Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SETELAH lebih dari 50 tahun perdebatan ilmiah, para peneliti akhirnya mengonfirmasi bahwa bulan memiliki inti dalam yang solid, mirip dengan struktur inti Bumi. Penemuan penting ini dipublikasikan oleh tim ilmuwan dari Universitas Côte d'Azur dan Institut Mekanika Langit dan Perhitungan Efemeris (IMCCE) Prancis dalam jurnal Nature pada 3 Mei.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa bulan memiliki inti luar cair dan inti dalam padat berbasis besi. Inti dalam ini memiliki diameter sekitar 500 kilometer atau 15% dari lebar bulan. Temuan ini menjadi terobosan besar setelah puluhan tahun ilmuwan hanya memiliki petunjuk samar tentang struktur internal bulan.
Petunjuk pertama mengenai struktur bulan datang dari data misi Apollo milik NASA. Instrumen yang ditinggalkan oleh astronot Apollo, termasuk seismometer, mengungkap bahwa bulan memiliki lapisan-lapisan berbeda dengan material lebih padat di pusat dan material lebih ringan di dekat permukaan. Data juga menunjukkan bahwa bulan mengalami gempa yang disebut moonquake.
Namun, hanya baru-baru ini para ilmuwan dapat menyusun gambaran lebih rinci. Penelitian NASA pada 2011 menunjukkan adanya inti luar bulan yang terbuat dari besi cair, serta lapisan yang sebagian meleleh pada batas mantel. Penelitian ini juga memunculkan hipotesis mengenai inti dalam berbasis besi.
Kini, menggunakan data dari misi Apollo dan misi GRAIL NASA — yang mempelajari medan gravitasi bulan — tim ilmuwan Prancis berhasil mengonfirmasi keberadaan inti dalam solid tersebut.
Selain itu, studi ini juga menemukan bukti pertama adanya pergerakan mantel di bulan. Proses ini melibatkan material cair yang lebih hangat naik melalui mantel, mirip seperti pergerakan lilin pada lampu lava. Fenomena ini diduga menjadi penyebab keberadaan besi di permukaan bulan.
Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang geologi bulan dan sejarahnya. Salah satu pertanyaan besar yang ingin dijawab oleh para ilmuwan adalah penyebab hilangnya medan magnet bulan yang dahulu sangat kuat. Sampel batuan bulan menunjukkan bahwa bulan pernah memiliki medan magnet sekuat Bumi, meskipun saat ini tidak memiliki medan magnet sama sekali. (livescience/P-5)
Dengan kedua CubeSat kecilnya, misi PREFIRE (Polar Radiant Energy in the Far-InfraRed Experiment) NASA adalah menangkap panas tak terlihat yang keluar dari Bumi
Hasil penelitian terbaru kami memberikan bukti terkuat sejauh ini bahwa setidaknya beberapa komet tipe Halley membawa air dengan tanda isotop yang sama seperti yang ditemukan di Bumi.
Sekitar dua pertiga emisi metana di atmosfer berasal dari mikroba yang hidup di lingkungan tanpa oksigen, seperti lahan basah, sawah, dan perut hewan ternak.
Empat satelit PUNCH berhasil menempati posisi orbit yang direncanakan di sekitar bumi untuk mendapatkan pandangan ke arah matahari.
Penelitian NASA ungkap Bumi bisa alami penurunan drastis oksigen dalam 10.000 tahun akibat evolusi Matahari. Ancaman bagi kelangsungan hidup manusia.
Bulan tidak jatuh ke Bumi karena keseimbangan antara gaya gravitasi dan kecepatannya yang membentuk orbit stabil. Fenomena ini juga dijelaskan dalam Al-Quran.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa Bulan memiliki inti luar cair dan inti dalam padat berbasis besi. Inti dalam ini memiliki diameter sekitar 500 kilometer atau 15% dari lebar Bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved