Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Merangkul Generasi Muda Jadi Cara untuk Kembangkan Ilmuwan Masa Depan

Despian Nurhidayat
29/11/2024 15:21
Merangkul Generasi Muda Jadi Cara untuk Kembangkan Ilmuwan Masa Depan
Ilustrasi(MI/DESPIAN NURHIDAYAT)

AHLI fisika teoritis sekaligus Direktur Perimeter Institute for Theoretical Physics, Robert Myers mengatakan bahwa saat ini pihaknya memiliki beberapa program untuk menumbuhkembangkan rasa ingin tahu terhadap generasi muda yang menyukai sains. 

“Perimeter Institute sebagai lembaga penelitian, memiliki tiga misi. Pertama adalah penelitian itu penting, lalu pelatihan, dan juga memberikan edukasi kepada para siswa sekolah menengah, para guru, atau memberikan kuliah umum kepada masyarakat,” ungkapnya dalam Kuliah Umum Prof. Robert Myers bertajuk Why We Explore di Bali, Kamis (28/11).

Menjangkau masyarakat menurutnya merupakan salah satu program paling sukses dari Perimeter Institute. Pasalnya, seseorang yang menyukai sains dikatakan pasti selalu merasa kesepian. 

“Anda tahu, ada individu-individu berbakat yang benar-benar bersemangat tentang sains, yang benar-benar terinspirasi oleh teori Big Bang dan lubang hitam, tetapi sering kali mereka menemukan diri mereka kesepian. Teman-teman mereka tidak benar-benar berpikir seperti itu, tidak memiliki minat atau aspirasi yang sama,” kata Robert. 

Dengan menjangkau masyarakat, dia merasa bahwa para individu yang menyukai sains tidak akan merasa sendirian dan dapat menemukan orang lain seperti dirinya yang juga mempunyai perasaan yang sama terhadap sains. 

“Dengan memberikan kesempatan di mana mereka dapat bersatu, mereka melihat bahwa mereka sebenarnya tidak sendirian, mereka adalah bagian dari komunitas yang berpikir seperti mereka yang terinspirasi seperti mereka,” tuturnya. 

“Membuat upaya untuk bekerja dengan para siswa dan guru pada tingkat itu benar-benar membantu. Hal ini akan menginspirasi anak-anak muda dan membantu mengembangkan generasi ilmuwan berikutnya,” ucap Robert. 

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Stella Christie mengatakan bahwa kuliah umum ini akan menyadarkan masyarakat bahwa investasi dan melakukan riset dasar itu begitu penting terhadap kebutuhan dan perkembangan ekonomi bangsa.

“Tadi Rob Myers menceritakan banyak, kalau kita hanya membatasi horizon problem dari yang sekarang, kita tidak akan bisa melihat apa yang akan terjadi ke depannya. Ada dua contoh nyata yang beliau berikan. Kita hari ini pakai smartphone semua, hari ini kita pakai smartphone, kita pakai GPS, kita pakai komputer, tapi waktu semuanya itu asalnya dari Einstein dan Maxwell,” kata Stella. 

“Waktu Einstein dan Maxwell itu memikirkan hal itu, mereka tidak memikirkan akan bikin komputer, mereka tidak memikirkan akan bikin GPS, mereka hanya ingin tahu dunia itu bagaimana cara bekerjanya. Tapi kalau tidak ada itu, kita tidak akan punya GPS,” sambungnya. 

Robert Myers juga memberikan contoh lain ketika pandemi covid-19, vaksin ditemukan hanya dalam waktu 11 bulan. Hal itu dikatakan tidak akan terjadi jika sebelumnya tidak terdapat riset. 

“Bukan tentang bagaimana mendapatkan vaksin, tapi untuk mengetahui genetik tubuh manusia, protein di sel-sel kita itu bagaimana cara bekerjanya, itulah yang disebutkan penelitian berdasarkan rasa ingin tahu, atau curiosity based research,” jelas Stella. 

Maka dari itu, penelitian berdasarkan rasa ingin tahu, menurut Stella, harus tetap ada untuk dapat memecahkan masalah yang akan terjadi di masa depan. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya