Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perubahan Cepat di Sungai Dunia: Dampak Krisis Iklim dan Aktivitas Manusia  

Thalatie K Yani
13/12/2024 17:00
Perubahan Cepat di Sungai Dunia: Dampak Krisis Iklim dan Aktivitas Manusia  
Ilustrasi - sungai. Studi terbaru menunjukkan bahwa hampir separuh sungai besar dunia, mengalami penurunan aliran air tahunan akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia. (freepik)

HAMPIR 3 juta sungai di seluruh dunia mengalami perubahan yang cepat dan mengejutkan, yang dapat berdampak drastis pada pasokan air minum hingga risiko banjir, menurut sebuah studi baru.

Para ilmuwan memetakan aliran air di setiap sungai di dunia setiap hari selama 35 tahun terakhir dengan menggunakan data satelit dan pemodelan komputer. Hasilnya mengejutkan: 44% dari sungai terbesar dunia mengalami penurunan volume air tahunan, termasuk Sungai Congo, Yangtze, dan Plata. Sementara itu, 17% sungai kecil di hulu, terutama di wilayah pegunungan, justru menunjukkan peningkatan aliran air.  

Penyebab perubahan ini tidak dijelaskan secara rinci dalam studi tersebut, tetapi para penulis menekankan dampak aktivitas manusia dan krisis iklim berbasis bahan bakar fosil yang mengubah pola curah hujan serta mempercepat pencairan salju.  

Penurunan aliran air di sungai besar mengurangi pasokan air tawar untuk kebutuhan manusia, pertanian, dan peternakan, serta mengurangi kemampuan sungai mengangkut sedimen, yang penting untuk membentuk delta sungai sebagai pelindung alami terhadap kenaikan permukaan laut. Di sisi lain, peningkatan aliran sungai kecil dapat membantu ekosistem perikanan, tetapi juga meningkatkan risiko banjir dan membawa sedimen berlebih yang dapat merusak infrastruktur pembangkit listrik tenaga air.  

Penelitian ini menunjukkan sungai, yang berfungsi seperti pembuluh darah Bumi, mengalami perubahan yang lebih besar dan lebih cepat dari yang diperkirakan. Untuk melindungi sungai, perlu dilakukan pengurangan emisi bahan bakar fosil, adaptasi terhadap perubahan yang sudah terjadi, dan pengelolaan dampak aktivitas manusia seperti pengubahan alur sungai dan pembangunan di dataran banjir. 

"Sungai adalah ekosistem dinamis yang indah dan sumber daya yang tidak boleh kita sia-siakan," kata Hannah Cloke, seorang profesor hidrologi di Universitas Reading.  (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya