Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Soal Program Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi: Saya Nyerah

Atalya Puspa
01/12/2024 13:38
Soal Program Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi: Saya Nyerah
Ilustrasi makanan bergizi gratis(ANTARA FOTO)

PRESIDEN RI Prabowo Subianto menetapkan anggaran program MBG (makan bergizi gratis) sebesar Rp10 ribu per porsi. Meski awalnya pemerintah menaksir Rp15 ribu per porsi, namun harus dilakukan penyesuaian setelah melihat anggaran. Keputusan tersebut disampaikan Kepala Negara setelah rapat terbatas di istana.

Menanggapi hal itu, ahli gizi komunitas Tan Shot Yen mengaku tidak memiliki harapan yang berlebih tentang program tersebut, terlebih untuk bisa memenuhi gizi anak-anak. “Saya nyerah. Sudah hopeless,” kata Tan saat dihubungi, Minggu (1/12). 

Ia pun menyoroti beberapa uji coba makan bergizi gratis di daerah yang menunya bahkan menyajikan susu kemasan mengandung gula untuk anak-anak sekolah. Padahal, jelas makanan yang mengandung gula perlu dihindari dalam program tersebut. 

Ia pun mengaku tidak ingin berspekulasi terkait dengan program tersebut ke depan. “Saya tidak mau spekulasi. Tergantung apa yang terjadi di lapangan, kan,” ucap Tan. 

Dihubungi terpisah, ahli gizi dari IPB University Ali Khomsan mengungkapkan anggaran makan bergizi gratis Rp10 ribu untuk anak balita dan ibu hamil tentu tidak akan cukup untuk menyajikan makanan bergizi. Jika memang anggarannya sebesar itu, Ali menyarankan agar pemerintah berfokus untuk mengalokasikannya pada lauk-pauk saja, seperti telur, daging ayam atau susu secara bergantian. 

“Sebab bila berupa makanan lengkap anggaran Rp10 ribu terlalu mepet. Sementara nasi dan sayur sebenarnya bisa diusahakan oleh keluarga sendiri,” ucap Ali. 

Menurut dia, pada umumnya, ibu dari keluarga ekonomi rendah tidak mampu memenuhi lauk hewani karena dianggap mahal harganya. “Untuk itu dengan anggaran yang tidak terlalu besar kita harus alokasikan sesuai proporsi dan prioritas jenis makanan yang sangat dibutuhkan, khususnya untuk keluarga yang kurang mampu,” pungkas Ali.(M-2) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya