Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
SETIAP ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, termasuk melahirkan bayi yang sehat dan bebas dari HIV. Meskipun HIV dapat menular dari ibu ke anak.
Dikutip dari Unicef, secara global, diperkirakan setiap tahun ada 1,3 juta perempuan dan anak perempuan yang hidup dengan HIV dan hamil. Tanpa intervensi, risiko penularan HIV dari ibu yang terinfeksi ke anaknya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui dapat mencapai antara 15% - 45%.
Pada 2019, 85% perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia memiliki akses ke antiretroviral therapy (ART) untuk mencegah mother to child transmission (MTCT). Namun, tingkat cakupan ART yang tinggi tidak mencerminkan penularan berkelanjutan yang terjadi setelah perempuan awalnya dihitung sebagai penerima pengobatan.
Meskipun penularan ini dapat terjadi, dengan pengelolaan yang tepat, risiko penularan HIV dari ibu ke anak dapat dikurangi secara signifikan.
Bagi perempuan yang sedang hamil, konseling dan pengujian HIV merupakan langkah pertama dan terpenting dalam mengurangi penularan dari ibu ke anak. Mengetahui status HIV ibu sejak dini memungkinkan pemberian pengobatan yang tepat, yang dapat menurunkan risiko penularan dan memastikan kesehatan ibu serta bayi yang lebih baik.
Dengan pemeriksaan HIV yang cepat dan pengobatan yang tepat, ibu hamil dapat mengurangi kemungkinan penularan HIV ke bayinya hingga lebih rendah dari 1%. Pemberian ARV kepada bayi setelah kelahiran juga dapat membantu mencegah penularan jika ibu terinfeksi HIV.
Jika ibu terinfeksi HIV, penting untuk mengonsumsi obat HIV sesuai resep dokter selama kehamilan dan persalinan. Ini dapat menurunkan risiko penularan HIV ke bayi hingga 1 persen atau lebih rendah. Setelah melahirkan, sebaiknya ibu tidak menyusui karena ASI dapat mengandung HIV. Berikan obat HIV pada bayi selama 4–6 minggu setelah kelahiran.
Persalinan yang aman merupakan pertimbangan penting bagi semua ibu hamil dan khususnya bagi perempuan yang positif HIV. Persalinan yang disarankan untuk ibu dengan HIV positif adalah operasi caesar. Jika persalinan dilakukan secara normal, bayi akan langsung terpapar darah dan cairan tubuh ibu di saluran lahir. Hal ini dapat menyebabkan bayi terinfeksi virus HIV secara langsung.
Meskipun ibu telah mengonsumsi obat ARV selama kehamilan, risiko penularan tetap ada. Proses persalinan dengan operasi caesar dapat menghindari kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh ibu, sehingga membantu mengurangi risiko penularan HIV. (Unicef/Halodoc/Spiritia/Z-3)
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Di Kota Yogyakarta, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 1.425 kasus, dengan 337 di antaranya sudah masuk dalam kategori AIDS.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIVÂ yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kasus HIV/AIDS memang cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan terjadi sejak 2022 tercatat 145 kasus, 2023 tercata 145 kasus, 2024 ada 169 kasus dan di 2025 ada 74 kasus.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Ketika seorang ibu hamil dapat mengendalikan asupan nutrisinya, ia tidak hanya melindungi dirinya sendiri tetapi juga melakukan investasi kesehatan terbaik bagi masa depan anaknya.
Suplementasi asam folat sebesar 0,8 miligram bagi ibu hamil terbukti secara ilmiah dapat mengurangi secara signifikan risiko berbagai cacat lahir.
Para siswa penerima manfaat sudah menjalani libur sekolah, pemerintah akan coba merancang tergantung dari kesiapan sekolah.
Penyakit ini dapat sembuh sendiri dalam 7-10 hari, namun penanganan yang tepat diperlukan agar gejala bisa sembuh dengan cepat sekaligus menghindari komplikasi.
Durian ternyata mengandung nutrisi penting untuk ibu hamil seperti zat besi, folat, dan vitamin C yang baik untuk perkembangan janin.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved