Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PJT II: Kebangkitan Nasional Dimulai dari Penataan Sungai

Wisnu Arto Subari
20/5/2025 18:14
PJT II: Kebangkitan Nasional Dimulai dari Penataan Sungai
Foto udara sejumlah rumah yang terdampak banjir luapan Kali Bekasi di Kampung Lebak, Teluk Pucung, Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.(Antara/Fakhri Hermansyah)

SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat terhadap lingkungan aman dan sumber air yang andal.

"Air bukan hanya komoditas, tetapi warisan. Ketika kita mengelola sungai dengan benar, kita sedang membangun warisan peradaban untuk anak cucu kita," kata Direktur Utama Perum Jasa Tirta II (PJT II), Imam Santoso, dalam pidatonya di upacara Hari Kebangkitan Nasional, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/5).

Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan air tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan kerja lintas sektor, kolaborasi dengan pemerintah daerah, serta keterlibatan aktif masyarakat. Komitmen bersama dengan Pemkot Bekasi membenahi Kali Bekasi karena mengalami penyempitan alur menjadi wujud nyatanya.

Melalui pendekatan kolaboratif, PJT II membuktikan bahwa pengelolaan air bukan hanya urusan infrastruktur, tetapi juga komunikasi, edukasi, dan pemberdayaan. "Semangat Hari Kebangkitan Nasional tahun ini kami maknai sebagai ajakan untuk bangkit bersama. Sungai adalah milik kita semua dan kami siap menjadi garda terdepan menjaga dan merawatnya," tegas Imam.

Keberhasilan membenahi satu sungai di level lokal memiliki resonansi besar bagi citra Indonesia dalam pengelolaan air di mata dunia. Apalagi, PJT II saat ini juga aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional dan kerja sama transnasional terkait pengelolaan air sebagai bagian dari diplomasi air Indonesia.

"Kami ingin menunjukkan bahwa dari sungai-sungai di Indonesia, kita bisa berkontribusi pada tata kelola air global. Dimulai dari pemanfaatan dan penataan dari Kali Bekasi ini, kita sedang menulis kisah baru tentang ketahanan air bangsa," tambah Imam.

Sebagai BUMN strategis di sektor pengelolaan sumber daya air, pihaknya akan terus menegaskan peran penting air dalam menjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan lingkungan. BUMN itu akan selalu mendukung aksi pemanfaatan dan penataan lahan pengairan, terutam melakukan pembersihan sedimentasi, penataan alur sungai, dan peningkatan kapasitas hidrologi. Langkah ini tidak hanya untuk mitigasi banjir, tetapi juga sebagai bagian dari kampanye nasional untuk memulihkan ekosistem sungai Indonesia.

"Bagi kami, ketahanan air nasional dimulai dari sungai-sungai yang bersih dan berfungsi optimal. Dan ketahanan air adalah bagian dari ketahanan bangsa," ujar Imam.

Imam percaya bahwa solusi air tidak dapat ditangani secara sektoral, melainkan harus melibatkan semua pihak yang terdampak dan berperan. "Kalau bisa mengelola satu sungai dengan baik, kita sedang menularkan harapan untuk sungai-sungai lain di seluruh Indonesia. Dari sinilah kebangkitan sejati dimulai," tutupnya. (Ant/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya