Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis Hematologi-Onkologi (Kanker) dan Anggota Dewan Pertimbangan PB IDI, Zubairi Djoerban mengatakan selama Januari hingga November 2023, terdapat 7 bayi baru lahir dengan usia di bawah satu bulan yang terinfeksi HIV/AIDS akibat tertular dari ibunya. Virus ditularkan saat proses persalinan dari ibu ke bayi.
“Ini menjadi tugas bersama untuk mengubah perilaku ibu hamil agar mau melakukan tes HIV. Pun ketika sudah berhasil tes, tidak semua ibu hamil itu mau mengambil hasilnya, dan ketika sudah mengambil lalu hasilnya positif, tak jarang banyak yang tidak mengakses obat,” jelasnya saat Media Briefing bersama Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) di Jakarta pada Kamis (30/11).
Zubairi menjelaskan hingga saat ini, baru 55% ibu hamil yang melakukan tes HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, ditemukan 0,3% (7.153 pasien) yang mengalami positif HIV, namun tak semua mendapatkan pengobatan ARV.
Baca juga: Sejarah Hari AIDS Sedunia dan Tema 2023: Let Communities Lead
“Dari jumlah Ibu hamil yang positif HIV/AIDS itu baru 24% yang minum ARV, hal itu membuat tingkat penularan kepada anak masih tinggi. Saat ini masih ada sekitar 14.150 anak dengan usia rentang antara 1-14 tahun yang terkena HIV dengan rata-rata penambahan 700-1000 anak setiap tahun,” jelasnya.
Menurut Zubairi, menghadapi bayi dan anak dengan HIV jauh lebih menantang karena adanya stigmatisasi. Selain itu, tak mudah bagi tenaga medis untuk menjelaskan kepada anak terkait urgensi peminuman obat yang dilakukan secara terus menerus.
“Banyak dokter anak sekarang yang mengurus bayi dan anak yang terinfeksi HIV/AIDS, kita tahu bahwa minum obat harus dilakukan secara rutin seumur hidup, sehingga menjelaskan itu kepada anak ketika mereka mulai tumbuh menjadi suatu tantangan karena tak semua anak bisa memahami,” jelasnya.
Baca juga: Penanganan Infeksi HIV/AIDS di Indonesia, Sebuah Catatan reflektif
Atas dasar itu, Zubairi mendorong pemerintah untuk terus mensosialisasikan betapa pentingnya tes HIV/AIDS untuk semua Ibu hamil agar mencegah penularan dan terjadinya stigma serta diskriminasi anak di masa mendatang.
“Penularan dari Ibu hamil dengan HIV ke bayinya bisa dicegah 100% dengan minum ARV, tapi masalahnya tidak semua ibu hamil tes HIV, tak semua ibu hamil yg positif HIV minum ART. Jadi masih ada bayi yg tertular HIV sekarang ini,” jelasnya.
Terkait adanya ketakutan Ibu hamil akan efek samping dari penggunaan obat ARV, Zubairi mengatakan bahwa hal itu justru keliru. Obat ARV dijelaskan sangat baik dan aman untuk Ibu hamil maupun bayi yang dikandung.
“Kalau Ibu minum ARV, virus di dalam darahnya akan sangat minim sehingga tidak akan terjadi adanya penularan HIV/AIDS ke bayinya. Satu-satunya cara untuk menghentikan penularan itu adalah ibu hamil harus tes HIV lalu minum HRV, sudah dibuktikan bahwa obat HRV ini aman untuk ibu hamil dan bayi,” ungkapnya.
(Z-9)
Masalah kulit bayi seperti ruam popok, kemerahan, hingga iritasi, masih menjadi keluhan umum yang sering dihadapi para orangtua.
Jangan panik bila anak anda alami kejang demam. Ini gejala dan penanganannya.
Dokter berhasil mengobati bayi dengan defisiensi CPS1, penyakit genetik langka, menggunakan terapi pengeditan gen.
Bayi yang baru lahir (newborn) membutuhkan waktu tidur yang cukup lama dan terbagi dalam beberapa sesi, karena bayi baru lahir itu memang sebagian besar hidupnya adalah tidur.
Delapan dari 10 ibu mengandalkan rekomendasi dari komunitas parenting sebelum memutuskan pembelian.
Bayi memiliki aroma alami yang sangat menyenangkan, berbeda dengan remaja yang mulai mengalami bau badan akibat perubahan hormon saat memasuki masa pubertas
IMUNISASI anak wajib diberikan pada bayi baru lahir hingga individu usia 18 tahun. Kementerian Kesehatan mewajibkan vaksinasi pada anak untuk melindungi buah hati
Balita laki-laki di Naimibia harus kehilangan satu matanya setelah sebelumnya diduga dicium oleh kerabatnya yang ternyata menderita herpes.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Jika screen time berlebih tidak diatasi, pada jangka panjang perilaku anak memburuk, misalnya semakin hiperaktif, sulit berkonsentrasi di sekolah dan berpengaruh pada akademik.
DOKTER spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe membagikan tips kepada para orangtua apabila anaknya mengalami demam setelah imunisasi atau vaksin.
Dalam praktik klinis, pembedahan merupakan salah satu terapi utama untuk menangani Neurofibromatosis tipe 1 (NF 1),
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved