Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Pentingnya Pemeriksaan Rutin Anak Sejak Dini

Muhammad Ghifari A
22/7/2025 20:09
Pentingnya Pemeriksaan Rutin Anak Sejak Dini
Pemeriksaan rutin anak(Dok. Freepik)

KESEHATAN anak adalah fondasi bagi masa depan yang cerah. Sayangnya, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa selama anak tampak sehat, pemeriksaan rutin tidaklah perlu.

Padahal, menurut dr. Jessica Sugiarto, Sp.A, Mitra Dokter Spesialis Anak di Halodoc, pemeriksaan berkala justru krusial untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan dan memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal.

Lebih dari Sekadar Pemeriksaan Fisik

Dalam Webinar Kesehatan (22/7), Jessica menegaskan bahwa pemeriksaan rutin bukan hanya soal mengecek tubuh anak. "Kami berusaha mencegah sebelum masalah muncul," tegasnya.

Pemeriksaan mencakup:

  • Evaluasi Fisik: Pengukuran berat, tinggi, dan lingkar kepala (untuk anak di bawah 2 tahun) untuk mendeteksi potensi gangguan seperti kurang gizi, obesitas, atau stunting.
  • Skrining Dini Masalah Kesehatan: Termasuk anemia, infeksi tersembunyi, hingga evaluasi perkembangan motorik, bahasa, dan sosial anak.
  • Pemantauan Imunisasi: Dokter memastikan jadwal vaksinasi terpenuhi. Jika ada vaksin yang terlewat, orang tua akan diberi pengingat.
  • Rekomendasi Gizi: Jika dibutuhkan, dokter akan menyarankan suplemen seperti zat besi, kalsium, atau vitamin D.
  • Edukasi untuk Orang Tua: Panduan pengasuhan dan perkembangan anak sesuai tahapan usia diberikan agar orang tua lebih siap mendampingi tumbuh kembang anak.

Frekuensi Pemeriksaan Berdasarkan Usia

Jessica menjelaskan bahwa frekuensi pemeriksaan menyesuaikan dengan fase pertumbuhan:

  • 0–2 Tahun: Pemeriksaan setiap bulan. Fokus pada pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan vaksinasi dasar.
  • 2–5 Tahun: Setiap 6 bulan jika tanpa keluhan. Meliputi evaluasi fisik, mental, dan imunisasi lanjutan.
  • 6–12 Tahun: Minimal sekali setahun. Menekankan kesehatan fisik, mental, dan pemberian vaksin tambahan jika diperlukan.
  • 12–18 Tahun: Minimal setahun sekali. Selain pemeriksaan umum, pemantauan pubertas penting untuk memastikan perkembangan hormonal yang sehat.

“Penting bagi orang tua memahami kebutuhan pemeriksaan anak berdasarkan usia. Namun, sebaiknya konsultasikan langsung dengan dokter untuk penjadwalan yang lebih personal,” tutup Jessica. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya