Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
RUMPUT laut memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim. Pasalnya, rumput laut terbukti amat efektif menyerap karbondioksida dari atmosfer sehingga mampu berkontribusi besar dalam mengurangi emisi karbon global.
Untuk itu, Universitas Udayana (Unud) bersama Bank Mandiri dan PT Sinergi Wana Segara (PT Siwa) menyelenggarakan soft launching Pusat Penelitian Rumput Laut di Nirvana Lembongan, Jungut Batu, Nusa Lembongan, Bali.
"Peluncuran Pusat Penelitian Rumput Laut ini bertujuan untuk keberlanjutan ekosistem laut serta pemberdayaan masyarakat pesisir," kata Direktur PT Siwa Ria Anggraini.
Ia berharap keberadaan Pusat Penelitian Rumput Laut dapat berdampak positif bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sekitar Nusa Lembongan, Bali.
“Dengan adanya pusat penelitian ini, kami berharap dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produk rumput laut yang dihasilkan UMKM lokal. Termasuk menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir." "Bahkan, kami percaya riset yang dilakukan akan memperkuat industri rumput laut di Indonesia. Kenapa? Karena, memiliki potensi besar untuk ekspor dan menciptakan lapangan kerja,” terang Ria.
Ayu Wiweka Krisna Dewi, perwakilan Fakultas Perikanan dan Kelautan Unud mengatakan kolaborasi ini amat penting. Apalagi, untuk penelitian dan pengembangan teknologi berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya laut atau khususnya rumput laut.
“Kami berharap kerja sana ini dapat berkontribusi lebih besar dalam mendukung riset dan memberi solusi inovatif bagi pengelolaan ekosistem laut,” ucap Ayu.
Sementara itu, Assistant Vice President Bank Mandiri I Wayan Simpen Bagiarta mengatakan sebagai mitra strategis dalam pengembangan pusat penelitian, pihaknya sangat mendukung penuh inisiatif tersebut.
"Ini sebagai langkah nyata mendukung keberlanjutan ekonomi maritim. Lewat kemitraan ini, kami harap dapat berkontribusi untuk peningkatan perekonomian lokal. Selain itu, mengoptimalkan pendanaan dan akses keuangan yang dibutuhkan masyarakat pesisir dan sektor UMKM,” ujarnya.
Kerja sama ini juga melibatkan Yayasan Jagastara dan mitra strategis lainnya seperti, Kelian Dusun, Bumdes, perwakilan petani rumput laut setempat, dan perwakilan dari Nirvana Lembongan.
Prof Luh Putu Mahyuni selaku perwakilan Yayasan Jagastara, mendukung peluncuran Pusat Penelitian Rumput Laut tersebut. "Ini lantaran budidaya rumput laut berdampak positif pada lingkungan pesisir yakni bisa meningkatkan mutu air dan mendukung keanekaragaman hayati," tutup Luh Putu Mahyuni. (H-2)
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Salah satu program unggulan yang diterapkan di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang bernama Nona Nori, yang fokus pada pengelolaan potensi lokal berbasis rumput laut.
Sejak 1980-an, budidaya rumput laut menjadi sumber penghidupan utama masyarakat di Lembongan, yakni hingga lebih dari 90% masyarakat bergantung pada sektor tersebut.
Sejak dahulu, rumput laut telah menjadi primadona dalam bidang kesehatan, industri, dan kuliner berkat kandungan gizinya yang melimpah.
Selain memberikan rasa umami dan enak, rupanya rumput laut memiliki manfaat bagi kesehatan.
Rekaman drone memperlihatkan orca Southern Resident menggunakan rumput laut bull kelp sebagai alat pijat dalam interaksi sosial.
Karena rumput laut memiliki yodium tinggi, maka konsumsi rumput laut kering sebaiknya tidak berlebihan, terutama bagi penderita gangguan tiroid.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved