Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kurangi Krisis Iklim, Pemerintah Dorong Infrastruktur Berkelanjutan

 Gana Buana
18/11/2024 15:32
Kurangi Krisis Iklim, Pemerintah Dorong Infrastruktur Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan dianggap jadi salah satu cara mengatasi krisis iklim(Ilustrasi)

PEMERINTAH Indonesia terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dengan mendorong pemanfaatan material ramah lingkungan secara maksimal.

Salah satu langkah yang menjadi sorotan adalah penerapan strategi pembangunan yang lebih berwawasan lingkungan.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, Dicki Rinaldi, menegaskan bahwa program percepatan pembangunan infrastruktur menjadi fokus utama pemerintah. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat perekonomian nasional tetapi juga dirancang untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

"Kita perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kapasitas daya dukung lingkungan," ujar Dicki dikutip dari Antara, Senin (18/11).

Menurut dia, perubahan iklim (climate change) dan isu sosial menjadi ancaman serius yang harus direspons cepat oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Seperti yang diketahui, para ahli konstruksi, arsitektur dan engineering di dunia mengatakan bahwa gedung yang menerapkan desain berkelanjutan dapat menghemat energi 40% lebih banyak, dibandingkan properti yang masih abai dengan efisiensi energi dan pengurangan emisi CO2.

Selain itu, material rendah karbon pada bangunan ramah lingkungan juga telah terbukti dapat mengurangi emisi bangunan hingga 30%.

Mendukung hal ini Country Director PT Onduline Indonesia Esther Pane menyampaikan, Onduline Indonesia membuka pabrik baru di Pasuruan yang mengintegrasikan teknologi produksi mutakhir untuk atap bitumen.

Pabrik ini dilengkapi dengan sistem impregnasi bitumen dan painting otomatis yang memastikan efisiensi dan kecepatan dalam produksi atap, serta memberikan pilihan warna yang tak terbatas bagi konsumen.

Baca juga : Pembangunan Bendungan Jlantah sudah Menyentuh 86%

Pada tahap pertama, produk yang dihasilkan mencakup berbagai jenis atap lembaran bergelombang. Inovasi baru juga diperkenalkan melalui produk painted, yang menjadi terobosan pertama Onduline di kawasan Asia.

"Tujuannya untuk memenuhi beragam preferensi warna dan desain yang diminta pasar Indonesia dalam pilihan material yang ramah lingkungan dan atap rah lingkungan," kata dia. 

Selain fokus pada kualitas produk, Onduline juga tetap berkomitmen pada keberlanjutan.

Baca juga : Pemerintahan Jokowi Bakal Tinggalkan Banyak Pekerjaan Rumah

Pabrik ini akan mengadopsi teknologi hemat energi, menggunakan kendaraan operasional elektrik, serta mematuhi standar ISO 14001 untuk sistem manajemen lingkungan.

Proses sertifikasi ISO 9001 juga sedang dipersiapkan untuk menjaga konsistensi kualitas produk. Produk pabrik Pasuruan ini juga memenuhi standar SNI 7711.1:2012 dan persyaratan mutu global Onduline, termasuk pengujian ketahanan cuaca di laboratorium iklim dan UV.

"Pembukaan pabrik ini adalah bagian dari komitmen Onduline untuk mendukung program pemerintah, khususnya dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Onduline menargetkan mencapai nilai TKDN sebesar 40%, melalui penggunaan bahan baku lokal dan tenaga kerja Indonesia. Saat ini, 85% karyawan pabrik Onduline adalah putra-putri Pasuruan, yang menunjukkan kontribusi perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi lokal," jelas dia. 

Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia Roki Christian Hadi Saputra menyatakan bahwa perusahaan berharap dapat mencapai pertumbuhan 10 hingga 15% pada 2024, dengan target penetrasi pasar yang lebih agresif pada 2025, dengan proyeksi pertumbuhan tahunan 20 hingga 25%. Dalam lima tahun ke depan, Indonesia diharapkan menjadi pasar terbesar Onduline, menggeser posisi pasar utama saat ini di Turki dan Prancis.

"Investasi di pabrik Pasuruan ini menjadi dasar inovasi Onduline di Asia, dengan Indonesia sebagai pusat pengembangan produk baru, termasuk formulasi dan desain atap yang sesuai dengan kebutuhan pasar Asia," ujar Esther Pane.  (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya