Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Waspada Campak: Kenali Gejala dan Obat yang Bisa Bantu Redakan Keluhan

Siti Sayidah
27/11/2024 13:01
Waspada Campak: Kenali Gejala dan Obat yang Bisa Bantu Redakan Keluhan
Ilustrasi, obat-obatan untuk menangani campak.(Dok. Freepik)

BERBAGAI penyakit menular seperti flu, diare, dan demam berdarah kerap menjadi ancaman, khususnya bagi anak-anak. Salah satu penyakit menular yang masih menjadi perhatian adalah campak. Meski vaksinasi sudah tersedia, penyakit ini tetap berpotensi menyebar, terutama di wilayah yang cakupan imunisasinya belum optimal.

Apa itu campak?

Campak adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus Measles morbillivirus. Umumnya, virus ini akan menyerang orang yang memiliki sistem imun lemah seperti bayi yang berusia lebih dari 1 tahun, bayi yang belum mendapatkan imunisasi, serta remaja dan dewasa yang belum menerima imunisasi kedua

Penyakit ini menular dari orang ke orang melalui percikan air liur (droplet) atau udara. Meskipun banyak yang menganggap campak hanya sebagai ruam ringan dan demam yang akan hilang setelah beberapa hari, sebenarnya penyakit ini sangat berbahaya.

Campak bisa menimbulkan komplikasi serius seperti diare, pneumonia, ensefalitis (radang otak), kebutaan, malnutrisi, dan bahkan kematian, terutama pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Lalu apa saja gejala campak yang perlu diketahui?

Gejala campak

Melansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Orang yang mengalami campak akan memiliki gejala sebagai berikut:

Tahap awal

  • Demam tinggi
  • Batuk kering
  • Pilek
  • Mata merah (konjungtivitis)
  • Muncul bintik putih kecil di dalam mulut (bintik Koplik)

Tahap lanjut

  • Ruam merah yang dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh
  • Nafsu makan menurun
  • Diare atau dan muntah-muntah
  • Rasa lelah berlebih

Jika dirasa mengalami gejala-gejala campak yang sudah disebutkan, sebaiknya segera memeriksakan diri atau melakukan pengobatan dini.

Obat campak

Pada dasarnya, campak tidak boleh dianggap remeh dan perlu ditangani dengan cepat agar kondisinya tidak semakin parah. Berikut ini adalah beberapa pilihan obat yang dapat membantu meredakan gejala campak dilansir dari situs Halodoc:

1.    Tempra Sirup

Campak sering menyebabkan demam, sehingga Tempra Sirup dapat menjadi pilihan untuk meredakannya. Tempra Sirup mengandung Paracetamol 160 mg, yang dikenal efektif menurunkan demam dan mengurangi nyeri.

Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi zat prostaglandin di otak, yang bertanggung jawab atas peningkatan suhu tubuh dan sensasi nyeri.

2.    Paracetamol

Paracetamol adalah salah satu obat penurun demam yang efektif untuk meredakan demam dan nyeri yang sering muncul bersama gejala campak.

Obat ini bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin di otak. Untuk orang dewasa, bentuk kaplet biasanya lebih praktis dan memiliki dosis yang terukur. Dosis Paracetamol 500 mg:

  • Dewasa: 1-2 kaplet, 3-4 kali sehari, maksimal 8 kaplet per hari
  • Anak usia 7-12 tahun: 0.5-1 kaplet, 3-4 kali sehari, maksimal 4 kaplet per hari

Namun, obat ini tidak boleh digunakan oleh mereka yang memiliki gangguan fungsi ginjal, masalah hati, atau alergi terhadap parasetamol.

3.    Spedifen 400 mg

Obat lain yang dapat membantu meredakan gejala campak adalah Spedifen 400 mg, yang mengandung Ibuprofen Arginine 400 mg per tablet.

Sebagai obat antiinflamasi nonsteroid, Spedifen efektif untuk mengurangi berbagai jenis nyeri, seperti sakit kepala, nyeri setelah pencabutan gigi, nyeri pasca operasi, dan nyeri tubuh lainnya.

Obat ini bisa digunakan sesuai resep dokter atau mengikuti petunjuk pada kemasan. Dosis maksimalnya adalah 1.200 mg per hari, yang dibagi menjadi 3-4 tablet.

Sebaiknya obat dikonsumsi bersama air putih setelah makan untuk mencegah iritasi pada tenggorokan atau lambung.

4.    Ibuprofen

Ibuprofen 100 mg/5 ml sirup 60 ml adalah obat yang bekerja sebagai analgesik, antiinflamasi, dan antipiretik untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang.

Obat ini dapat membantu mengurangi demam pada anak yang sering menyertai campak. Ibuprofen sebaiknya dikonsumsi setelah makan, dengan dosis berikut:

  • Dewasa: 3-4 kali sehari, 1 sendok takar
  • Anak usia 1-2 tahun: 3-4 kali sehari, ¼ sendok takar (50 mg)
  • Anak usia 3-7 tahun: 3-4 kali sehari, ½ sendok takar (100 mg)
  • Anak usia 8-12 tahun: 3-4 kali sehari, 1 sendok takar (200 mg)

Obat ini tidak dianjurkan untuk lansia, ibu menyusui, perempuan pasca melahirkan, serta pasien dengan kondisi tertentu seperti perdarahan, gangguan jantung, ginjal, hipertensi tidak terkontrol, diabetes melitus, dan meningitis aseptik.

Selain mengonsumsi obat Penderita campak perlu mencukupi kebutuhan cairan tubuh untuk mencegah dehidrasi. Cairan juga membantu mengencerkan lendir, sehingga lebih mudah dikeluarkan. Selain air putih, cairan tubuh dapat dipenuhi dengan mengonsumsi sup kaldu hangat atau jus buah segar. (Kemenkes/Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya