Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
APAKAH Anda tahu bahwa kemandulan bukan hanya menjadi masalah pada wanita, tetapi juga pria? Kondisi yang berkontribusi pada kemandulan pria adalah azoospermia, yaitu keadaan di mana cairan semen tidak mengandung sperma sama sekali.
Azoospermia dapat menyebabkan infertilitas dan menyerang sekitar 1 dari 100 populasi umum. Kondisi ini sering kali tidak disadari hingga pasangan sulit mendapatkan anak meskipun telah berhubungan sex secara teratur.
Lalu, apa sebenarnya azoospermia, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Melansir dari Hellosehat.com, azoospermia adalah kondisi ketika air mani yang dikeluarkan pria mengandung sangat sedikit sperma atau bahkan tidak ada sama sekali.
Kondisi ini sering disebut juga sebagai sperma kosong. Masalah ini terjadi pada sekitar 1% pria di seluruh dunia dan mencakup 15% dari kasus pria yang mengalami kemandulan.
Secara umum, sistem reproduksi pria yang terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu testis, prostat, penis, skrotum (buah zakar), epididimis, vas deferens, dan uretra (saluran kencing).
Sperma diproduksi di dalam tubulus seminiferus yang terdapat di testis. Proses pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis.
Maka dari itu apabila air mani tidak keluar saat proses ejakulasi maka seorang pria akan dianggap mandul. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab utama sulitnya pasangan, terutama yang baru menikah, untuk mendapatkan keturunan.
Azoospermia, yaitu kondisi tidak adanya sperma dalam air mani, dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat dibagi menjadi dua kategori utama: penyebab obstruktif dan non-obstruktif. Berikut masing-masing penjelasannya:
1. Azoospermia Obstruktif, disebabkan oleh adanya penyumbatan pada saluran genital atau sistem reproduksi pria, seperti pada vas deferens, saluran ejakulasi, atau uretra. Meskipun testis masih memproduksi sperma, sperma tidak bisa keluar karena adanya hambatan pada jalur keluarnya.
2. Azoospermia Non obstruktif, penyebabnya terletak pada masalah produksi sperma itu sendiri. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan fungsi testis. Meskipun saluran reproduksi tidak terhambat, tubuh tidak mampu menghasilkan sperma secara normal. kemudian faktor lainnya seperti:
Untuk mencegah azoospermia, pengidap bisa mengambil langkah-langkah berikut agar kualitas sperma tetap terjaga:
Dengan menjaga kebiasaan-kebiasaan ini, kesehatan reproduksi pria bisa tetap terjaga dan kualitas sperma bisa meningkat.
Jika mengetahui adanya gejala seperti penurunan hasrat seksual, disfungsi ereksi, benjolan, pembengkakan, atau ketidaknyamanan di sekitar testis, Anda dapat segera mengkonsultasikan ke dokter guna mengetahui cara yang lebih tepat untuk mengatasi penyakit ini. (Z-1)
Azoospermia, atau sering disebut sebagai kondisi sperma kosong, adalah salah satu gangguan kesuburan pada pria yang kerap tidak terdeteksi.
AZOOSPERMIA, atau sering disebut sebagai kondisi sperma kosong, adalah salah satu gangguan kesuburan pada pria yang kerap tidak terdeteksi.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan pada penis dan skrotum.
Perlekatan di organ reproduksi justru terjadi karena infeksi bakteri penyebab Gonore yang membuat sel telur tidak bertemu dengan sperma.
Pakar kesehatan reproduksi dokter Mohammad Caesario membantah asumsi yang menyebutkan bahwa meminum air galon guna ulang dapat menyebabkan kemandulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved