Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENELITIAN terbaru mengungkapkan bahwa konsumsi makanan ultra-olahan atau ultra process food (UPF) dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Makanan ultra-olahan adalah produk yang telah melalui banyak proses industri, seringkali mengandung bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, dan pemanis buatan, yang tidak ditemukan dalam bentuk alami makanan tersebut.
Makanan olahan kini hampir ada di setiap aspek pola makan kita, dan bukti yang semakin banyak menunjukkan bahwa makanan ini dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Para peneliti dari University of South Florida dan Tampa General Hospital Cancer Institute memeriksa lebih dari 100 sampel tumor dari pasien. Mereka meneliti senyawa yang dikenal sebagai lipid bioaktif, yaitu molekul yang dapat mempengaruhi tingkat peradangan dalam tubuh, baik dengan meningkatkannya maupun menguranginya.
Peneliti menemukan bahwa sampel tumor tersebut mengandung senyawa yang memicu peradangan dalam jumlah yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan sehat.
Penampakan tumor dari dalam dapat memberikan ilmuwan alat untuk melawan kanker dengan berusaha menyeimbangkan respons imun tubuh, memperlambat atau menghentikan pertumbuhan tumor dengan cara mengurangi senyawa inflamasi dan meningkatkan senyawa yang sehat.
Tim peneliti juga menemukan bahwa tumor memiliki kekurangan molekul yang berhubungan dengan proses penyembuhan dan pengurangan peradangan.
Salah satu sumber molekul ini berasal dari makanan yang kita konsumsi, seperti sayuran berdaun hijau dan makanan laut yang kaya akan asam lemak omega-3.
Dikutip dari Business Insider, seorang profesor di University of South Florida Health Heart Institute, Ganesh Halade mengatakan jika molekul tersebut berasal dari produk makanan olahan, molekul tersebut secara langsung membuat sistem kekebalan tubuh tidak seimbang dan memicu peradangan kronis.
"Tubuh kita dirancang untuk secara aktif mengatasi peradangan melalui senyawa lipid bioaktif yang berasal dari lemak sehat, seperti alpukat, yang kita konsumsi,” tambahnya.
Institut Kanker Rumah Sakit Umum Tampa telah melakukan uji coba awal terhadap minyak ikan yang dimodifikasi dengan hasil yang menjanjikan untuk mengurangi peradangan.
Dr. Timothy Yeatman, seorang profesor bedah di University of South Florida mengatakan hal ini berpotensi untuk merevolusi pengobatan kanker, melampaui obat-obatan untuk memanfaatkan proses penyembuhan alami.
"Ini merupakan langkah penting untuk mengatasi peradangan kronis dan mencegah penyakit sebelum muncul,” ujarnya.
Sementara itu, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa pola makan yang sebagian besar terdiri dari makanan utuh dan tidak diproses, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh, adalah cara terbaik untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
hasilnya membantu para peneliti lebih memahami bagaimana makanan dapat memengaruhi risiko kanker, kata Dr. Timothy Yeatman, seorang profesor bedah di University of South Florida.
(Business Insider/Z-9)
Sebuah studi terbaru mengungkap konsumsi lebih dari 11 porsi makanan ultra-olahan per hari dapat meningkatkan risiko munculnya gejala awal penyakit Parkinson hingga 2,5 kali lipat.
Sebuah studi internasional terbaru menunjukkan konsumsi makanan ultra-proses (UPF) secara signifikan meningkatkan risiko kematian dini.
MENGONSUMSI makanan ultra-proses dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi atau memperpendek umur yakni produk berbasis daging, unggas, dan makanan laut siap saji,
Makanan ultra-proses semakin menjadi bagian utama dari pola makan modern. Kepraktisan dan rasa yang menggoda sering kali membuat makanan ini menjadi pilihan favorit banyak orang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved