Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Memahami HIV dan AIDS: Gejala, Penularan, Pencegahan, dan Peran Komunitas

Siti Haerani
30/11/2024 19:59
Memahami HIV dan AIDS: Gejala, Penularan, Pencegahan, dan Peran Komunitas
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sementara AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV dengan penurunan kekebalan tubuh yang drastis. (freepik)

ACQUIRED Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan dua kondisi medis yang sangat serius dan memerlukan perhatian besar dari masyarakat. 

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV. Di mana sistem kekebalan tubuh sangat lemah. Pemahaman mengenai kedua kondisi ini sangat penting untuk mencegah penyebaran dan memberikan dukungan kepada para penderita.

Gejala dan Tahapan Infeksi HIV

Pada tahap awal infeksi HIV, gejalanya sering kali mirip dengan gejala flu, antara lain:

  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Ruam kulit
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Kelelahan

Infeksi HIV terbagi menjadi beberapa tahapan:

1. Fase Jendela

Virus sudah ada dalam tubuh, namun belum dapat dideteksi oleh tes antibodi. Pada fase ini, risiko penularan sangat tinggi.

2. Fase Laten

Fase ini bisa berlangsung bertahun-tahun tanpa gejala yang signifikan, meskipun virus tetap aktif dalam tubuh.

3. Fase AIDS

Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh mengalami penurunan yang drastis, menjadikan tubuh rentan terhadap infeksi oportunistik seperti tuberkulosis, pneumonia, dan infeksi jamur.

Penularan dan Faktor Risiko

HIV menular melalui cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, sperma, dan ASI. Penularan biasanya terjadi melalui:

  • Hubungan seksual tanpa pelindung (kondom)
  • Penggunaan jarum suntik bersama
  • Transfusi darah yang tidak aman
  • Penularan dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui

Faktor risiko meningkat bagi individu yang memiliki gaya hidup tertentu, seperti sering berganti pasangan seksual, menggunakan narkoba suntik, atau bekerja di sektor medis tanpa perlindungan yang memadai.

Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan HIV dan AIDS melibatkan perubahan perilaku, antara lain:

  • Menghindari berganti-ganti pasangan seksual dan selalu menggunakan kondom
  • Tidak menggunakan narkoba, terutama dengan jarum suntik bersama
  • Memperoleh informasi yang akurat mengenai HIV

Pengobatan untuk HIV/AIDS menggunakan terapi antiretroviral (ARV), yang bertujuan untuk menekan jumlah virus dalam tubuh. ARV membantu memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Walaupun belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS sepenuhnya, perawatan yang tepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Peran Keluarga dan Komunitas

Keluarga memiliki peran vital dalam mendukung orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA), seperti memastikan kepatuhan dalam konsumsi ARV, memberikan dukungan emosional, serta membantu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan. Komunitas juga berperan dengan memberikan edukasi, mendukung akses layanan kesehatan yang tidak diskriminatif, serta menjaga kerahasiaan ODHA.

HIV dan AIDS bukan hanya masalah kesehatan pribadi, melainkan juga masalah sosial yang memerlukan kolaborasi antara masyarakat. Dengan mengenali gejalanya, memahami cara penularan, serta mendukung upaya pencegahan dan pengobatan, kita dapat turut menurunkan angka penularan dan meningkatkan kualitas hidup penderita. Aksi nyata dan edukasi menjadi kunci utama dalam memerangi HIV dan AIDS. (Kemenkes/Klikdokter/Z-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya