Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HAMPIR 3 juta sungai di seluruh dunia mengalami perubahan yang cepat dan mengejutkan, yang dapat berdampak drastis pada pasokan air minum hingga risiko banjir, menurut sebuah studi baru.
Para ilmuwan memetakan aliran air di setiap sungai di dunia setiap hari selama 35 tahun terakhir dengan menggunakan data satelit dan pemodelan komputer. Hasilnya mengejutkan: 44% dari sungai terbesar dunia mengalami penurunan volume air tahunan, termasuk Sungai Congo, Yangtze, dan Plata. Sementara itu, 17% sungai kecil di hulu, terutama di wilayah pegunungan, justru menunjukkan peningkatan aliran air.
Penyebab perubahan ini tidak dijelaskan secara rinci dalam studi tersebut, tetapi para penulis menekankan dampak aktivitas manusia dan krisis iklim berbasis bahan bakar fosil yang mengubah pola curah hujan serta mempercepat pencairan salju.
Penurunan aliran air di sungai besar mengurangi pasokan air tawar untuk kebutuhan manusia, pertanian, dan peternakan, serta mengurangi kemampuan sungai mengangkut sedimen, yang penting untuk membentuk delta sungai sebagai pelindung alami terhadap kenaikan permukaan laut. Di sisi lain, peningkatan aliran sungai kecil dapat membantu ekosistem perikanan, tetapi juga meningkatkan risiko banjir dan membawa sedimen berlebih yang dapat merusak infrastruktur pembangkit listrik tenaga air.
Penelitian ini menunjukkan sungai, yang berfungsi seperti pembuluh darah Bumi, mengalami perubahan yang lebih besar dan lebih cepat dari yang diperkirakan. Untuk melindungi sungai, perlu dilakukan pengurangan emisi bahan bakar fosil, adaptasi terhadap perubahan yang sudah terjadi, dan pengelolaan dampak aktivitas manusia seperti pengubahan alur sungai dan pembangunan di dataran banjir.
"Sungai adalah ekosistem dinamis yang indah dan sumber daya yang tidak boleh kita sia-siakan," kata Hannah Cloke, seorang profesor hidrologi di Universitas Reading. (CNN/Z-3)
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
DI tengah serangan udara, pengungsian, dan kelaparan, kelangkaan air yang belum pernah terjadi menambah penderitaan penduduk Jalur Gaza, Palestina.
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak.
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved