Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Apa itu Continium of Care yang Penting untuk Kesehatan Jiwa?

Wisnu Arto Subari
12/12/2024 19:07
Apa itu Continium of Care yang Penting untuk Kesehatan Jiwa?
Ilustrasi.(Freepik)

CONTINIUM of care (CoC) penting untuk kesehatan jiwa. CoC adalah pendekatan holistik yang mencakup seluruh spektrum perawatan kesehatan jiwa, mulai dari promosi, pencegahan, pengobatan, hingga rehabilitasi dan pemulihan.

Guru Besar Tetap dalam Bidang Keperawatan Jiwa Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI) Prof Herni Susanti, SKp, MN, PhD mengingatkan pentingnya CoC. "CoC sangat relevan dengan kebijakan yang diatur dalam UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023 dan transformasi pelayanan kesehatan yang menegaskan pentingnya layanan kesehatan jiwa yang menyeluruh dan berkesinambungan," ujar Herni di Depok, Kamis (12/12).

Pendekatan ini memastikan bahwa layanan kesehatan jiwa, terutama di masyarakat, tersedia secara terintegrasi dan berkelanjutan di sepanjang hidup individu dengan pelibatan berbagai stakeholders. Penguatan CoC dalam pelayanan kesehatan jiwa berbasis bukti menjadi langkah strategis untuk memastikan semua individu, mulai dari yang sehat hingga yang berada dalam kondisi berisiko atau memiliki gangguan, mendapatkan pelayanan yang komprehensif dan berkelanjutan. 

Ada tiga aspek penting yang perlu diperhatikan dalam penguatan ini, yakni pelayanan berbasis rentang sehat-sakit, pelibatan stakeholders, dan pelayanan kesehatan jiwa yang harus berdampak.

Pelayanan berbasis rentang sehat-sakit tidak hanya berfokus pada individu dengan gangguan jiwa, tetapi juga mereka yang sehat jiwa agar berada dalam kondisi optimal. 

Herni melakukan riset untuk mengetahui intervensi layanan yang sesuai pada tiga kondisi individu, yakni sehat, berisiko, dan gangguan jiwa. Riset tersebut adalah Terapi Kelompok Terapeutik pada anak usia sekolah, remaja, dan perempuan usia paruh baya untuk memperkuat keterampilan emosional, sosial, dan jiwa; eksplorasi pendekatan Post-Traumatic Growth pada individu pascapengalaman traumatis; serta eksplorasi penerapan terapi Acceptance and Commitment Therapy pada orang dengan gangguan jiwa.

Pada aspek pelibatan stakeholders, pelayanan kesehatan jiwa berbasis bukti melibatkan kalangan profesional kesehatan, komunitas, pembuat kebijakan, keluarga, dan pasien. Pelibatan stakeholders ini menghasilkan intervensi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasien dan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal yang
mempengaruhi penerimaan masyarakat terhadap program kesehatan jiwa.

Hal ini termasuk keterlibatan kader, keterlibatan service user dan carer (pasien dan keluarga), serta keterlibatan berbagai disiplin ilmu dan kepakaran. Menurut Herni, pelayanan kesehatan jiwa juga harus berdampak, sehingga membutuhkan keterlibatan aktif para pemangku kebijakan, baik di tingkat lokal maupun nasional. 

Keterlibatan mereka sangat krusial untuk memastikan ada program dan dukungan berkelanjutan yang memadai dalam implementasinya.  "Dengan adanya penguatan CoC di bidang kesehatan jiwa, kualitas hidup individu diharapkan meningkat dan beban sosial-ekonomi akibat gangguan jiwa dapat berkurang. Selain itu, langkah ini dapat menciptakan sistem layanan kesehatan jiwa yang lebih inklusif, efektif, dan efisien di Indonesia," ujarnya. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya