Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PERNAH dengar istilah pepatah, 'mencegah lebih baik daripada mengobati'? Nah, ini sangat relevan ketika berbicara soal HIV/AIDS.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kondisi di mana Human Immunodeficiency (HIV) sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
HIV adalah virus yang menyerang dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, memahami berbagai cara penularan HIV sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi ini.
Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), HIV hanya dapat ditularkan melalui beberapa jenis cairan tubuh tertentu. Cairan tubuh itu darah, sperma, cairan pra-ejakulasi, cairan anus, cairan vagina, dan air susu ibu (ASI).
Yuk simak, berikut ini adalah berbagai cara penularan HIV/AIDS yang perlu diwaspadai:
Hubungan seksual tanpa pengaman merupakan salah satu cara utama penularan HIV/AIDS. Virus HIV dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh:
Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual vaginal umumnya terjadi pada pasangan heteroseksual (lawan jenis). Sedangkan hubungan seksual anal memiliki risiko lebih tinggi, terutama pada pasangan homoseksual (sesama jenis).
Oleh karena itu, sangat penting untuk melindungi diri Anda dengan menggunakan alat pengaman seperti kondom pada saat berhubungan seksual. Kondom berfungsi mencegah penularan HIV/AIDS dengan menghalangi masuknya virus yang terdapat dalam cairan sperma atau vagina. Selain itu, penting untuk menghindari dan tidak melakukan hubungan seksual di luar pernikahan.
Penularan HIV/AIDS berikutnya adalah berbagi jarum suntik, terutama di kalangan pengguna narkoba suntik. Ketika suntikan yang telah digunakan seseorang yang terinfeksi HIV dipakai kembali oleh orang lain, virus dapat berpindah melalui sisa darah yang terdapat di jarum tersebut.
Ketika jarum suntik bekas tidak steril, selain HIV, pengguna juga berisiko menularkan penyakit lain seperti hepatitis B dan hepatitis C. Jika Anda menggunakan jarum suntik, pastikan jarum tersebut steril dan jangan pernah berbagi dengan orang lain.
HIV dapat ditularkan dari ibu hamil kepada bayinya selama kehamilan atau saat proses persalinan. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui pemberian ASI. Menurut WHO, risiko penularan Human immunodeficiency virus pada bayi dapat berkurang, apabila ibu mengonsumsi obat HIV selama kehamilan dan menyusui.
Penggunaan mainan seks (sex Toys) dapat menjadi salah satu media penularan HIV jika tidak digunakan dengan benar atau dibersihkan dengan baik. HIV umumnya tidak dapat bertahan lama di permukaan benda mati. Namun, mainan seks yang masih terkontaminasi dengan sperma, darah, atau cairan vagina bisa menjadi media penularan virus jika digunakan secara bergantian.
Penularan HIV juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan cangkok organ jika prosedur tersebut tidak dilakukan dengan standar keamanan yang tepat. Kedua jenis penularan ini masih kurang umum terjadi.
Namun, banyak negara prosedur transfusi darah dan cangkok organ telah jauh lebih aman. Pasalnya darah yang didonorkan sekarang telah diuji terlebih dahulu untuk memastikan tidak mengandung HIV dan penyakit menular lainnya.
Meskipun risiko penularan HIV melalui transfusi darah dan organ cangkok sangat rendah berkat prosedur medis yang ketat, tetap penting untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan yang tepat guna memastikan keamanan. (CDC/Hello Sehat Kemenkes/Siloam Hospitals/Z-3)
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Di Kota Yogyakarta, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 1.425 kasus, dengan 337 di antaranya sudah masuk dalam kategori AIDS.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kasus HIV/AIDS memang cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan terjadi sejak 2022 tercatat 145 kasus, 2023 tercata 145 kasus, 2024 ada 169 kasus dan di 2025 ada 74 kasus.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved