Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Memahami Window Period dan Perjalanan Infeksi HIV hingga AIDS

Alya Putri Abi
30/11/2024 20:29
Memahami Window Period dan Perjalanan Infeksi HIV hingga AIDS
Deteksi HIV memerlukan pemahaman tentang window period, yaitu periode antara infeksi awal hingga virus terdeteksi melalui tes.(freepik)

ADA 38,4 juta (33,9 juta-43,8 juta) orang di dunia yang hidup dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) tahun 2021, menurut United Nations Programme on HIV and AIDS, atau UNAIDS.

Di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan, diprediksi ada 515.455 orang yang menderita HIV/AIDS hingga September 2023. Namun, diperkirakan ada 100.000 orang yang belum dapat terdeteksi.

HIV, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan Acquired Immuno-Deficiency Syndrome (AIDS).  AIDS adalah sekumpulan gejala dan tanda infeksi yang berhubungan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh yang didapat karena infeksi HIV.

Seseorang yang melakukan pemeriksaan HIV dapat memiliki hasil reaktif (positif), non-reaktif (negatif), maupun indeterminate (tidak dapat ditentukan). Untuk orang yang mendapatkan hasil indeterminate atau hasil negatif tetapi memiliki faktor risiko HIV, sebaiknya melakukan pemeriksaan ulang dengan mengikuti jadwal window period.

Apa itu window period?

Window period, atau periode jendela, adalah istilah waktu antara seseorang terinfeksi HIV dan saat virus tersebut dapat terdeteksi melalui tes HIV.

Selama periode ini, seseorang yang terinfeksi HIV mungkin masih menunjukkan hasil negatif pada tes HIV. Pasalnya tubuh belum menghasilkan cukup antibodi atau antigen HIV untuk terdeteksi. 

Periode ini tidak dapat diprediksi dengan pasti. Setiap orang bisa memiliki durasi yang berbeda tergantung pada faktor individu, seperti sistem kekebalan tubuh dan jenis tes yang digunakan. Biasanya, periode ini berlangsung antara 2 hingga 12 minggu setelah infeksi. 

Oleh karena itu, jika seseorang terpapar HIV atau berisiko tertular, sangat diperlukan untuk menunggu setidaknya 12 minggu setelah paparan sebelum melakukan tes HIV agar hasil yang didapat lebih akurat.

Setiap tes dirancang untuk mendeteksi elemen yang berbeda dari virus HIV, seperti antibodi, antigen, atau materi genetik (RNA/DNA), yang mempengaruhi durasi periode jendela tersebut.

Tes antibodi/antigen (Ab/Ag) generasi ke-4: 

Memiliki periode jendela sekitar 45 hari untuk mendeteksi 99% sampel. Tes ini mendeteksi antibodi dan antigen p24, memberikan hasil yang lebih cepat dan sensitif dibandingkan tes generasi sebelumnya.

Tes antibodi generasi ke-3 (hanya tes antibodi): 

Memiliki periode jendela sekitar 60 hari untuk mendeteksi 99% sampel. Tes ini hanya mendeteksi antibodi HIV yang diproduksi tubuh setelah terinfeksi.

Tes point of care (self-sampling, self-testing, dan rapid test): 

Memiliki periode jendela sekitar 90 hari untuk mendeteksi 99% sampel. Tes ini dapat dilakukan di rumah atau fasilitas yang tidak memerlukan laboratorium, tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk hasil yang akurat.

Window Period Sampe AIDS

  • Fase I (Periode Jendela): Tubuh sudah terinfeksi HIV, tetapi antibodi anti-HIV belum terdeteksi. Seseorang dalam fase ini sangat infeksius dan bisa menularkan HIV. Gejala awal mirip flu, berlangsung sekitar 2 minggu hingga 3 bulan.
  • Fase II (Masa Laten): Gejala ringan atau tanpa gejala (asimtomatik). Viral load menurun dan CD4 berangsur menurun. Pada fase ini, orang yang terinfeksi masih bisa menularkan HIV. Masa tanpa gejala bisa berlangsung 2-3 tahun, sedangkan dengan gejala ringan bisa berlangsung 5-8 tahun.
  • Fase III (Masa AIDS): Fase terminal dengan kekebalan tubuh yang sangat menurun. Viral load tinggi dan CD4 sangat rendah, menyebabkan infeksi oportunistik seperti TBC, herpes zoster, kandidiasis oral, dan infeksi lainnya.

(kemkes/Centers for Disease Control and Prevention/base.info/National Institutes of Health/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya