Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SETELAH lebih dari 50 tahun perdebatan ilmiah, para peneliti akhirnya mengonfirmasi bahwa Bulan memiliki inti yang solid, mirip dengan struktur inti Bumi.
Penemuan penting itu dipublikasikan tim ilmuwan dari Universitas Côte d'Azur dan Institut Mekanika Langit dan Perhitungan Efemeris (IMCCE) Prancis dalam jurnal Nature pada 3 Mei.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa Bulan memiliki inti luar cair dan inti dalam padat berbasis besi. Inti dalam ini memiliki diameter sekitar 500 kilometer atau 15% dari lebar Bulan.
Temuan ini menjadi terobosan besar setelah puluhan tahun ilmuwan hanya memiliki petunjuk samar tentang struktur internal Bulan.
Petunjuk pertama mengenai struktur Bulan datang dari data misi Apollo milik NASA. Instrumen yang ditinggalkan oleh astronot Apollo, termasuk seismometer, mengungkap bahwa Bulan memiliki lapisan-lapisan berbeda dengan material lebih padat di pusat dan material lebih ringan di dekat permukaan. Data juga menunjukkan bahwa Bulan mengalami gempa yang disebut moonquake.
Namun, hanya baru-baru ini para ilmuwan dapat menyusun gambaran lebih rinci. Penelitian NASA pada 2011 menunjukkan adanya inti luar Bulan yang terbuat dari besi cair, serta lapisan yang sebagian meleleh pada batas mantel. Penelitian ini juga memunculkan hipotesis mengenai inti dalam berbasis besi.
Kini, menggunakan data dari misi Apollo dan misi GRAIL NASA — yang mempelajari medan gravitasi Bulan — tim ilmuwan Prancis berhasil mengonfirmasi keberadaan inti dalam solid tersebut.
Selain itu, studi ini juga menemukan bukti pertama adanya pergerakan mantel di Bulan. Proses ini melibatkan material cair yang lebih hangat naik melalui mantel, mirip seperti pergerakan lilin pada lampu lava. Fenomena ini diduga menjadi penyebab keberadaan besi di permukaan bulan.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang geologi Bulan dan sejarahnya. Salah satu pertanyaan besar yang ingin dijawab oleh para ilmuwan adalah penyebab hilangnya medan magnet Bulan yang dahulu sangat kuat.
Sampel batuan Bulan menunjukkan satelit Bumi itu pernah memiliki medan magnet sekuat Bumi, meskipun saat ini tidak memiliki medan magnet sama sekali. (livescience.com/Z-1)
SETELAH lebih dari 50 tahun perdebatan ilmiah, para peneliti akhirnya mengonfirmasi bahwa bulan memiliki inti dalam yang solid, mirip dengan struktur inti Bumi.
Ahli biologi, Joan Robert, berpendapat bahwa tubuh akan menghasilkan hormon melatonin ketika kita tidur dalam keadaan lampu dimatikan.
BAB terlalu sering atau terlalu jarang dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan mendasar.
C-Hub atau Connectivity Hub dirancang untuk menjadi pusat dinamis bagi penelitian interdisipliner, pertukaran budaya, dan keunggulan akademik.
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved