Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SUNGAI adalah indikator kemajuan. Pemulihan dan penataan aliran sungai merupakan pekerjaan strategis, karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat terhadap lingkungan aman dan sumber air yang andal.
"Air bukan hanya komoditas, tetapi warisan. Ketika kita mengelola sungai dengan benar, kita sedang membangun warisan peradaban untuk anak cucu kita," kata Direktur Utama Perum Jasa Tirta II (PJT II), Imam Santoso, dalam pidatonya di upacara Hari Kebangkitan Nasional, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/5).
Ia menegaskan bahwa keberhasilan pengelolaan air tidak bisa dilakukan secara parsial. Diperlukan kerja lintas sektor, kolaborasi dengan pemerintah daerah, serta keterlibatan aktif masyarakat. Komitmen bersama dengan Pemkot Bekasi membenahi Kali Bekasi karena mengalami penyempitan alur menjadi wujud nyatanya.
Melalui pendekatan kolaboratif, PJT II membuktikan bahwa pengelolaan air bukan hanya urusan infrastruktur, tetapi juga komunikasi, edukasi, dan pemberdayaan. "Semangat Hari Kebangkitan Nasional tahun ini kami maknai sebagai ajakan untuk bangkit bersama. Sungai adalah milik kita semua dan kami siap menjadi garda terdepan menjaga dan merawatnya," tegas Imam.
Keberhasilan membenahi satu sungai di level lokal memiliki resonansi besar bagi citra Indonesia dalam pengelolaan air di mata dunia. Apalagi, PJT II saat ini juga aktif berpartisipasi dalam berbagai forum internasional dan kerja sama transnasional terkait pengelolaan air sebagai bagian dari diplomasi air Indonesia.
"Kami ingin menunjukkan bahwa dari sungai-sungai di Indonesia, kita bisa berkontribusi pada tata kelola air global. Dimulai dari pemanfaatan dan penataan dari Kali Bekasi ini, kita sedang menulis kisah baru tentang ketahanan air bangsa," tambah Imam.
Sebagai BUMN strategis di sektor pengelolaan sumber daya air, pihaknya akan terus menegaskan peran penting air dalam menjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan lingkungan. BUMN itu akan selalu mendukung aksi pemanfaatan dan penataan lahan pengairan, terutam melakukan pembersihan sedimentasi, penataan alur sungai, dan peningkatan kapasitas hidrologi. Langkah ini tidak hanya untuk mitigasi banjir, tetapi juga sebagai bagian dari kampanye nasional untuk memulihkan ekosistem sungai Indonesia.
"Bagi kami, ketahanan air nasional dimulai dari sungai-sungai yang bersih dan berfungsi optimal. Dan ketahanan air adalah bagian dari ketahanan bangsa," ujar Imam.
Imam percaya bahwa solusi air tidak dapat ditangani secara sektoral, melainkan harus melibatkan semua pihak yang terdampak dan berperan. "Kalau bisa mengelola satu sungai dengan baik, kita sedang menularkan harapan untuk sungai-sungai lain di seluruh Indonesia. Dari sinilah kebangkitan sejati dimulai," tutupnya. (Ant/I-2)
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan banjir susulan yang diperkirakan terjadi malam ini.
Banjir besar melanda Kota Bekasi, Jawa Barat, setelah hujan deras mengguyur tanpa henti dan kiriman air dari wilayah hulu lewat Kali Bekasi.
TIM dokter Rumah Sakit (RS) Polri memastikan tujuh remaja yang jenazahnya ditemukan di Kali Bekasi, Jawa Barat tewas akibat tenggelam.
PSIKOLOG Forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti peristiwa yang menewaskan tujuh remaja dalam pengamanan rencana tawur di Bekasi, Jawa Barat.
Pengidentifikasian tidak bisa cepat karena korban telah membusuk.
Kerusakan ginjal bisa memberi dampak kesehatan serius bagi organ tubuh lainnya seperti jantung, hati, dan bahkan otak.
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
Batu ginjal terbentuk dari endapan mineral, garam, dan zat sisa lainnya yang mengkristal akibat kebiasaan kurang minum.
Sebuah studi mengungkap air mungkin terbentuk jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap air sudah mulai terbentuk di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan, hanya 100-200 juta tahun setelah Big Bang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved