Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

3 Langkah Mencegah Penularan HIV dari Ibu ke Anak

Febriansah
01/12/2024 08:56
3 Langkah Mencegah Penularan HIV dari Ibu ke Anak
Setiap ibu ingin melahirkan bayi yang sehat dan bebas dari HIV. Ini tiga langkah penting untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.(freepik)

SETIAP ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, termasuk melahirkan bayi yang sehat dan bebas dari HIV. Meskipun HIV dapat menular dari ibu ke anak.

Dikutip dari Unicef, secara global, diperkirakan setiap tahun ada 1,3 juta perempuan dan anak perempuan yang hidup dengan HIV dan hamil. Tanpa intervensi, risiko penularan HIV dari ibu yang terinfeksi ke anaknya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui dapat mencapai antara 15% - 45%.

Pada 2019, 85% perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia memiliki akses ke antiretroviral therapy (ART) untuk mencegah mother to child transmission (MTCT). Namun, tingkat cakupan ART yang tinggi tidak mencerminkan penularan berkelanjutan yang terjadi setelah perempuan awalnya dihitung sebagai penerima pengobatan.

Meskipun penularan ini dapat terjadi, dengan pengelolaan yang tepat, risiko penularan HIV dari ibu ke anak dapat dikurangi secara signifikan. 

3 langkah  mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.

1. Pengujian dan Diagnosis HIV

Bagi perempuan yang sedang hamil, konseling dan pengujian HIV merupakan langkah pertama dan terpenting dalam mengurangi penularan dari ibu ke anak. Mengetahui status HIV ibu sejak dini memungkinkan pemberian pengobatan yang tepat, yang dapat menurunkan risiko penularan dan memastikan kesehatan ibu serta bayi yang lebih baik.

Dengan pemeriksaan HIV yang cepat dan pengobatan yang tepat, ibu hamil dapat mengurangi kemungkinan penularan HIV ke bayinya hingga lebih rendah dari 1%. Pemberian ARV kepada bayi setelah kelahiran juga dapat membantu mencegah penularan jika ibu terinfeksi HIV.

2. Meminum obat pencegah HIV/AIDS

Jika ibu terinfeksi HIV, penting untuk mengonsumsi obat HIV sesuai resep dokter selama kehamilan dan persalinan. Ini dapat menurunkan risiko penularan HIV ke bayi hingga 1 persen atau lebih rendah. Setelah melahirkan, sebaiknya ibu tidak menyusui karena ASI dapat mengandung HIV. Berikan obat HIV pada bayi selama 4–6 minggu setelah kelahiran.

3. Persalinan yang aman

Persalinan yang aman merupakan pertimbangan penting bagi semua ibu hamil dan khususnya bagi perempuan yang positif HIV. Persalinan yang disarankan untuk ibu dengan HIV positif adalah operasi caesar. Jika persalinan dilakukan secara normal, bayi akan langsung terpapar darah dan cairan tubuh ibu di saluran lahir. Hal ini dapat menyebabkan bayi terinfeksi virus HIV secara langsung.

Meskipun ibu telah mengonsumsi obat ARV selama kehamilan, risiko penularan tetap ada. Proses persalinan dengan operasi caesar dapat menghindari kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh ibu, sehingga membantu mengurangi risiko penularan HIV. (Unicef/Halodoc/Spiritia/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya