Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
ACQUIRED Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan dua kondisi medis yang sangat serius dan memerlukan perhatian besar dari masyarakat.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV. Di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah. Pemahaman mengenai kedua kondisi ini sangat penting untuk mencegah penyebaran dan memberikan dukungan kepada para penderita.
Pada tahap awal infeksi HIV, gejalanya sering kali mirip dengan gejala flu, antara lain:
Infeksi HIV terbagi menjadi beberapa tahapan:
Virus sudah ada dalam tubuh, namun belum dapat dideteksi oleh tes antibodi. Pada fase ini, risiko penularan sangat tinggi.
Fase ini bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa gejala yang signifikan, meskipun virus tetap aktif dalam tubuh.
Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh mengalami penurunan yang drastis, menjadikan tubuh rentan terhadap infeksi oportunistik seperti tuberkulosis, pneumonia, dan infeksi jamur.
HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, sperma, dan ASI. Penularan biasanya terjadi melalui:
Faktor risiko meningkat bagi individu yang memiliki gaya hidup tertentu, seperti sering berganti pasangan seksual, menggunakan narkoba suntik, atau bekerja di sektor medis tanpa perlindungan yang memadai.
Pencegahan HIV dan AIDS melibatkan perubahan perilaku, antara lain:
Pengobatan untuk HIV/AIDS menggunakan terapi antiretroviral (ARV), yang bertujuan untuk menekan jumlah virus dalam tubuh. ARV membantu memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Walaupun belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS sepenuhnya, perawatan yang tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
Keluarga memiliki peran vital dalam mendukung orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA), seperti memastikan kepatuhan dalam konsumsi ARV, memberikan dukungan emosional, serta membantu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan. Komunitas juga berperan dengan memberikan edukasi, mendukung akses layanan kesehatan yang tidak diskriminatif, serta menjaga kerahasiaan ODHA.
HIV dan AIDS bukan hanya masalah kesehatan pribadi, melainkan juga masalah sosial yang memerlukan kolaborasi antara masyarakat. Dengan mengenali gejalanya, memahami cara penularan, serta mendukung upaya pencegahan dan pengobatan, kita dapat turut menurunkan angka penularan dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Aksi nyata dan edukasi menjadi kunci utama dalam memerangi HIV dan AIDS. (Kemenkes/Klikdokter/Z-3)
Skrining sudah dilakukan terhadap 177.984 orang, 83 orang positif,
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Di Kota Yogyakarta, jumlah kasus HIV tercatat sebanyak 1.425 kasus, dengan 337 di antaranya sudah masuk dalam kategori AIDS.
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
Kasus HIV/AIDS memang cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan terjadi sejak 2022 tercatat 145 kasus, 2023 tercata 145 kasus, 2024 ada 169 kasus dan di 2025 ada 74 kasus.
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved