Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Kemenkes Dorong Perempuan Berusia di Atas 40 Tahun Deteksi DIni Kanker Payudara

M Iqbal Al Machmudi
08/12/2024 18:44
Kemenkes Dorong Perempuan Berusia di Atas 40 Tahun Deteksi DIni Kanker Payudara
Warga bersiap untuk melakukan pemeriksaan payudara dengan alat mamografi di Mobil Mamografi yang tersedia saat layanan pemeriksaan kesehatan di kampus Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti,(MI/PIUS ERLANGGA)

KANKER payudara masih menjadi pembunuh tertinggi perempuan Indonesia untuk penyakit kanker. Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya deteksi dini kanker payudara terutama pada perempuan berusia di atas 40 tahun

"Kanker ini kenapa banyak yang meninggal? Karena ketahuannya terlambat, setelah stadium tiga atau stadium empat. Padahal, kalau bisa deteksi dini di stadium satu atau dua, kemungkinan hidupnya atau survivability ratenya tinggi sekali dengan teknologi yang sekarang," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Minggu (8/12).

Budi meminta agar para perempuan tidak ragu untuk melakukan deteksi dini. Apalagi, skrining kanker payudara akan menjadi bagian dari program skrining kesehatan yang akan diberikan kepada perempuan usia di atas 40 tahun.

"Pada program skriningnya hadiah ulang tahun dari Pak Presiden, mamografi itu nanti akan masuk untuk yang berisiko. Nah, yang berisiko adalah perempuan usia di atas 40 tahun," ujar eks dirut Bank Mandiri tersebut.

Deteksi dini kanker payudara sebenarnya dapat dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) tingkat pertama seperti puskesmas dengan memanfaatkan USG.

"Saya juga sudah ngomong ke kolegium, diturunkan (kemampuan) kompetensinya (ke dokter umum), agar 10.000 USG di puskesmas itu tidak hanya untuk memeriksa ibu hamil, tapi juga bisa untuk memeriksa skrining kanker payudara oleh dokter umum," ungkapnya.

Dengan demikian, jika ada indikasi kanker payudara seperti yang dialami survivor dapat dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan biopsi atau prosedur pengambilan sampel jaringan, sel, atau cairan tubuh. Selanjutnya, sampel ini diperiksa di laboratorium sehingga dapat mengetahui tingkat stadium kanker.

Kekhawatiran mengenai hasil pemeriksaan yang buruk menjadi salah satu alasan perempuan enggan melakukan pemeriksaan kanker payudara. Padahal kanker sebaiknya dideteksi sejak dini karena peluang hidup akan lebih besar jika terdeteksi lebih awal dibandingkan jika terdeteksi terlambat.

"Jadi, kenapa banyak perempuan nggak mau dimamografi? Karena mereka takut menerima kenyataan kalau ada apa-apa. Padahal, saya yang bukan dokter saja tahu kalau ketahuan stadium satu lebih baik daripada ketahuannya di stadium tiga," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya