional. Mendapat ilmu wawasan tentang penerapan konsep “Marriott Culture,” yaitu filosofi “putting people first (menempatkan manusia sebagai yang utama)” dalam layanan multikultural.

Menurut Kandi Sofia, kegiatan ini memperkuat posisi UBM yang baru saja menjadi Perguruan Tinggi  pertama di Indonesia yang meraih Akreditasi Internasional Institusi dari ASIIN Jerman dengan komitmen untuk menghasilkan lulusan berdaya saing internasional. 

Selain itu, UBM memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat hubungan dengan mitra industri global, membuka peluang magang, dan kerja sama strategis dalam penempatan kerja mahasiswa.

Program Studi Hospitality UBM yang memiliki double accreditation yaitu akreditasi nasional “Unggul” dari BAN-PT sekaligus akreditasi internasional dari HEEACT, terus berinovasi dalam menawarkan peminatan seperti Culinary and Innovation Management, Executive Accommodation Management, dan Leisure and Event Management. Program ini didukung oleh tenaga pengajar berpengalaman serta kerja sama strategis dengan JW Marriott Bangkok dan mitra global lainnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik