Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
AZOOSPERMIA, atau sering disebut sebagai kondisi sperma kosong, adalah salah satu gangguan kesuburan pada pria yang kerap tidak terdeteksi. Keadaan ini terjadi ketika tidak ada sperma yang ditemukan dalam cairan mani yang dikeluarkan saat ejakulasi. Diperkirakan, azoospermia memengaruhi sekitar 1% pria secara global dan bertanggung jawab atas 10–15% kasus infertilitas pria. Di Indonesia, kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama kemandulan, yang memengaruhi sekitar 20% pria yang mengalami gangguan kesuburan.
Berdasarkan penyebabnya, azoospermia terbagi menjadi dua kategori: obstruktif dan non-obstruktif.
Jenis ini terjadi karena adanya hambatan pada saluran reproduksi pria, seperti vas deferens atau epididimis, sehingga sperma tidak dapat keluar bersama cairan mani. Beberapa penyebab utamanya meliputi:
Gangguan ini disebabkan oleh masalah dalam proses produksi sperma. Faktor-faktor yang berkontribusi antara lain:
Selain akibat kondisi di atas, Azoospermia jenis ini juga dapat terjadi akibat kelainan struktur dan fungsi testis, yang dapat disebabkan oleh beberapa kondisi berikut :
Sebagian besar kasus azoospermia tidak menunjukkan gejala khusus selain ketidakmampuan untuk memiliki anak. Meski demikian, gejala tambahan dapat muncul tergantung penyebabnya, seperti rasa nyeri di testis, pembengkakan, gangguan ereksi, atau keterlambatan perkembangan pubertas.
Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya melakukan analisis cairan mani, tes hormon, pemindaian, hingga biopsi testis jika diperlukan. Proses diagnosis ini penting untuk menentukan jenis azoospermia dan penyebabnya, sehingga dapat ditentukan langkah pengobatan yang sesuai.
Penanganan azoospermia bervariasi berdasarkan penyebab utamanya. Berikut beberapa metode yang umumnya direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi kondisi ini:
Dokter dapat meresepkan obat-obatan atau terapi hormon untuk meningkatkan kadar hormon testosteron yang berperan penting dalam produksi sperma. Dengan peningkatan kadar hormon ini, diharapkan produksi sperma meningkat, sehingga peluang terjadinya pembuahan menjadi lebih besar.
Prosedur ini dilakukan untuk memulihkan kesuburan pria yang sebelumnya menjalani vasektomi. Vasektomi reversal melibatkan penyambungan kembali saluran vas deferens, yang berfungsi mengangkut sperma dari testis sehingga dapat bercampur dengan air mani.
Berbagai jenis operasi dapat dilakukan untuk menangani azoospermia, baik melalui teknik invasif dengan sayatan besar maupun non-invasif dengan sayatan kecil. Beberapa jenis operasi yang umum dilakukan meliputi:
• MicroTESE (Microsurgical Testicular Sperm Extraction)
Prosedur ini bertujuan untuk mengambil sperma langsung dari testis melalui sayatan kecil. Sperma yang diperoleh biasanya digunakan dalam program bayi tabung.
• TURED (Transurethral Resection of Ejaculatory Ducts)
Dilakukan dengan bantuan kamera untuk menghilangkan penyumbatan pada saluran reproduksi pria, sehingga sperma dapat bercampur dengan air mani.
• Koreksi Bekas Luka
Operasi ini bertujuan untuk menghilangkan penyumbatan yang disebabkan oleh jaringan parut akibat infeksi menular seksual (IMS).
Dengan pengobatan yang tepat, pria dengan azoospermia tetap memiliki peluang untuk memiliki keturunan. Konsultasi medis sejak dini sangat disarankan bagi pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak agar penanganan dapat dilakukan secara optimal. (Kemenkes/Z-9)
Azoospermia, atau sering disebut sebagai kondisi sperma kosong, adalah salah satu gangguan kesuburan pada pria yang kerap tidak terdeteksi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan pada penis dan skrotum.
Azoospermia dapat menyebabkan infertilitas dan menyerang sekitar 1 dari 100 populasi umum.
GANGGUAN kesuburan yang membuat kehamilan sulit terjadi bukan hanya bisa terjadi pada wanita. Masalah gangguan kesuburan pada pria juga bisa terjadi layaknya yang dialami wanita.
Bersamaan dengan pemeriksaan secara medis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan peluang terjadinya kehamilan. Berikut ini cara-caranya.
INSEMINASI Intrauterin (IUI) merupakan salah satu prosedur medis yang digunakan untuk memperbesar peluang kehamilan pada pasangan yang mengalami masalah kesuburan atau infertilitas.
POLEMIK mengenai Bisphenol-A (BPA) yang bisa sebabkan infertilitas, termasuk mikropenis pada pria disebut tidak terbukti kebenarannya.
SPESIALIS kandungan & kebidanan dari Tzu Chi Hospital, Ervan Surya menegaskan Bisphenol A (BPA) tak memengaruhi tingkat kesuburan seseorang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved